"Hey, bangun." Perlahan sinar matahari masuk ke kamar tersebut, diikuti dengan suara gorden yang masih bergemuruh setelah dibuka.
Lina, mama mereka langsung menggoyangkan badan kedua anaknya tersebut dengan pelan, sembari mengulang-ngulang kata bangun, bangun, dan bangun.
Matahari yang mulai terganggu dengan sinar matahari otomatis terbangun, ia terkejut mengapa ia tidak bangun pagi seperti biasanya, rupanya hp nya mati dan berada di luar kamar. Pantas saja alarm tersebut tidak membangunkan mereka.
"Segera mandi, lalu sarapan. Sekarang sudah jam 9, dan jam 10 kita berangkat ke bandara," ucap mamanya keluar dari kamar tersebut.
Mereka berdua yang baru bangun tersebut lantas mengangguk, dan bergantian menuju kamar mandi.
Setiap baju mereka yang semalam sempat berantakan sudah rapi kembali, koper-koper tersebut sudah tersusun dengan baik di halaman rumah mereka. Ditambah dengan suara mesin mobil yang dinyalakan, sepertinya ac mereka baru selesai diperbaiki papanya. Nampak dari luar papanya senang setelah menyalakan ac, pertanda ac mobil mereka sudah kembali "waras".
"Yuk sarapan kak," ujar Bulan menyodorkan sepiring nasi goreng ke arah kakaknya.
Keduanya langsung melahap nasi goreng tersebut. Setelah selesai, mereka kembali merapihkan dandanan dan bersiap untuk berangkat. Aldebaran yang baru selesai bersiap-siap juga langsung keluar rumah dan memasukkan barang-barang, lalu menyalakan mesin mobil yang tadi sempat dimatikan. Mereka sudah siap untuk berangkat.
"Matahari! Bulan! Ayo masuk mobil duluan, biar mama yang kunci pintu dan mengecek seisi rumah!" teriak Aldebaran dari dalam mobil yang langsung dibalas anggukan oleh kedua anak kembarnya.
Setelah itu, semuanya sudah di dalam mobil dan berangkat menuju bandara.
Perjalanan yang menempuh waktu sekitar setengah jam tersebut cukup dinikmati oleh mereka. Apalagi kali ini papa mereka memilih melewati jalan tol, selain karena jalannya yang mulus, tentunya juga jam perjalanan yang akan jauh lebih singkat.
Sesampainya di bandara, Aldebaran langsung menelepon orang bayarannya untuk memberangkatkan mobil mereka ke Yogyakarta lewat jalur darat. Bagaimanapun caranya, mereka harus sampai ke Yogyakarta lebih singkat agar tak membuang tenaga. Untuk urusan mobil, mereka masih bisa membayar taksi ataupun ojek online.
Setelah itu, mereka langsung turun dari mobil dan masuk ke bandara untuk check-in.
"Pegang boarding pass ini," ucap Aldebaran menyerahkan 4 lembar kertas tersebut ke arah Lina, "Kita ke ruang tunggu nomor 04," sambungnya sembari menggendong tas dipunggungnya yang berisi makanan ringan dan minuman.
Ketiganya mengangguk, lantas mengikuti langkah Aldebaran menuju ke ruang tunggu.
Jam kini menunjuk ke angka 10.50 ketika 10 menit lagi mereka harus berangkat. Bisa dibilang—mereka tepat waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE
Teen Fiction(Yuk follow sebelum baca!✨) 15-12-2020 : ini adalah karya yang saya buat untuk diikutkan dalam challenge #40dayswith5p. Yuk baca! dan jangan lupa tinggalkan vote dan comment! ^^ ✨✨✨ Matahari dan Bulan adalah kembar tak identik yang takdirnya berband...