2. Revano Arkana

501 45 4
                                    

Cinta dan benci itu beda tipis
Dalam sekejap benci bisa berubah menjadi cinta, dan
Dalam sekejap juga cinta bisa berubah menjadi benci.

~oOo~
H A P P Y
R E A D I N G
~oOo~

semua siswa-siswi kini tengah asik dengan obrolan mereka, pagi ini ada rapat mendadak yang di lakukan oleh guru-guru dan itu membuat semua murid-murid memekik senang.

kelas XII- ipa 3 atau lebih tepatnya kelas Azka, kelas yang selalu di cap sebagai kelas bermasalah, dan sering menjadi pusat perhatian guru-guru itu pun di karenakan harus menangani para murid-murid laknat dikelas itu, yang sialnya bukan sembarang murid.

"SELAMAT PAGI SEMUA, BALIK LAGI DENGAN GUE GARA YANG TAMPAN DAN PEMBERANI!" ucap Gara menggelegar membuat semua orang yang berada di dalam kelas menatap tajam cowok itu. Sagara Gerald Alaskar nama lengkap dari Gara kini menjadi pusat perhatian teman satu kelasnya ini.

"Cuih! Akhirnya si Uzumaki Gara datang!" ucap cowok bername tag Barbara Leovan Sajaya atau biasa di sapa Bara kini mulai dengan keanehan mereka.

"Buset dah oi bukan Uzumaki Gara tapi Akasuna Gara njir," Timpal pria di samping Bara Darren Alexil Geordino, biasa di panggil dengan sebutan Darren

"Ngaco yang benar Hatake Gara anj," Ucap pria didepan Darren tidak mau kalah ia Darrell Alexander Geordino atau kerap di sapa Darrell saudara kembar dari Darren

"Gila lo pada! Pagi-pagi gini malah bertengkar marga Gara dalam anime Naruto!" ucap pria bername tag Devano Alden Anggara atau kerap di sapa Devan ia menggelengkan kepala menatap kelakuan sahabat-sahabatnya itu, mungkin dalam kelompoknya ini ia yang paling normal.

"Gila anjirr ya kalian! Gue Gara Alaskar njir, enak bangat lo semua main ganti-ganti nama gue." ucap Gara tidak terima

"Lah yang bilang nama lo saha? Gue mah lagi ngingat marga Gara dalam anime Naruto, siapa namanya Senju Gara," sahut Bara tidak mau kalah

"Anjing!" umpat Gara membuat mereka tertawa melihat wajah masam milik Gara.

"Bego kok di pelihara, yang benar Sabaku!" habis sudah kesabaran dari sosok pria yang sedari tadi menyimak pembicaraan unfaedah mereka, dia Raka Michael Jordan atau bisa di sapa Raka, pria yang paling tenang dan jarang berbicara. Sifatnya pun tidak jauh berbeda dengan Azka yang notabene nya ketua mereka.

semua teman-temannya hanya mengangguk dengan mulut yang berbentuk 'O', benar-benar harus ekstra sabar menghadapi teman-temannya itu.

"Eh ngomong-ngomong bos mana? belum kelihatan batang idungnya!" ujar Devan mematap teman-temannya bergantian

"Masih molor mungkin," timpal Darren membuat sebuah pena melayang dengan indah kejidat pria itu "Anjing sia...." Umpat Darren terhenti saat melihat sosok pria yang semulanya tertidur di atas bangku kini duduk dan menatap tajam dirinya

"Mampus lu Ren, makanya punya mulut di jaga ogeb, liatkan bos marah." ucap Bara menatap prihatin sahabatnya itu

"Gue cuma bercanda bos, sante ajalah natapnya!" ucap Darren menyengir

"Bacot!" ketus Azka menatap sahabat-sahabatnya bergantian

cowok itu memposisikan duduknya dengan baik dan menatap teman-temannya yang duduk di depan mejanya.

"Bos sejak kapan di kelas? sedari tadi kami di sini nggak liat bos masuk!" ucap Darrell menatap binggung Azka

Azka tidak menjawab pertanyaan dari Darrell dan memilih melonggos pergi, sahabat-sahabatnya itu hanya bisa menarik nafas sabar menghadapi sifat sahabatnya sekaligus bos mereka yang memang kelewatan dingin, di tanya gak di jawab main pergi gitu aja.

The Hurt Sweet Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang