Munculnya Masa Lalu

294 50 0
                                    

Di kelas X-A terlihat sangat riuh karena beberapa murid yang saling bersahutan. Mereka tengah menggoda Luna karena faktanya dia adalah adik dari Jay --kakak kelas terpopuler di sekolah.

"Cieee Luna, kakaknya cowok populer di sekolah. Wah adeknya akan ngikutin jejak sang kakak nggak ya?" goda Jungwon, siswa yang duduk di depan Luna.

Sedangkan Luna hanya memasang wajah masamnya. Dia sudah menebak akan reaksi teman sekelasnya bila mengetahui bahwa dirinya adalah adik dari Jay.

"Jadi cowok jangan suka ngegosip kenapa 'sih!" seru Hana sambil menepuk punggung Jungwon.

Tawa pecah begitu Hanbin melihat ekspresi Jungwon yang kesakitan akibat pukulan Hana. Itu baru Hana, belum lagi Karina yang menjitak kepalanya.

"Gila ya, Luna dijagain sama dua cewek yang sangar! Serem gue jadinya mau godain Luna," pekik Jungwon sambil bergedik ngeri.

Karina mendengus. "Makanya, jadi cowok tuh jangan suka ngegosip. Udah sana mendingan kerjain tuh pr yang belum kalian kerjain!"

"Lah iya! Ah, lo 'sih Won! Gue jadi lupa 'kan pr fisika belum selesai. Luna yang cantik, Hanbin pinjem buku tugasnya boleh?" ucap Hanbin sambil beraegyeo di depan Luna. Membuat cewek itu tertawa.

Bahkan Karina dan Hana pun tak kalah hebohnya melihat Hanbin yang terkenal sok cool, kini berlagak manis untuk mendapatkan contekan.

"Jangan kasih Lun! Suruh dia bertingkah lebih imut lagi!" sahut Karina sambil tertawa.

Luna mengangguk masih dengan tawanya. "Lebih imut lagi coba," pintanya.

Jungwon berkata, "buruan Bin! Gue juga butuh contekan!"

"Lo aja sana yang ngelakuin! Kenapa jadi gue? Udah ya, cukup harga diri seorang Hanbin yang tampan ini tergores oleh ejekan kalian!" rajuk Hanbin sambil memutar tubuhnya menghadap ke papan tulis.

"Cieee ngambek!" goda Jungwon, kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Cowok tuh? Gitu aja ambekan! Payah ih!" sindir Karina sambil tertawa. Begitu juga Hana dan Luna.

Selang beberapa detik, Pak Sehun masuk ke dalam kelas. Membuat seluruh murid yang ada di kelas itu bergegas duduk di kursinya masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak," sapa Pak Sehun.

"Pagi paaak!" sahut murid-murid serempak.

Pak Sehun mempersilahkan seseorang untuk masuk ke dalam kelas. Sebelum itu dia berkata, "bapak akan memperkenalkan murid baru yang akan menjadi penghuni kelas ini."

"Silakan masuk."

Saat murid baru itu masuk, Luna langsung tersentak karena dia mengenalnya. Siapa lagi kalau bukan Sarah Aqilla.

"Perkenalkan dirimu 'nak," pinta Pak Sehun.

Murid baru itu mengangguk. "Perkenalkan, namaku adalah Sarah Aqilla. Kalian bisa manggil aku, Sarah," ucapnya dengan nada lembut.

"Waw singkat sekali perkenalannya," celetuk Jungwon.

Sarah tersenyum menanggapi celetukan Jungwon. Membuat murid laki-laki terpesona dengan senyuman manis dari cewek itu.

Astaga! Dia mulai dengan kelakuan palsunya lagi. Mimpi apa gue semalem bisa satu kelas dengannya lagi! batin Luna.

Hana yang melihat Luna mengernyitkan dahi sambil menatap murid baru itu, berkata, "ada apa Lun? Lo kenal dia?"

Luna mengangguk pelan dengan mata yang tak lepas dari Sarah di depan sana. Sedangkan Sarah juga menatap Luna sambil menyunggingkan senyum manisnya bagi orang lain, tapi bagi Luna itu adalah senyum licik dari cewek itu.

Kita bertemu lagi Luna! batin Sarah.

"Serius? Waaah, jadi kalian saling kenal?" sahut Hana.

Pak Sehun menghentikan kegaduhan akibat murid laki-laki yang terpesona dengan wajah cantik Sarah. "Tolong jangan berisik! Silakan Sarah, kamu bisa duduk di bangku belakang sana."

Lebih tepatnya di bangku samping kanan Luna. Saat Sarah melewati Luna, dia tersenyum licik.

Sedangkan Luna hanya mendesah pasrah. Dia tak bisa menebak apa yang akan terjadi pada dirinya nanti setelah Sarah satu kelas dengannya.

Apalagi Hana seperti ingin mengenal lebih dekat Sarah, terlihat dari bagaimana antusiasnya dia saat tahu kalau Luna mengenal Sarah.

***

With Jake,
©ayspcy, 2k21

Flame Flowers | ENHYPEN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang