🌸🌸🌸
Setelah kejadian makan malam yang membuat penyesalan yang teramat sangat dalam diri Chanyeol, kini ada makhluk yang selalu ngintilin Sehun bagaikan parasit. Guanlin keponakan Yixing yang suka mengikuti Sehun tidak bisa dikatakan mengikuti, mungkin yang lebih jelas menemui Sehun dan menghabiskan waktu dengannya. Karena hey Sehun selama ini hanya bisa dihitung dengan jari keluar kamar, jadi bisa ditebak Sehun hanya akan berdiam diri dan melaksanakan kegiatan biasanya yaitu bergelung pada benda tebal yang sebagian orang merasa ngeri jika harus membacanya, tapi terkecuali untuk Seorang Sehun. Chanyeol serasa ingin melayangkan pedangnya menuju jantung mahluk tengil yang menatap penuh pemujaan pada Sehunnya. Chanyeol benar-benar merasa ingin melenyapkan Guanlin dan meniupnya seperti butiran debu, tapi kalau saja dia bisa, mungkin sudah sedari lalu Chanyeol mengikat tubuh Guanlin di pohon dengan sarang semut merah saking gedeknya dia. Tapi itu semua hanyalah angan, bagaimana dia mau melaksanakan aksinya kalau sang empu yang menjadi target tersangka Chanyeol hanya bersikap biasa dan terkesan menerima mahluk yang kini modus mengelus tangan putihnya yang nganggur. Melihat apa yang dilakukan Guanlin membuat gigi Chanyeol bergemeletuk, gigi Chanyeol seakan-akan telah menipis karena dia gesekkan entah yang ke berapa kalinya hari ini dan jangan lupakan hari-hari yang lalu, wajah Chanyeol memerah menahan emosi, tatapannya menajam seakan ingin menelan Guanlin, jika saja tatapan bisa membunuh mungkin Guanlin telah terkapar tak bernyawa saat ini atau mungkin dari beberapa hari lalu.
Seseorang yang menjadi target tatapan membunuh itu hanya bersikap biasa saja seolah tidak perduli dan melanjutkan kegiatan memuja malaikat di depannya, jika kalian bertanya bagaimana dengan orang yang dipuja, tentu saja dia tetap pada kegiatannya membaca tanpa merasa terganggu.
Chanyeol yang merasa kegiatannya menatap tajam Guanlin sia-sia saja saat ini, menghempaskan tubuhnya ke ranjang yang memang sedari tadi di dudukinya dengan bunyi yang agak keras. Chanyeol menutup matanya dengan lengannya, dengan batin mengutuk remaja 16 tahun yang merusak waktu berharganya dengan pujaan hatinya, niat awal ingin menghabiskan waktu berjalan-jalan berdua di kerajaan makmur pimpinan Suho kini pupus sudah. Sebenarnya bukan Guanlin yang berkontribusi besar dalam gagalnya rencananya, tapi lukanya saat ini. Chanyeol merasa lukanya ini bukan apa-apa, dia sudah sering mendapatkan yang lebih, seperti luka robek, patah tangan, kaki, rusuk atau mungkin juga patah hati karena melihat Sehun dan Guanlin, serta menjadikannya anti nyamuk selama beberapa hari ini. Dengan luka yang sepele ini, Chanyeol merasa dia bisa membawa Sehun mengelilingi kerajaan tanpa merasa kesakitan. Tapi Chanyeol tetaplah Chanyeol, seorang bucin sejati, yang tidak bisa menolak tatapan Sehun yang terkesan biasa saja bagi semua orang, tapi jika disudut pandangnya seolah tatapan itu adalah tatapan khawatir, oke bisa dibilang Chanyeol sangat percaya diri saat ini.
Sibuk dengan batinnya, Chanyeol tidak sadar seseorang menghampirinya hingga suara ranjang yang berdenyit menyadarkannya, sontak dia menurunkan lengannya, matanya membola melihat sosok Sehun didepannya yang duduk dipinggir ranjang dan balik menatapnya, dan melayangkan tangan mulusnya di dahi Chanyeol mengusap alisnya lembut membuat tubuh Chanyeol sedikit bergetar. Bukan hanya itu, apa yang dilakukan Sehun saat ini membuat jantung Chanyeol seakan jatuh keperut, Sehun mengecup dahi Chanyeol, memeluknya hati-hati berusaha menegakkan tubuhnya, setelah Chanyeol terduduk, Sehun tidak bergeming dan malah memperbaiki posisinya, Sehun memposisikan dagu runcingnya dipundak kiri Chanyeol.
Jangan tanya bagaimana keadaan Chanyeol sekarang, Chanyeol sangat terkejut dengan aksi Sehun saat ini, tubuhnya menegang dan wajahnya memerah, saat Sehun menyandarkan pipi tembemnya di pundak Chanyeol, membuat tubuh Chanyeol terasa tersengat saat deru nafas hangat Sehun menerpa perpotongan lehernya. Hal itu tidak luput dari pantauan remaja yang kini terkejut dengan mulut terbuka seakan tidak percaya dengan kejadian di depannya, dengan wajah memberenggut Guanlin meninggalkan kamar itu.Setelah kepergian Guanlin, Sehun melepaskan pelukannya, menatap Chanyeol yang terdiam layaknya patung menyadarkannya dengan mengusap pipinya menggunakan jari lentiknya. Chanyeol yang sadar karena usapan Sehun gelagapan tidak tahu akan melakukan apa, hingga Sehun membantunya berbaring terlengkup, dan segera memeriksa perbannya.
Sehun memeriksa luka Chanyeol, luka itu sudah lumayan kering, Sehun kembali melilitkan perban, setelah itu dia kembali ke kursi tempatnya membaca buku tadi.Chanyeol???
Sedari Sehun memeriksa lukanya, dia menenggelamkan wajahnya pada bantal sembari tersenyum dan kadang menggigit bibirnya gemas akan Sehun, Chanyeol berhasrat ingin menerkam Sehun saat ini, tapi dibandingkan menerkam Sehun, Chanyeol lebih menyukai keadaan ini, dimana Chanyeol serasa ingin melampiaskan rasa gemasnya dengan menggigit pipi Sehun, tapi kalau boleh menggigit yang lain sudah tentu Chanyeol sangat mau. Oke lupakan kemesuman Chanyeol. Kita kembali ke Sosok yang membuat Seorang Chanyeol menjadi chessy seperti remaja puber, sosok cantik itu terlihat seperti biasa, tapi tidak menutup kemungkinan ada yang beda padanya saat ini, pipi chubby itu kelihatan sedikit memerah. Merasa ada yang salah dengannya, Sehun mendekatkan buku kewajahnya, seolah menyembunyikan wajahnya pada dunia saat ini.
^Wahai Chanyeol jika engkau melihat Sehun saat ini, mungkin kau tidak dapat menahan dirimu. Melihat sosok cuek Sehun salah tingkah merupakan hadiah yang sangat berharga, tapi sayang kau sibuk menahan gemas hingga tidak melihatnya^
Batin Chanyeol kini misuh-misuh tentang dirinya yang mungkin tidak dapat tidur malam ini, padahal besok mereka akan kembali ke kerajaan Yeolse. Chanyeol menyalahkan Sehun akan semua ini, yah salah Sehun yang membuat hatinya berbunga saat ini, membuat perutnya geli seakan di hinggapi ribuan kupu-kupu, membuat kebahagiaan membuncah dalam diri Chanyeol, dan yang terpenting membuat rasa cinta Chanyeol naik sampai level puncak hingga Chanyeol tidak mampu mengontrol perasaanya. Chanyeol hanya ingin Sehun, hanya ingin Sehun di dunia ini tidak ada yang lain.
Biarkan Chanyeol berbucin ria, sampai-sampai melupakan kekesalannya hanya dengan kecupan dan pelukan dari Sehun, dan yang terpenting itu Chanyeol melupakan alasan Sehun melakukan itu, Chanyeol seakan lupa segalanya saat ini.
.
..
...Berbahagialah Chanyeol sebelum kau kembali ke istanamu, mungkin keadaan akan kembali seperti dahulu atau mungkin akan berubah. Hanya takdirlah yang tahu bagaimana kedepannya.
Tbc
Halu aku kombaek wkwkwwkwk
Maaf kalau pendek sama bahasanya amburadul soalnya ku kagak tahu bagaimana nyelesein part ini! Niatnya sih pengen buat mereka langsung balik ke kerajaan gitu, tapi rasanya kek gimana gitu rasanya aneh saja, dan yang dengan segenap jiwa raga ku buat dah nih part tapi keknya malah absurd ya ampun jatohnya malah gaje😭Sebenarnya diriku pen double up, rencana mau nulis 2 part tapi karena aku nulisnya jam 1 malam malah ngantuk. Pengen nulis siang supaya lebih panjang jadinya beberapa part tapi diriku banyak tugas, besok juga masih ada jadi nulisnya tengah malem pas akunya merasa belum ngantuk. Udah kejar target double up tapi kagak jadi deh! Minta maaf ya readersnim yang selalu tunggu nih cerita terus dukung aku, selalu voment cerita ini aku sayang kalian mwuhehehheh😘
KAMU SEDANG MEMBACA
APPARENTLY
FanfictionSehun adalah sosok yang hanya diam dan masa bodoh akan sekitarnya. Pria anggun yang tidak akan menampakkan hidungnya di khalayak ramai, karena hal itu dianggapnya membebaninya, bisa dikatakan, bahasa kasarnya Sehun adalah sosok pemalas.