12. Luka?

322 30 1
                                    

Takdir tidak mudah di tebak, hanya bisa menjalani tanpa tau awal dan akhir yang tepat

~oOo~
H A P P Y
R E A D I N G
~oOo~

Tatapan tajam kini terpancar jelas, sedangkan yang di tatap hanya bersikap acuh dan tidak peduli, sambil menetralkan emosi Dara menarik nafasnya dan menghembuskan sejenak, keduanya masih terdiam belum ada yang membuka suara di tambah keheningan yang melanda tempat itu.

"Jelasin, jelasin napa lo bisa bilang kita pacaran?" Tanya Dara mencoba menahan emosinya yang bisa saja meledak

Azka memasukan tangannya dalam kantung celakanya dan menatap Dara datar, cowok itu berjalan ke bangku kosong dan mendaratkan pantatnya, Dara hanya diam dan menatap tajam cowok itu.

"Jawab bego jangan diam." desis Dara

"Iseng!" satu kata itu meluncur dari mulut Azka membuat Dara mengepalkan tangannya.

Dengan langkah kakinya yang di percepat, Dara mendekati pria itu dan tanpa ampun menghajar Azka, Azka cukup kaget dengan perbuatan Dara, gadis itu masih dengan posisinya menghajar Azka dengan membabi buta, cowok itu sangat tepat untuk melampiaskan emosinya ini.

"Kenapa lo selalu nempatin gue di posisi ke gini ha?" Tanya Dara dengan air mata yang mulai menetes entah sejak kapan membuat Azka seketika terdiam.

Dara gadis itu hari ini punya banyak pikiran, sejak menerima telpon dari ibunya sudah membuat dirinya hancur dan kini Azka menambah masalahnya, sungguh Dara sangat kesal, namun ia hanya bisa menumpahi semuanya dengan tangisannya.

"Hei maaf!" ucap Azka lalu menarik gadis itu dalam pelukannya untuk menenangkan Dara yang masih terisak tangis.

"Sttt tenanglah Dar, lo kenapa sih?" Tanya Azka

"Lo jahat setan! Lo jahat. Seenaknya lo ngambil keputusan, nggak mikir gue bakalan gimana nantinya ha?" Tanya Dara yang kini sudah lepas dari pelukan Azka dan menatap cowok itu sinis

Azka menarik nafas kasar dan menatap lekat Dara, kedua tangannya kini memengang pundak Dara.

"Maaf! Gue juga terpaksa biar bisa lepas dari tu cewek semua. Dan maaf udah libatin lo." ucap Azka tulus membuat Dara terdiam, untuk kesekian kalinya Azka sangat jauh berbeda dengan Azka yang selama ini ia tau.

"Lo beneran Azka? Nggak kerasukan setan kan?" Tanya Dara bergidik ngeri membuat Azka menatap aneh cewek didepannya ini, tadi marah-marah dan sekarang liatlah, benar-benar cewek jadi-jadian.

"Pacaran teros, bos. Semua murid di minta berkumpul di lapangan ini!" ucap Gara membuat keduanya beralih menatap pria itu.

"Hentikan keuwuan ini, aku iri." ucap Darrell lebay

"Woi lo semua napa ganggu bos sama Bu bos pacaran, nggak ada akhlak lo semua." ucap Devan yang baru datang bersama dengan teman-teman lainnya ada juga Lea, Tamara dan Kanara yang ikut dengan mereka.

"Lah nggak mau ganggu tapi, semua murid-murid di suruh berkumpul mau gimana lagi." sahut Bara

"Bacot!" ketus Dara dan Azka bersamaan membuat semua teman-temannya menatap mereka dengan senyuman jahil. Sedangkan Azka dan Dara hanya bersikap acuh, sudah biasa bagi mereka menghadapi keanehan sahabat-sahabat mereka itu.

The Hurt Sweet Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang