7| TERBANGUN

15 4 0
                                    

Jangan Lupa Vote karena Vote itu gratis, dan bikin aku semangat Nulis❤

«§»

Genap

Sepuluh hari Hana tidak bangun dari tidurnya. Had sudah menghubungi Ord pamannya, dan sebentar lagi Ord akan datang.

Geo masih tetap menjaga Hana disisi ranjang, memegang tangan Hana dan menggenggamnya. Geo menatap Hana sendu.

"Nana bangun" Geo mengelus-elus tangan Hana yang digenggamnya.

Hana terdiam. Tidak merespon apapun. Geo tetap bersabar menunggui sepupunya agar terbangun. Ia merasa kesepian tanpa Hana yang cerewet, Hana yang mager dan Hana yang kadang-kadang manja.

Pintu diketuk dari luar. Tidak biasanya, kalau Had dan Meli pasti akan langsung masuk tanpa mengtuk pintu. Geo berdiri dan membukakan pintu.

Ord datang dibelakangnya ada Had dan Meli. Segera, Geo menyuruh Ord untuk masuk melihat keadaan Hana. Ord melangkahkan kakinya menuju ranjang Hana.

"Bisa kalian keluar dulu? Aku akan memeriksanya" Ujar Ord memerintah. Mereka bertiga mengangguk dan segera keluar.

Meli mondar-mandir di depan kamar, ia cemas terhadap Hana. Sedangkan Had bersandar pada tembok mendongak keatas serta matanya terpejam dan disampingnya ada Geo dengan raut tanpa ekspresinya.

Mereka bertiga sangat khawatir pada perempuan di dalam sana. Apa yang terjadi pada Hana. Padahal Hana itu sangat jarang sakit.

Tak lama, terdengar suara pintu terbuka. Had, Meli, dan Geo langsung sigap berada di depan kamar. Menunggu kata yang diucapkan oleh Ord.

"Anak ceroboh itu, menggunakan kekuatan menghilangnya untuk menghilangkan dirinya sendiri" Ord berujar langsung ke intinya.

Had, Meli, dan Geo nampak terkejut dengan penjelasan Ord. Bagaimana bisa Hana melakukan hal seperti itu tanpa memikirkan resikonya.

"Ord, apakah Hana bisa terbangun?" Dengan nada khawatir Meli bertanya kepada Ord.

"Hanya ada satu cara" Ord mendesah kecil

"Apapun itu untuk putriku" Had langsung menanggapi ucapan Ord. Ia akan mengusahakan apapun demi keselamatan putri satu-satunya.

"Ramuan campuran Lily dan madu" Ujarnya.

"Biar aku saja Ord yang mencarinya." Geo dengan sigap maju dihadapan Ord.

Ord mengangguk, "Kau ikut aku karena kau tidak akan tahu tempatnya" Ord langsung keluar dari kamar Hana diikuti Geo dibelakangnya.

Had dan Meli menunggui Hana disisi ranjang dan berdoa agar putri mereka itu segera pulih kembali.

«§»

Lin menunggu Hana. Lin tahu Hana sakit, ia melihat pada buku absensi. Lin ingin menjenguk Hana tetapi ia tidak tahu Alamat Hana. Maklum, mereka murid baru dan Hana cuma masuk sekali pada saat Masa Orientasi Siswa.

Lin berfikir untuk bertanya Alamat Hana pada Bu Sum guru BK. Ia sangat cemas kepada Hana. Tidak tahu kenapa Lin merasa bahwa Hana sudah seperti temannya sejak lama.

Lin merasa jenuh di kelas tidak ada teman sebangku. Lin juga tidak berminat untuk oberkumpul dengan teman-temannya yang lain. Bahkan ada yang terang-terangan mengejek Lin karena tidak punya teman tapi Lin bodo amat.

Akhirnya, Bel istirahat berbunyi nyaring. Guru matematika yang mengajar di kelas Lin keluar setelah memberi pekerjaan rumah. Dengan semangat empat lima Lin berjalan menyusuri lorong menuju ruang BK.

its MAGICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang