Hari Minggu adalah hari yang paling di tunggu tunggu oleh sebagian besar umat manusia. Karena cuma di hari itu, mereka semua dapat merasakan bagaimana nikmat dunia yang sesungguhnya.
Terlepas dari tugas kuliah dan berkas berkas kantor yang menyebalkan adalah salah satu kenikmatan yang pernah Tuhan berikan kepada sepasang kekasih ini.
Maka dari itu untuk mengucapkan rasa terimakasih dan rasa syukur kepada Tuhan, mereka berdua memutuskan untuk melakukan ibadah bersama di salah satu Gereja di ibu kota Jakarta.
Brak!
Brak!Saat pintu mobil seharga 4M itu ditutup, detik itu juga perhatian orang orang yang berada di halaman gereja tertuju pada sepasang kekasih ini.
Banyak yang menatap mereka dengan tatapan gemas karena perbedaan tinggi badan yang drastis, ada juga yang gemas karena si cantik Jungwon terlihat sangat menggemaskan sekarang.
"Dek, Rosario ku tadi dimana?" Tanya sang dominan.
Jungwon menoleh dan mendapati kekasihnya yang sedang meraba raba badan guna mencari barang yang dia cari.
Si manis menghela nafas melihat keteledoran sang kekasih sebelum dia mendekatkan diri ke arah Jay dan memegang kalung yang si tampan kenakan.
"Ini apa?"
Dan saat mata sipit itu bergulir kebawah, dia tertawa. Maksutnya tertawa melihat kebodohannya sendiri. Rosario yang sedari tadi dia cari, ternyata benda itu sedang asik menggantung di leher jenjangnya.
"Eh disini ternyata, yaudah ayok masuk" Ucap Jay sembari menggandeng tangan putih si manis.
"Ga mau salaman dulu sama yang lain?" Tanya Jungwon yang dibalas anggukan oleh Jay.
Tanpa berfikir panjang, kaki keduanya berjalan ke arah dimana orang orang sedang berkumpul sebelum mereka bersalaman satu sama lain untuk mempererat tali silaturahmi.
"Ih ini pacarnya ya?" Tanya salah seorang perempuan bermata sipit dengan tangan mulus Jungwon yang masih ada di genggamanya.
"Iya ci" Jawab Jay dengan senyuman tampan andalannya.
"Ih gemes banget Ya Tuhan" Responya sambil mencubit kecil pipi putih milik Jungwon.
Melihat respon positif dari sang lawan bicara, lantas jawaban apakah yang sekiranya dapat mereka berikan selain senyuman ramah?
"Kalian cocok loh. Aku doain langgeng terus ya sampai jenjang yang lebih serius nanti"
"Amin. Makasih cici" Ucap Jungwon sembari tersenyum manis.
"Makasih ya ci?" Tambah Jay.
"Iya sama sama"
Tiba tiba tangan perempuan lain yang sedari tadi menatap Jungwon kini terulur untuk mengelus surai halusnya "God bless you ya sayang"
"Amin. Makasih juga cici" Ucap Jungwon.
"Makasih ya ci untuk doanya. Kita berdua izin masuk dulu, mari" Ucap sopan sang dominan.
Kedua wanita yang diketahui lebih tua dari mereka itu lantas mengangguk sebelum kaki keduanya berjalan masuk ke dalam gereja.
Ramai. Satu kata yang dapat mendeskripsikan keadaan gereja saat ini. Mata sipit keduanya bergerak menjelajahi setiap inci ruangan tersebut untuk mencari bangku yang kosong.
"Itu loh dek di ujung" Ucap Jay sembari menunjuk salah satu bangku kosong yang terdapat seorang wanita tua yang sedang berdoa di sana.
Dan tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu, tangan Jay bergerak untuk menggandeng pergelangan kurus Jungwon dan dia bawa menuju bangku yang dia maksud.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Boyfriend || Jaywon [SUDAH TERBIT]
Romance❏༄bagaimana jadinya jika seorang crazy rich surabaya menjalin hubungan dengan seorang anak petani? ❍bxb ❍lokal ❍fluff ❍harshwords ❍mpreg