Satu bulan telah berlalu --sejak kejadian Luna dikunci di kamar mandi. Dan seminggu lalu, akhirnya Jay bersama Jake menemukan fakta bahwa semua itu adalah ulah Sarah. Mereka mendapat informasi dari teman sebangku Luna, siapa lagi kalau bukan Hana. Juga, bertepatan dengan bangunnya Luna dari tidur panjang.
Cewek bernama Hana itu, sempat diinterogasi oleh Sunghoon. Sebab pemuda itu tahu kebenarannya dan benar-benar sudah kelewat batas kelakuan saudara tirinya --Sarah. Pada akhirnya, Hana mulai buka suara dan menceritakan yang sebenarnya terjadi.
Namun, tetap saja... Hana mendapatkan hukuman yang setimpal atas tindakannya terhadap Luna. Cewek itu diskors dari sekolah dengan sukarela. Sedangkan Sarah dikeluarkan secara tidak hormat. Jangan salah, Papa Jae dan Jay merupakan ketua komite sekolah jadi pihak yayasan pun dengan cepat menyelesaikan masalah itu.
Lalu, hubungan Luna dengan Sunghoon?
Akhirnya, Jay mulai mempercayai Sunghoon dan membiarkan Luna berteman dengannya. Walau dia tahu kalau sahabatnya --Jake, juga menyukai adiknya itu. Bagi Jay, persaingan itu harus sehat. Jadi, dia tidak masalah asalkan Luna bahagia.
Setelah melewati hari-hari yang cukup lelah di sekolah, apalagi dengan kasus yang bisa dibilang lumayan menguras tenaga. Akhirnya mereka semua bisa merasakan sedikit kedamaian.
Begitu juga dengan Sunghoon. Mamanya sudah mulai membaik, setelah sadar beberapa hari lalu. Juga, Ibu tirinya mengirim Sarah kembali pada keluarga Ayahnya dan tidak pernah menampakkan dirinya lagi di hadapan Sunghoon. Serta Soobin, pemuda itu tetap menjadi sepupu Sunghoon yang baik.
Dan di sinilah mereka sekarang. Di kantin sekolah, di mana tempat biasa mereka berkumpul. Ada; Jay, Luna, Sunghoon, Jake, Heeseung, Sunoo dan Karina.
"Karina, kenapa chat aku nggak dibales?" tanya Heeseung memecahkan canda-tawa yang terjadi beberapa detik lalu.
Karina hanya menjawab dengan senyuman, dia malu karena ada banyak kakak kelas di dekatnya.
Jake terkekeh. "Modus mulu lo, Seung!"
"Tau lo, jangan cuma modal chatingan. Ajak jalan!" Itu kata Jay.
Sunoo pun tak mau kalah. "Perlu gue pinjemin kendaraan, Seung?" ejeknya bercanda.
Sedangkan Luna hanya tersenyum melihat interaksi mereka. Begitu juga dengan Sunghoon, pemuda itu melirik Luna diam-diam.
"Nanti malem ada acara?" bisik Sunghoon yang kebetulan ada di sisi kanan Luna.
Menggelengkan kepalanya, Luna berkata, "kenapa kak?"
Sunghoon tersenyum dan hendak membalas pertanyaan Luna, tapi tiba-tiba Jay ada di tengah-tengah antara mereka berdua. "Hayooo, kalian mau jalan diem-diem ya?"
"Waaah, curang lo Hoon. Kita kan saingan secara sehat. Kalau lo ajak jalan Luna, gue ikut," sambung Jake yang langsung panik.
Astaga, Luna jadi pusing sendiri. Dia masih bingung dengan hatinya. Disatu sisi, dia mengagumi Sunghoon, tapi juga nyaman dengan Jake. Jadi, Luna harus pilih yang mana?
Melihat interaksi mereka, membuat Heeseung merasa punya kesempatan untuk balas dendam karena Jake sudah mengejeknya barusan. "Udah Luna, pilih Sunghoon aja yang pasti. Jake tuh banyak gebetan di mana-mana. Nggak setia dia!" ocehnya sambil memasang ekspresi serius. Padahal yang lain tahu, Heeseung hanya bercanda.
"Diem nggak lo!" Jake hendak memukul kepala Heeseung tapi langsung dihalangi oleh Karina.
Karina, membentangkan kedua tangannya. "Jangan kak! Nanti kalau gegar otak gimana? Tambah nggak bisa mikir dong?" ucapnya yang mengundang gelak tawa mereka.
"Anjir lah, Karina savage banget. Mau ngebelain Heeseung tapi menjatuhkan juga!" heboh Jay sambil menepuk-nepuk punggung Heeseung.
Sedangkan Heeseung hanya memasang senyum pasrah dan menatap Karina sendu --pura-pura. "Kamu gitu ya sama aku. Aku jadi makin sayang 'kan..." ucapnya.
"Jijik gue!" Jake memukul pundak Heeseung.
Sunoo dan yang lain tertawa terbahak-bahak melihat Heeseung dan Jake yang selalu bertengkar di mana pun mereka berada.
Disela tawa mereka, Jay berbisik pada Luna. "Kamu udah mendingan?" tanyanya. Jelas saja dia khawatir karena Luna baru keluar dari rumah sakit kemarin dan memaksa masuk sekolah hari ini.
Mengangguk mantap, Luna tersenyum membalas pertanyaan kakaknya itu. Dan otomatis Jay ikut menyunggingkan senyumnya. Dia merasa lega kalau Luna sudah baik-baik saja.
***
With Jake,
©ayspcy, 2k21
KAMU SEDANG MEMBACA
Flame Flowers | ENHYPEN ✓
Fanfiction[Feat; Soobin TXT] Luna tahu bahwa dirinya tak akan pernah bisa jauh dari bayang-bayang sang kakak. Niat awal ingin menyembunyikan statusnya sebagai adik Jay, tapi terbongkar karena kejadian yang sama. Hal itu tak luput dari perhatian Sunghoon, kaka...