.
.
.
Seungwan tertunduk dalam, tangannya gemetar takut.Sosok itu kini tengah mengamati sekitar, memandang remeh pada setiap benda yang berada disana.
"Apa, kau sampai merangkak dibawah kaki putraku untuk mendapatkan ini semua?"
Mata Seungwan terpejam erat, kala pertanyaan dari Tuan besar Kim terlontar padanya.
Kedua tangannya terkepal erat, menahan amarah yang tiba-tiba memuncak.
Apa Seungwan sebegitu murahannya dimata Tuan besar Kim?
"Tentu, tentu. Sama seperti dulu, kau bahkan merangkat naik keatas tubuh putraku untuk mendapat keuntungan"
Seungwan menggigit bibir, dengan gigi yang saling beradu takut.
"Tidak seperti itu..."
Seungwan mencoba membela diri, walau setiap kata yang ingin terucap seperti tertahan ditenggorokannya.
"Kau hanya wanita murahan yang menginginkan harta dari anakku melalui San, cucuku"
Seungwan tak lagi bisa menahannya. Air mata dengan sangat deras keluar dari pelupuk mata indahnya menahan rasa sakit seperti tertimpa bongkahan batu besar yang begitu menyesakan.
"Sekarang, aku akan memberimu nasehat"
Seseorang yang tak Seungwan ketahui tiba-tiba masuk dengan sebuah tas ditangannya.
"Pergi, selagi aku masih berbaik hati. Ambil ini, dan hiduplah dengan tenang tanpa mengganggu anak dan cucuku"
Tas itu berisikan sejumlah uang yang bahkan tak sudi Seungwan liat.
"Kau harus tau posisi mu Seungwan. Jangan terus jadi parasit yang menempeli putraku"
"Kau ini bukanlah siapa-siapa, dan bahkan tak akan pernah pantas untuk bersanding dengannya"
"Kau harus sadar diri"
"Sebelum semua terlambat, dan kau yang akan terluka sendirian. Lebih baik kau pergi dan jangan pernah kembali"
"Dan jangan pernah temui anak dan cucuku lagi"
Tangis Seungwan pecah kala suara dari sepatu kulit itu kian menjauh dan tak terdengar lagi.
Tas berisi uang itu masihlah disana, ditengah-tengah meja seakan berkata
"sadar posisi mu Seungwan, kau tak pantas untuk Taehyung!"
"Kau hanya wanita murahan!"
"Parasit!"
"Tak tau diri!"
.
.
.
Seungwan tak memiliki apa-apa didunia ini kecuali San, putra kecilnya.Hidup dan mati Seungwan ada pada San, dan ketika harus pergi jauh meninggalkan putranya itu seperti dirinya sedang menggali kuburannya sendiri.
Seungwan terus menangis, berjalan tak tentu arah.
Membawa diri tanpa membawa sepeserpun uang dalam kantongnya.
Berharap bisa pergi jauh, dan tak ditemukan.
Setiap langkahnya seakan menapaki titian duri, setiap helaan nafasnya seperti tertahan bongkahan batu. Menyesakan dan sakit.
Seungwan tak sanggup, dia tidak sanggup pergi. Dia tidak ingin pergi. Dia hanya butuh putranya, Seungwan hanya butuh San dalam hidupnya.
Seungwan terus meraung menangis, mencengkram kuat bagian baju depannya menyalurkan rasa sakit yang tak terhingga rasanya.
"Wanita murahan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun 🌻 Taehyung x Wendy
Short Storythere's a Sun in every flower 🌻 Taehyung x Wendy Wenv