Kamu nggak akan mengerti, sampai kamu mengalaminya sendiri...
***
Entah,
harus senang atau bagaimana.
Intinya, Luna bingung menghadapi Sunghoon yang terus-menerus menanyakan perihal ekskul musik.Seperti saat ini... sudah dua hari Sunghoon selalu menghampiri kelas Luna untuk sekadar bertanya bagaimana keputusannya. Dia benar-benar terniat mengajak Luna untuk bergabung.
"Gimana Lun? Jadi 'kan ikut klub musik?" tanya Sunghoon yang sengaja menghentikan langkah Luna ketika dia hendak ke Kantin.
Sungguh, spot yang sedang Luna singgahi dengan Sunghoon sudah pasti menjadi sorotan murid-murid yang berlalu-lalang.
Bahkan, tak sedikit pun dari mereka yang mencibir atau melontarkan kata iri ketika melihat interaksi Luna dengan Sunghoon.
Ini bukan keinginan Luna! Hanya saja Sunghoon yang tiba-tiba datang padanya. Mungkin benar kata Jay? Kalau Sunghoon itu tak boleh dia dekati. Karena... aneh menurutnya.
Terkesan memaksa bukan? Hampir setiap ada kesempatan, Sunghoon selalu bertanya soal keikutsertaan Luna dalam klub musik (?)
"Gue belum tau jawabannya kak... maaf ya," jawab Luna sekenanya.
"Ya nggak apa-apa. Nanti gue tanya lagi ya. Hm, boleh minta id Line lo?" tanya Sunghoon.
Luna terdiam dan sedikit berpikir. Kasih atau tidak? Bagaimana kalau Jay tahu? Luna sangat paham bagaimana sifat kakaknya itu. Dia akan sangat marah kalau perkataannya tidak dituruti.
Bukan, bukan marah yang sebenarnya. Tapi, marah dengan cara tak peduli lagi pada Luna. Mengabaikan Luna. Lalu, tidak bicara pada Luna. Hhh, bagi Luna lebih baik marah-marah dari pada ia menganggapnya angin --tak ada.
"Lun, dicariin Pak Sehun," ucap Hana yang tiba-tiba ada di belakang Luna.
Tadi, Hana sempat pamit pada Luna untuk pergi ke toilet saat Sunghoon menghampirinya. Entah benar atau tidak alasan Hana itu.
"Ada apaan emang Han?"
"Nggak tau Lun. Coba aja tanya sendiri. Gue langsung ke kantin ya. Nanti lo nyusul sama Karina aja, dia lagi di ruang guru juga," jawab Hana, lalu pergi begitu saja dari hadapan Luna dan Sunghoon. Walau sebelumnya Hana sempat melempar senyum pada Sunghoon.
Mungkin ini kesempatan Luna untuk menghindar dari Sunghoon. "Kak, gue ke ruang guru ya."
Sebenarnya, Luna merasa tak enak pada Sunghoon. Karena sebuah ultimatum dari Jay, Luna menjauh dari Sunghoon dengan alasan yang belum dia ketahui sama sekali.
Terlihat Sunghoon mengangguk singkat dan tersenyum. "Iya Lun."
Luna pun pergi meninggalkan Sunghoon sendiri di tempatnya berdiri. Sesekali Luna menoleh dan mendapati Sunghoon masih memerhatikannya dengan tatapan yang sulit Luna artikan.
Setibanya Luna di depan ruang guru. "Dek, sini," panggil Jay.
Hah? Jay? Bagaimana bisa? Dengan dahi yang berlipat, Luna memicingkan mata. "Kakak? Luna dipanggil pak Sehun. Sebentar kak," jawabnya.
"Nggak perlu. Itu cuma akal-akalan Hana aja."
"Maksudnya gimana kak?" Rasa penasaran mulai menghantui Luna. Apa maksudnya ini?
Terlihat Luna mengernyit. "Ikut kakak aja dulu yuk." Pergelangan tangan Luna di tarik olehnya hingga tiba di sebuah taman belakang sekolah.
***
With Jake,
©ayspcy, 2k21
KAMU SEDANG MEMBACA
Flame Flowers | ENHYPEN ✓
Fanfiction[Feat; Soobin TXT] Luna tahu bahwa dirinya tak akan pernah bisa jauh dari bayang-bayang sang kakak. Niat awal ingin menyembunyikan statusnya sebagai adik Jay, tapi terbongkar karena kejadian yang sama. Hal itu tak luput dari perhatian Sunghoon, kaka...