Sometimes i cry
Sometimes i laugh
I have expectations
And i go through pain.THAT'S OKAY - D.O
🍃
"Jehian anaknya cengeng! jangan ditemenin!!"
Jehian masih ingat omongan teman teman nya saat SD, tubuh nya dulu tidak seperti sekarang. Jehian dulu seperti anak kekurangan gizi, kurus dan dekil.
Saat Jehian duduk di kelas 2 SD, dia masih ingat kalau buku catatan matematika nya disembunyikan padahal catatan itu harus dikumpulkan alhasil lelaki itu dihukum berdiri di depan kelas.
Jehian juga pernah tidak makan siang karena bekal nya diambil oleh anak anak yang merundungi nya, oleh sebab itu Jehian pingsan dan dipulangkan.
Lelaki itu tidak berani mengadu ke orang tua nya. Katanya jika Jehian mengadu, mereka bakal menganggu Affandra juga yang kebetulan juga satu sekolah dengan Jehian.
Perundungan Jehian selesai saat lelaki itu bertemu Iqbaal di bangku kelas 4, Iqbaal merupakan anak pindahan dari Malang dan lelaki itu dicap sebagai anak nakal.
Awalnya Jehian tidak ingin dekat dekat dengan Iqbaal karena Iqbaal masuk ke kelompok orang yang merundungi nya. Saat Iqbaal mengetahui teman teman nya merundungi Jehian, lelaki itu langsung membela Jehian dan melindungi nya.
Iqbaal juga mengancam jika mereka mendekati Jehian, ia akan melaporkan ini ke kepala sekolah yang kebetulan adalah paman nya Iqbaal dan kesengsaraan Jehian berakhir disitu.
Iqbaal menjadi teman pertama Jehian, lelaki itu mengajari Jehian untuk menjadi kuat dan ia juga menyuruh Jehian untuk berbuat nakal sekali kali.
Kata orang sih dimana ada Iqbaal disitu ada Jehian. Jehian selalu mengikuti Iqbaal seperti anak ayam, tetapi Iqbaal tidak pernah memanfaatkan Jehian.
Disaat orang orang memandang Iqbaal berjalan di depan sedangkan Jehian dibelakang nya, kenyataan nya Iqbaal berjalan di samping Jehian. Persahabatan mereka seperti indomie dan telur, tidak bisa dipisahkan.
Jika ditanya, apa mereka pernah bertengkar karena cewek? tentu saja pernah! Kejadian itu berawal saat mereka duduk di bangku kelas 2 SMP dan menyukai cewek yang baru saja pindah dari Gorontalo.
Mereka sempat bertengkar selama 2 minggu, tetapi baikan lagi saat mendengar kabar kalau cewek itu akan pindah ke Surabaya bulan depan. Dari kejadian itu, mereka berjanji tidak akan bertengkar karena cewek lagi.
"Bal, lo inget gak sih? kita pernah ngerebutin si Helen?" tanya Jehian sambil menyeruput es teh nya.
"Inget lah! kita sampai pisah tempat duduk."
"Gue juga inget, lo pernah naruh kecoak mati di atas meja om lo sendiri." kata Jehian.
"Halah, lo pernah naruh permen karet di kursi pak Budi pas kelas 6?!"
Jehian terkekeh, ia lalu mendelik ke arah Iqbaal. Ia melihat ada bekas tamparan di pipi sahabat nya.
"Sakit gak?"
"Hah? oh ini?" Iqbaal menunjuk pipi nya yang merah.
"Gak, udah terbiasa."
Jehian menatap sahabat nya lalu menempeleng kepala Iqbaal. "SAKIT ANJING!! SALAH GUE APAA??!" teriak Iqbaal.
"Kalo sakit bilang aja! gak usah pakek alasan udah terbiasa, jangan pendem masalah lo sendiri Dilan kw!"
Iqbaal tersenyum dengan senyuman mesum, "Cieee, perhatian nih cerita nya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG HARI ESOK [ON HOLD]
FanfictionSemua anak memiliki suka duka nya masing masing, tidak sedikit anak yang membanding bandingkan diri nya dengan saudara nya yang lain. Sabitah, si sulung yang memendam semuanya sendirian. Jehian, si tengah yang terpaksa dewasa oleh keadaan. Affandra...