Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmuMELUKIS SENJA - BUDI DOREMI
🍃Sabitah kira menjadi anak sulung adalah hal yang seru, ia dapat memerintah adik nya sesuka hati nya, ia dapat mengerjai adik nya dan ia bisa mendapatkan barang barang baru.
Tetapi dibalik hal hal seru itu pasti ada hal hal yang tidak seru.
Menjadi anak pertama sangatlah tidak enak. Sabitah tidak dapat berleha leha dengan santai, ia harus bekerja setiap hari menggantikan ayah sebagai tulang punggung keluarga.
Lelaki itu harus menanggung semua beban yang ada, menjadi teladan yang baik untuk adik adik nya, dan tentu saja menjadi sempurna. Kesalahan yang Sabitah perbuat akan berdampak besar bagi masa depan nya, maka dari itu Sabitah tumbuh menjadi sosok yang selalu berhati hati dalam melangkah.
Bahkan untuk soal percintaan, Sabitah sering kali dianggap bodoh karena mensia-siakan wanita yang tulus kepada nya. Sabitah selalu memprioritaskan keluarga nya terlebih dahulu, ia sampai tidak punya waktu banyak untuk diri nya sendiri.
Membiayai kuliah adik pertama dan membiayai sekolah adik kedua nya adalah tugas Sabitah. Dia bahkan rela lembur untuk mendapatkan gaji tambahan.
"Ngelamun wae, lagi buat naskah drama di kepala?"
Lamunan Sabitah terbuyarkan saat Jonas memukul kepala nya menggunakan koran yang digulung.
"Itu air udah mendidih, buruan gih masukin mie nya!"
Sabitah memasukan dua indomie kedalam, akhir bulan sih jadi dia tidak punya pilihan untuk makan indomie.
"Besok bayar uang sekolah adek lo kan? ada uang gak?"
"Kalo gue gak ada uang, lo mau pinjemin?"
Jonas nyengir, "Gue aja gak ada uang, kalo mau minjem ke Jojo sana. Mumpung anaknya lagi banyak duit."
Sabitah memutar bola mata nya dengan malas, ia mengaduk mie nya agar tidak menyatu. Lelaki itu juga menyiapkan piring lalu menuangkan bumbu nya disitu.
"Jangan mateng mateng Bit," tegur Jonas.
"Gak boleh makan yang setengah mateng, gak baik buat kesehatan."
"Ih, kek nyokap gue aja lo. Gak disini, gak di rumah sama aja," keluh Jonas.
"Pergi aja lo kalo sama aja." kata Sabitah sambil menatap sahabat nya dengan tajam.
"Hehehe, canda Bit."
Sabitah mematikan kompor nya lalu meniriskan mie nya. "Bit, gue ada tiket nonton nganggur. Lo mau gak?"
"Sekali kali gitu jalan sama si Salsa, kasihan ntuh cewek loh 5 tahun dianggurin. Nanti Salsa lama lama bosen loh, terus nyari yang baru."
"Hari apa? jam berapa?"
"Sabtu, jam 7."
"Gue liat jadwal dulu."
"Gak usah sok sibuk lo."
Bukannya sok sibuk tetapi Sabitah harus memastikan kalau hari itu dia benar benar kosong, tidak ada jadwal dalam pekerjaan dan tidak ada jadwal dengan keluarga nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG HARI ESOK [ON HOLD]
FanfictionSemua anak memiliki suka duka nya masing masing, tidak sedikit anak yang membanding bandingkan diri nya dengan saudara nya yang lain. Sabitah, si sulung yang memendam semuanya sendirian. Jehian, si tengah yang terpaksa dewasa oleh keadaan. Affandra...