08

928 175 65
                                    

.
.
.
"Taehyung, kamu dan San akhir-akhir mencurigakan"

Ujaran dari Nenek San, membuat Ayah dan anak itu terdiam seketika dari acara sarapan paginya.

"Ahem! Mencurigakan bagaimana?"

Taehyung berdehem dan berpura-pura biasa saja lalu melanjutkan makannya.

"Kau selalu menginap diluar diakhir pekan, bahkan San juga kau ajak. Memangnya kalian tidur dimana?"

Taehyung berdecak dalam hati.

Kenapa Ibunya jadi kepo begini sih?

"Kami hanya menginap diluar agar San tidak jenuh menghabiskan akhir pekan dirumah saja, Bu"

Nyonya Kim mengangguk-ngangguk samar,dia paham sekali karena cucunya ini jarang sekali main keluar.

"Iya, juga sih. Lalu, kenapa San sering pulang sore sekarang?"

Sekarang giliran San yang kena tanya.

San memandang Papanya sekilas.

Dia tidak boleh bilang, kalau sehabis pulang sekolah dia selalu kerumah Mamanya untuk bermain.

"Itu, San. Emmm...San main Nek. Iya main"

Nyonya Kim menaikan alisnya tinggi.

"Main?"

"Iya"

Jawab San cepat.

"Syukurlah, kalau San sudah punya teman sekarang"

Nyonya Kim bernafas lega kala tau cucunya San sudah punya teman. Dulu dia khawatir sekali saat tau cucunya disekolah selalu menyendiri, bahkan sang guru sampai harus melaporkan hal itu padanya.

"Jadi, teman San itu siapa namanya?"

San memutar otak.

"San?"

"Itu, namanya. Namanya Beom, Nek. Iya Beom, Duarrrr 💣"

"Prrttttttt"

Tiga kepala itu menoleh tepat pada Sang Tuan besar Kim yang baru saja memuncratkan kopinya karena tidak bisa menahan rasa gemas pada cucu semata wayangnya itu.

"Jorok sekali"

Gerutu Nyonya Kim sambil mengambil tisu dan diberikannya pada suami keras kelapanya.

Dimeja makan itu kini diselingi tawa juga gerutuan gemas yang jarang terdengar, biasanya dimeja makan ini hanya ada hawa dingin juga suara dari sendok garpu yang berdenting. Maka berterima kasih lah pada San , karena dia sarapan kali ini terasa hangat.
.
.
.
"Jadi, siapa itu Beom?"

Taehyung bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan.

"Beom itu anak nakal Papa. Dia suka sekali menganggu San"

San melipat tangan didada dan memajukan bibir kedepan.

San tidak habis pikir, kenapa tadi dia malah menyebut nama Beom padahal masih banyak teman lainnya yang bisa dia sebut.

"Sudah, sudah. Itu Mama"

Marah San langsung hilang kala melihat Mamanya sudah menunggu didepan gerbang rumah.

Setiap hari sebelum kesekolah, San selalu mampir dulu kesini ya walaupun hanya bisa berpamitan saja karena San bisa terlambat jika terlalu lama.

"Mama"

San memeluk Mamanya erat.

Seungwan tersenyum bangga, kala melihat San yang sudah rapih dan juga wangi. Rambutnya ditata rapih juga wajahnya yang terlihat agak putih karena bedak juga jangan lupa wangi telon yang begitu tercium.

Sun 🌻 Taehyung x Wendy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang