°•Lima Belas•°

7.4K 1.1K 172
                                    

Tidur nyenyak Jungwon terganggu ketika merasakan panas cahaya matahari yang mengenai wajah manisnya. Mata cantik itu perlahan terbuka melihat sekeliling ruangan yang tampak tidak seperti biasanya. Oh iya, dia lupa bahwa dia sudah di rumah sekarang. Dan Jay— hey, dimana Jay? Dia tidak merasakan keberadaan Jay di sampingnya, padahal kemarin malam laki-laki tampan itu tertidur tepat di sebelah Jungwon dengan posisi membelakanginya.

Ya mungkin dia sedang mandi atau cuci muka.

Ngomong ngomong tentang kemarin malam, Jungwon pikir Jay benar benar marah. Pasalnya saat mereka menginap dan tidur satu ranjang, Jay selalu saja ingin di peluk. Bahkan saat pagi pun, Jungwon menemukan tangan Jay yang masih berada di atas pinggang rampingnya. Berbeda sekali seperti kemarin yang tidur dengan posisi saling membelakangi, tidak mengucap satu kata pun sebelum dia tidur dan sekarang Jungwon tidak menemukan Jay di sebelahnya.

Cukup lama si manis termenung seperti itu dengan maksut agar nyawanya kembali terkumpul, sambil memikirkan kejadian semalam dan Jay tentunya.

Saat ketika kesadaran itu telah penuh seratus persen, yang Jungwon sadari adalah suara mobil Lamborghini milik Jay. Jangan jangan Jay ingin pulang? Karena itu yang sedang ada di dalam otak Jungwon, dengan spontan dia berdiri membuat kepalanya sedikit pening akibat darah rendah. Tapi dia tidak peduli, dia tetap berlari keluar setelah membuka pintu kamarnya dengan kasar, membuat kakaknya yang sedang menonton televisi menatapnya heran sambil bergumam.

"Wah ada keributan, asik nih"

"KO—"

Jungwon ingin teriak, tapi teriakannya itu terpotong akibat melihat Jay yang ternyata tidak ingin pulang seperti dugaannya. Mobil berwarna kuning itu sudah berbalik arah dari sebelumnya. Jadi, dia bisa menyimpulkan bahwa Jay hanya memposisikan mobil itu lebih nyaman agar waktu pulang nanti dia tidak usah repot repot membelokkan mobilnya.

"Ih belegug kirain ngambek beneran terus pulang diem diem" Racau Jungwon tak jelas.

Meski Jay mendengarnya, tapi tetap saja suara Jungwon hanya terdengar seperti suara lebah yang beterbangan. Si tampan yang berada di dalam mobil menoleh dengan mengangkat alisnya seakan bertanya.

"Ha? Ngomong apa tadi?"

Jungwon tidak menjawab, dia kembali masuk begitu saja setelah mendecak kesal karena merasa dirinya terkena prank. Di tambah kepalanya yang masih terasa pusing akibat bangun tiba tiba tadi.

Kakaknya dibuat kembali heran melihat sang adik yang memasuki rumah dengan menghentak hentakkan kakinya kesal, oh jangan lupakan wajahnya yang di tekuk itu.

"Dek" Panggil Alfin.

Jungwon lantas berhenti melangkah, mata cantiknya itu berganti menjadi tajam saat melirik sang kakak yang tadi memanggilnya "Apa?" Tanyanya tak santai.

"Kalem euy. Santai aja ngeliriknya, nanti matanya copot. Tadi teh ibuk bilang, kalo Afie udah bangun suruh cuci piring. Gitu"

"Ya kaya biasanya aja gimana? Ga nunggu di suruh mah udah aku cuciin kalo mataku ngeliat piring numpuk"

Makin heran lah Alfin, padahal perasaan dia tidak mengatakannya dengan intonasi yang buruk. Tapi kenapa adiknya ini sangat terlihat sedang berada di mood yang tidak baik? Padahal kan ini masih pagi. Serius, Alfin tidak mengerti apa-apa.

"Yaudah gih sana. Marah marah mulu, pms?"

Jungwon kembali berjalan sambil menghentak hentakkan kakinya seperti tadi. Tapi sebelum pergi dari hadapan sang kakak, dia menyempatkan protes yang membuat Alfin gemas dengan adik satu-satunya itu.

Crazy Rich Boyfriend || Jaywon [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang