Kadang manusia bisa lebih menyeramkan daripada hantu.
🍃
Iqbaal baru saja mengunjungi Jehian di kantor polisi. Sahabat nya akan ditahan di tempat terkutuk itu sampai kasus ini selesai. Lelaki itu menghembuskan nafas nya dengan berat, entah Deva yang manipulatif atau para polisi yang bodoh nya kebangetan sampai menangkap orang yang tidak bersalah.
Lelaki itu duduk di teras rumah nya, ia menatap rumput yang hijau dan sudah mulai panjang. Sesekali ia mencabut rumput rumput itu karena bosan.
"Iqbaal."
Iqbaal tidak menyahuti panggilan yang ditujukan pada nya, ia masih mencabuti rumput yang tidak mau berpisah dengan tanah.
"Jehian ditahan ya?"
Tidak ada jawaban dari Iqbaal.
"Kok bisa ditahan?"
Lagi lagi Iqbaal tidak menjawab, lelaki itu membungkam mulut nya.
"Iq.."
"Astaghfirullah, iyeeeee si Jehian ditahan. Kepo amat dah," jawab Iqbaal dengan nada yang sedikit kasar.
"Nah gitu dong, orang kalo tanya itu dijawab." Jeffery tersenyum.
Jeffery duduk di sebelah adik nya, lalu ia merentangkan kaki jenjang nya. Iqbaal menundukan kepala nya, tangan nya masih sibuk mencabuti rumput lalu melemparkan nya ke sembarang tempat.
"Kita udah lama ya? gak duduk sebelahan kek gini."
Iqbaal terdiam, dia lalu langsung menggeser dirinya ke samping. Jeffery yang mengetahui hal itu hanya bisa tersenyum, tampaknya Iqbaal tidak nyaman dengan kehadiran Jeffery disini.
"Kayaknya lo gak nyaman ya gue disini?"
Tidak ada jawaban dari Iqbaal.
"Gue anggep itu sebagai iya. Maaf ya, gue udah buat lo gak nyaman." Jeffery langsung berdiri dari tempat nya dan berjalan masuk rumah, meninggalkan Iqbaal yang masih sibuk mencabuti rumput.
Iqbaal menghela nafas nya, entah sampai kapan keadaan nya akan seperti ini.
🍃
"Le, kok keren banget sih? kita kek detektif sungguhan."
Affandra tidak berhenti kagum melihat barang barang yang Leo keluarkan dari tas nya. Affandra sudah memberitahu rencana nya kepada Leo dan Leo setuju membantu Affandra.
Sekarang, Affandra sedang berada di rumah Leo. Mereka sedang melihat barang barang detektif milik Leo. Entah darimana Leo mendapatkan nya tapi perlengkapan ini di luar nalar Affandra.
"Pas itu gue lagi demen sama Sherlock Holmes, jadi gue minta papa beliin peralatan detektif."
"Tapi cuma gue pakai sekali, jadi masih kek baru deh."
Orang kaya mah bebas ya.
"LE! INI LO BELI DIMANA ANJIR?! KEREN BANGET!" seru Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG HARI ESOK [ON HOLD]
Fiksi PenggemarSemua anak memiliki suka duka nya masing masing, tidak sedikit anak yang membanding bandingkan diri nya dengan saudara nya yang lain. Sabitah, si sulung yang memendam semuanya sendirian. Jehian, si tengah yang terpaksa dewasa oleh keadaan. Affandra...