Bab 3

645 37 6
                                    

(Sudut Pandang Orang Ketiga)
-Author-

(Sudut Pandang Orang Ketiga)-Author-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~∆~

Di pagi hari yang cerah, suasana di depan gedung sekolah terasa begitu hidup. Namun, keceriaan itu seakan terusir ketika Jennie, seorang gadis belia cantik yang selalu mendapatkan perhatian, dengan nada ketus bertanya kepada Im-Nyeon, seorang gadis yang sering mendapatkan perlakuan tak adil karena penampilan yang kurang cantik.

"Hei, Im-Nyeon, apa kamu memang berteman dengan si pangsit jelek itu?" tanya Jennie sambil menyeringai sinis.

Im-Nyeon, seorang wanita nerd yang memiliki wajah cukup jelek, hanya bisa terdiam. Matanya belo, hidungnya agak pesek, selain itu tubuhnya kurus seakan ranting pohon yang rapuh. Mendapat diskriminasi tidak cukup baginya, ia sering dibully. Tetapi, nasibnya tidak seburuk Rachel yang selalu dihina-hina.

"Tidak," jawab Im-Nyeon.

"Benarkah?" tanya Soo-Jun. "Wah, aku pikir kau berteman dengan Rachel loh."

"Iya," kata Im-Nyeon, perlahan.

Jennie mendesis, lalu tiba-tiba menarik rambut Im-Nyeon dengan agak kasar. "Syukurlah jika kamu tidak berteman dengannya. Kalau iya, maka kamu akan menjadi pangsit kedua, lho." Setelah mengancam, Jennie lantas melepaskan cengkeramannya di rambut Im-Nyeon.

"Hei, Jennie, ada kabar baru, nih," seru teman Jennie, Nana, dengan nada suara riang. "Apa kamu bisa melihat ke sini?" tanyanya sambil tertawa. "Ayo ke sini!"

"Apa apa, nih?" tanya Shin-Hye, yang juga ikut bergabung bersama mereka.

Jennie melangkah dengan anggun dan berdiri di samping Nana, lalu membuka kaca jendela. Ternyata, di tengah jalan menuju gedung kelas, Rachel sedang duduk asyik berbicara dengan Soo-Min.

Pandangan Jennie terpaku. Matanya seakan berkobar, dan dalam hati, dia tidak bisa merasakan kebahagiaan saat melihat Rachel. Dengan wajah bengis, dia mendengus. "Apa yang telah terjadi di sana?" tanyanya dengan suara tajam.

"Aku pikir, si pangsit itu menyukai Soo-Min," kata Shin-Hye dengan tulus.

"Parah sekali," timpal Soo-Jun.

"Dia Albino, Islam, berwajah jelek, dan sekarang dia gay, apa dia tak bisa lebih buruk dari ini?" celetuk Nana, diikuti tawa riuh dari seluruh orang di kelas.

Im-Nyeon merasa terkejut saat melihat semua orang tertawa, dan dia hanya melirik ke arah bangku di belakangnya, di tempat biasanya Rachel duduk. Dia merasa berduka, namun dia tahu dia harus tetap defensif untuk melindungi dirinya dari perlakuan buruk yang mungkin akan datang karena Rachel.

True Beauty ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang