suasana di dorm dreamies saat ini sedang hening dan sedikit kacau. chenle sudah pulang ke china setelah konser dan hanya meninggalkan pesan video untuk dreamzen seraya menunggu konfirmasi publik dari perusahaan tentang keluarnya chenle.
"lu mau kemana jen?" tanya mark.
"gue pengen nenangin diri sebentar mark."
"rasanya gue gak berhasil jadi leader." ucap mark sendu.
"mark, semua ini adalah keputusan chenle dan itu hak dia. lu udah sangat sangat berhasil jadi leader terbaik buat dreamies. kita harus tetap semangat untuk the dream." ucap jaemin memberikan semangat dan juga dukungan untuk mark.
"biarin jeno pergi mark, kita memang butuh waktu untuk merilekskan pikiran saat ini. gue juga butuh ketenangan." lanjut jaemin kemudian berlalu pergi entah kemana.
begitu juga dengan jeno. dia pergi dengan sepeda kesayangannya menuju tempat favoritenya yg biasa ia kunjungi ketika sedang butuh ketenangan.
"semoga sungai han kali ini bisa membuatku lebih tenang." gumam jeno.
disisi lain, renjun sedang misuh misuh karena mencari si twins sahabatnya itu. mereka berdua meminta renjun menemui di sungai han namun renjun sudah berkeliling dan tak kunjung menemukan mereka berdua.
"gadis manis, kemarilah." panggil seorang nenek nenek.
"nenek memanggilku?" tanya renjun dengan menunjuk dirinya sendiri.
"apa ada orang lain lagi?"
renjun pun menggeleng dan segera menghampiri nenek itu.
"tapi nek, aku ini seorang pria, bukan gadis apalagi perawan." ucap renjun dengan candaannya.
"pilihlah salah satu dari kartu tarot ini manis." ucapnya.
"hah?" renjun sebenarnya masih bingung, namun ia mengangguk dan mengambil satu kartu.
nenek itu tersenyum saat renjun menunjukkan kartu yang ia ambil.
"awal yang baru, peluang atau mengisyaratkan hubungan. tapi jalan ke depan mungkin tidak semudah seperti yang terlihat. tamu atau teman baru dan peristiwa baru akan datang." ucap sang nenek.
"maksud nenek apa?"
"kau akan mengetahuinya sendiri seiring berjalannya waktu. tapi semua itu butuh proses yg tidak mudah. semoga kau beruntung." jawab nenek itu dan pergi meninggalkan renjun.
"ada apa dengan nenek itu, aish sepertinya dia sedikit mengalami gangguan jiwa." gumam renjun.
"ini semua karena haechan dan yangyang, awas aja kalau ketemu gue jadiin tulang buat makannya bella, leon sama louis." ucap renjun kesal dan terus berjalan untuk kembali mencari kedua sahabatnya itu.
jeno yg sedang mengendarai sepedanya dengan santai tak melihat ada sebuah batu dan itu membuat sepedanya oleng dan mengenai seorang wanita yg kemudian ikut jatuh bersama jeno dan juga sepedanya.
"awww." ringis renjun.
"nojam, lu gak papa kan?" tanya jeno pada sepedanya yg ia beri nama nojam.
renjun sedikit bingung, siapa yg dia maksud nojam tp dia masih kesal karena si penabrak itu.
"lu punya mata gak sih!" ucap renjun kesal.
jeno yg merasa bersalah pun membuka maskernya untuk meminta maaf. dan itu sukses membuat renjun termenung.
"maaf, gue gak sengaja, tadi ada batu di tengah jalan." ucap jeno.
"lee__ lee je_no." ucap renjun sedikit gagap.
"lu kenal gue?"
"gue salah satu dream zen." jawab renjun yg entah mengapa membuat jeno mengulum senyumnya senang. ternyata dia memiliki fans semanis renjun.
"dan gue penggemar berat na jaemin." lanjut renjun yg juga meruntuhkan senyum langka lee jeno.
"ah gitu."
"btw siapa yg lu panggil nojam?" tanya renjun penasaran.
"nih, teman gue." jawab jeno sambil menunjuk sepedanya dan itu sukses membuat renjun tertawa.
"manis." batin jeno.
"ayo gue bantu bangun." yah sedari tadi mereka mengobrol dengan posisi masih duduk karena terjatuh.
jeno mengulurkan tangannya, renjun pun dengan gugup menerima uluran tangan dari sang idola, namun karena kakinya yg masih thermor dan lemas karena bertemu jeno, renjun pun oleng dan akhirnya mereka berdua kembali terjatuh bersama, namun saat ini posisinya bibir jeno dan juga renjun saling bersentuhan.
renjun yg tersadar lebih dulu langsung berdiri dan meminta maaf, setelah itu langsung beranjak pergi meninggalkan jeno yg masih mencerna semua kejadian tiba tiba tadi.
"bukan cuma senyum dan wajahnya yg manis, bibirnya juga manis." batin jeno.
"astaga first kiss gue diambil jeno. aaaa mau pingsan aja rasanya. walaupun gue maunya jaemin tp jeno juga gak papa." gumam renjun senang.
"renjun!!" teriak haechan dan yangyang bersamaan.
"ren, lu sehat kan?" tanya yangyang khawatir. pasalnya sejak tadi renjun terus tersenyum.
"jangan jangan ketempelan sesuatu lagi." sambung haechan.
"kalian percaya keberuntungan gak?" ucap renjun.
"hah?"
"tadi pas gue cari kalian, gue ketemu sama nenek nenek aneh gitu, dia nyuruh gue ambil kartu tarot dan setelah gue ambil, dia bilang akan terjadi sesuatu hal sama gue. dan lu tau gak__"
"enggak." jawab haechan dan yangyang bersamaan.
"gue belum selesai anjirr." ucap renjun kesal.
"dan tadi gue di jalan ketemu lee jeno. dan karena suatu kejadian tak terduga,_ guedandiaciuman." ucap renjun cepat setelah beberapa detik menjedanya.
"whatt!!" teriak twins tak percaya.
"lu ngigau kayaknya deh ren." sindir yangyang.
"ren, lu masih sadar kan? mana mungkin itu lee jeno." sambung haechan.
"terserah kalau lu berdua gak percaya. udah ah gue mau balik buat persiapan besok datang ke fansign. pokoknya malam ini gue gak akan cuci muka biar bekas bibirnya jeno tetep nempel di bibir gue." ucap renjun dan berlalu pergi meninggalkan haechan dan juga yangyang.
"yak renjun!! tungguin!!" teriak twins bersamaan dan mengejar renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret! ✔✔
Short Storyyang penasaran langsung aja liat ceritanya hehe jeno x renjun