-19- On The Road

8 6 0
                                    


-HAPPY READING-

"Untuk ke sekian kalinya aku mencoba menyakinkan diriku bahwa aku tidak menyukainya dan saat itu juga aku tersadar aku menyukainya."

Revano memasuki lapangan namun ia tidak menemukan sosok Firlan di sana. Sebelum masuk tadi, ia berpapasan dengan Gavin dan teman-temannya. Jari-jarinya mulai bergerak cepat di layar ponselnya, mengirim pesan pada Firlan.

"Van."

Pandangan Revano terangkat menatap orang yang memanggilnya.

"Lah, darimana lo? Baru gue mau chat lo," ucap laki-laki itu bingung, kini matanya kembali menyusuri lapangan, menebak dari mana Firlan datang padahal tadi ia tidak menemukan siapapun di sini.

"Rachel..."

Atensi Revano kembali pada Firlan dengan raut wajah yang tidak Revano mengerti. Perasaannya mulai tidak nyaman dengan suasana serius yang mendadak tercipta diantara keduanya. Ia masih belum membuka mulutnya, menunggu Firlan melanjutkan apa yang ingin ia katakan.

"Rachel suka sama gue?" tanya Firlan.

Revano tidak bisa menyembunyikan raut terkejutnya. Ia tidak menyangka akan mendengar hal itu dari mulut Firlan. Kini otaknya berputar, menduga-duga dari mana laki-laki di depannya ini tahu.

"Vano," panggil Firlan saat tidak mendapatkan jawaban dari Revano.

Revano tidak bisa menutupi lagi jika hal seperti ini sudah terjadi. Dengan helaan napas, ia membuka mulutnya dan bertanya, "Lo tau dari mana?"

Tawaan kecil keluar dari mulut Firlan. Tidak mendapat elakan dari Revano membuatnya semakin tidak percaya. "Lo serius?"

"Lo tau dari Gavin?" tanya Revano lagi, teringat Gavin yang juga dari lapangan.

"Lo ga bisa banget ya bilang gue ngaco," ucap Firlan pelan.

Revano menutup matanya sebentar lalu kembali menghela napasnya gusar. "Kenapa? Kenapa lo mau gue bilang itu ngga bener?"

"Gue yang bikin Rachel ada masalah sama Gavin?" Firlan menatap Revano. "Gara-gara gue?"

Revano jengah dengan Firlan yang tiba-tiba seperti ini. "Lo kenapa sih?"

"Gue ga bermaksud nyakitin dia," kata Firlan.

"Lo denger apa aja?"

Firlan mengabaikan pertanyaan itu. "Gue kenapa bisa-bisanya ngga sadar sama perasaan Rachel?"

"Lo kenapa jadi kek gini sih? Lupain aja, itu perasaan sepihak aja, jangan buat diri lo terbebani," jelas Revano berusaha membuat Firlan tidak kepikiran, lagipula saat ini Rachel tengah berusaha melupakannya.

"Gue udah terlanjur tau, gimana gue bisa lupain."

"Terus lo mau gimana? Emang apa yang bakal lo lakuin kalo lo nyadar sama perasaan dia?"

Hening. Firlan memilih menutup mulutnya, bingung dengan pertanyaan yang terlontar dari Revano.

Revano berdecak paham melihat diam temannya. "Buat apa lo ngerasa bersalah? Rasa bersalah lo ngga berdasar. Mau lo tau nyadar dari dulu atau sekarang tentang perasaan Rachel, ga ada bedanya."

"Gue..." Firlan tidak tahu harus mengatakan apa, semua yang dikatakan Revano benar.

"Lagian lo juga ngga ada perasaan yang sama ke Rachel, kan? Terus buat apa lo ngerasa bersalah, cukup kek biasa aja. Kalo ngga suka lo tinggal jauhin, kalo lo suka lo tinggal deketin."

On The RoadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang