VOTE SEBELUM BACA!!!
...
"Akhh." Triak angel panik saat seseorang menariknya kedalam gang kecil.
Orang yang menarik angel langsung membekap mulut angel dengan tangan kekar dan besarnya. Angel semakin di buat panik dan semakin takut. Para preman yang tadi mengejar angel entah sudah kemana ia tak tau. Karena fokusnya kini hanya kepada pria yang membekapnya. Angel tak bisa melihat wajah sang pembekap karena ia tak berani.
"Jangan berisik atau lo bakal ketauan preman-preman itu." Desis suara tajam sang pembekap. Membuat angel diam entah harus bagaimana.
Pria yang tak dapat angel lihat wajahnya itu celingak-celinguk ke arah gang seolah sedang mengamati situasi. Merasa sudah aman pria itu langsung melepaskan angel, tanpa ba-bi-bu angel menjauhkan sedikit dirinya dari pita tersebut.
Angel menunduk takut bingung harus apa. Dapat ia rasakan pria itu sedang menatap dirinya yang menunduk takut dengan tatapan tajamnya.
"Kenapa lo bisa ada di sini?." Tanyanya dengan suara berat yang menggoda.
"A-aku tersesat." Jawab angel dan mengangkat wajahnya. Kini wajah cantiknya dapat melihat wajah tampan milik pria kekar di depannya ini. Pria itu tertegun saat melihat jelas wajah cantik milik angel. Menetralkan wajahnya dengan datar agar tidak terlihat gugup.
"Nama Lo?." Tanya pria tersebut dengan suara datar.
"Ang-angel." Jawabnya masih dengan terbata-bata karena takut.
Pria di hadapannya ini menaikan alisnya sebelah. "Gue Jakson. Ga usah takut gue ga gigit." Ucapnya seraya tersenyum tipis saat melihat sifat angel.
Angel gadis tersebut merasa malu karena terlalu ketara rasa takutnya kepada pria di hadapannya ini yang tak lain Jakson. "Rumah Lo di mana mau gue anter?." Tanya Jakson saat melihat angel hanya diam.
"Eum angel." Ucapnya menggantung karena bingung harus bicara apa.
"Iya gue tau Lo angel." Timpal Jakson bermaksud bercanda karena melihat tingkah angel yang bingung.
"Ja-jakson bisa antar angel ke jalan ****?." Tanya angel menanyakan jalan dekat dengan sekolahnya.
Jakson mengangguk dan langsung menarik angel mengikutinya semakin masuk ke dalam gang kecil tersebut.
"Ja-jakson kamu-." Ucapnya mulai panik dan takut.
"Udah ko tenang aja ga usah takut. Gue bakal anter Lo ke jalan itu." Tanpa menoleh ke arah angel dan semakin menarik angel ke dalam gang tersebut.
.....
Di sisi lain kiel remaja tersebut terlihat frustasi dan hampir gila karena tidak menemukan kekasih hatinya. "Sayang kamu dimana?." Tanyanya pada diri sendiri karena sudah sangat panik.
Langit semakin gelap membuat kiel semakin tak bisa berpikir jernih. Matanya melirik kiri kanan dengan tangan yang fokus menyetir. Anak buahnya yang ia tugaskan mencari angel belum mengabarinya.
"Arghh sialan anj*ng." Teriaknya semakin frustasi.
'drrt' 'drrt' 'drrt'
Tanpa melihat siapa sang penelepon ia langsung mengangkatnya dengan malas.
"Why?." Tanyanya tanpa basa-basi.
"Angel ada di sini." Ucap sang penelepon yang membuat kiel memberhentikan mobilnya secara mendadak. Ia melihat nama yang tertera di log panggilan tersebut, matanya menajam menhan emosi.
"Lo jangan bercanda anj*ng." Teriaknya emosi. Dapat kiel dengar orang di sebrang sana menghela nafas.
"Seriusan monyet. Cepetan kemarih." Ucap sang penelepon dengan ngegas. Tanpa sepatah kata kiel langsung mematikan sambungan telponnya. Dan menancap gas ke tempat tujuan dengan kecepatan di atas rata-rata.
.....
Sedangkan di tempat lain terlihat remaja sedang menggerutu karena kesal dengan ulah sahabatnya yang seenak jidatnya mematikan sambungan telpon tanpa kata.
"Kesel bat gue sama tuh orang. Coba aja bukan sahabat udah gue gorok kali." Grutunya tiada henti. Remaja tersebut beralih duduk di sofa single ruang tamunya. Pandangannya tertuju pada sofa panjang tersebut, di mana di atasnya ada seorang gadis cantik dan mungil sedang tertidur nyaman efek kelelahan.
"Gue ga nyangka gadis polos kek Lo bisa bertahan sama sikap dia." Gumamnya seraya membayangkan kesabaran gadis tersebut saat menghadapi sikap kekasih gadis tersebut yang tak lain sahabatnya.
"Gue bingung harus gimana kalo dia udah sampai sini. Apa gue ceritain apa jangan. Banyak kemungkinan yang akan terjadi pada Lo kalo gue ceritain yang sebenarnya, kenapa lo bisa sama gue." Ucapnya dengan gadis yang tertidur pulas.
Ingatannya kembali pada kejadian tadi. Di mana ia baru saja pulang menyiksa something, dan di pertengahan jalan ia menemukan gadis tersebut dengan seorang pria tampan. "Gue udah anggap Lo kaya adik gue. Dan gue ga mau ko kena marah sama dia ngel."
"Hufhh gue bingung." Ucapnya sedikit frustasi.
"Bingung kenapa?." Remaja tersebut sangat amat terkejut saat mendengar suara datar dan tajam itu.
Ia menengok ke sumber suara yang sepertinya baru saja sampai. Remaja itu tersenyum ke arah sahabatnya. "Eh kiel hehe." Cengengesnya bingung.
Kiel menatap datar sahabatnya itu yang tak lain Bobby. Pandangannya jatuh pada gadis yang hampir membuatnya gila. Sedikit lega melihat orang yaang ia cari sedang tertidur kelelahan.
"Eum kiel." Panggil Bobby ragu.
Kiel tak menggubris ia langsung menghampiri gadisnya angel yang tertidur dan mengecupi seluruh wajah angel berulang-ulang kali. Bobby yang melihatnya langsung menutup mata.
"Mata gue ternodai. Sialan kiel." Gumamnya kesal.
"Heh Jan mesum di sini Lo. Sana dah balik bawa pulang Dede emesh gue. Gak kuat gue liat muka dia yangn imut." Ucap Bobby karena sudah tak tahan dengan wajah imut angel dan kesal kepada kiel. Kiel menatap tajam Bobby yang membuat sang empunya tersenyum Pepsodent.
Kiel mengangkat angel ke dalam gendongannya, gendongan ala bridal style. Angel gadis tersebut seolah sangat kelelahan sampai ia tak terusik sama sekali.
"Gue butuh penjelasan Lo besok Bob." Ucap kiel tajam dan melangkahkan kakinya ke arah pintu utama.
Bobby diam dan menghela nafas. "Gue nemuin angel di jalan deket sekolah bareng dia." Ucap Bobby tapi sayang kiel telah pergi membawa angel pulang.
"Dia yang akan banyak kemungkinan terjadi ke depannya El." Gumam Bobby seraya menatap mobil kiel yang menghilang dari perkarangan rumahnya.
....
"Aku telah bertemu dengannya dad." Ucap seorang remaja tampan dan gagah kepada sang ayah yang sedang sibuk dengan korannya.
Ayahnya yang mendengar tersenyum. "Jadi kau menyetujuinya?." Tanya sang ayah kepada putranya.
"Tidak ada yang akan menolak jika di sandingkan dengan gadis seperti dia dad." Jawabnya dan duduk di samping sang ayah.
"Baiklah tunggu beberapa saat lagi kita akan menemuinya dengan keluarganya." Ucap sang ayah dan melanjutkan acara membaca korannya.
Sang putra tersenyum senang. "Tidak lama lagi kau akan jadi milikku angel." Gumamnya
"Yasudah dad aku ke kamar. Terimakasih karena sudah menjadi ayah yang terbaik." Ucapnya dan berlalu pergi meninggalkan sang ayah yang terdiam. Terdiam saat mendengar ucapan sang putra.
"Aku belum menjadi ayah yang terbaik. Karena aku masih menelantarkan putraku yang entah di mana keberadaannya." Gumamnya menatap sendu koran. Membayangkan wajah bayi yang pernah ia lihat fotonya.
.
.
.
.
.Sory-Sory gais part-nya pendek.
Jangan lupa vote dan coment yaa.
See you🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Kiel for Angel
Genç Kurgu(FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA.) (SEQUEL AYRA STORY!) Berawal dari angel seorang gadis cantik imut juga polos menawarkan dirinya untuk menjadi tempat keluh kesah seorang Kiel. Kiel yang memang membutuhkan seseorang untuk menjadi tempatnya ber...