"Karena gue suka lo... maksud gue, lagu yang akan lo nyanyikan."
Sunghoon suka sama Luna?
Duh Lun, jangan terlalu percaya diri. Sudah jelas 'kan kalau dia suka sama lagu yang mau lo nyanyiin.
Seketika sentuhan lembut di pundaknya mengenyahkan pikiran-pikiran halu yang tadi mengganggu Luna.
"Gimana Lun? Udah siap?" tanyanya.
Sejujurnya, Luna belum siap. Selama ini hanya Papa Jae dan Jay yang memainkan gitar di hadapannya. Apalagi saat ini Sunghoom tengah tersenyum ke arahnya, membuat perasaannya ketar-ketir.
Aduh gimana nih?
Baiklah... Luna menarik napas dan mengembuskannya pelan. Lalu dia mengangguk mantap sambil membalas senyum Sunghoon. "Gue siap kak."
Terlihat Sunghoon mengangguk dengan senyuman manis seperti biasa yang dia tunjukkan. Lalu, dia naik ke atas panggung dan mulai mengambil alih mikrofon yang ada di dekatnya.
"Tes --tes, satu dua tiga.." Sunghoon melirik ke arah Luna sebentar lalu kembali menatap lurus ke arah penonton. "Oke selamat sore semua."
"Soreee kak Sunghoon."
"Sore masa depanku, kak Sunghoon."
"Kak Sunghooon."
Sangat berisik. Luna sampai menutup telinganya saking hebohnya. Saat ini Luna sedang berdiri di belakang panggung. Hm, sudah Luna duga kalau Sunghoon adalah salah satu most wanted di sekolah ini. Jelas! Tak perlu diragukan lagi.
Terlihat Sunghoon tersenyum lebar dan mengangkat satu tangannya, agar mereka yang berteriak-teriak untuk diam. Dan cukup berhasil.
Tapi, tak lama kemudian siswa/i yang berteriak itu semakin histeris ketika seseorang naik ke atas panggung. Ternyata Jake. Tapi, tunggu... di sampingnya siapa ya? Wajahnya sangat manis.
"Halo semuanya," sapa Jake. "Tolong diam sebentar ya. Saya Jake, selaku ketua organisasi siswa di sekolah ini. Ya walaupun sebentar lagi akan turun jabatan dan... di sebelah kanan-kiri saya ini yang akan menjadi penerusnya, mereka calon ketua yang baru."
"Ini di kanan saya, namanya Sunghoon. Dan di kiri saya, Sunoo."
Oh, namanya Sunoo. Manis...
"Out of the topic, Jake!" bisik Sunghoon.
"Sabar bro. Sekalian promosiin kalian berdua," jawab Jake yang bisa didengar Luna.
"Oke semuanya. Acara penutupan masa orientasi kalian resmi kami mulai. Semoga adik-adik kelas sepuluh bisa beradaptasi di sekolah ini. Juga, kakak-kakak kelas dimohon untuk kerjasamanya."
Jake benar-benar berwibawa dari yang terlihat. Tapi, cukup galak juga menurut Luna. Hhh... kenapa jadi membicarakan Jake?
Waktu terus berjalan, hingga tiba saatnya nama Luna dipanggil oleh... siapa ya namanya? Ah, iya Sunoo. Dia selaku panitia, mungkin juga pembawa acaranya? Karena sedari tadi dia ada di atas panggung.
"Mari kita persilahkan perwakilan dari kelas X-A, Luna dan Sunghoon."
Rasanya sungguh seperti mimpi. Luna bahkan tak akan menyangka hal ini, walau sorakan serta suara gaduh yang memekakkan telinga adalah bukti nyata bahwa Luna tak sedang bermimpi.
"Ayo, Lun," ajak Sunghoon yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Hah? Bukankah tadi dia masih di atas panggung?
Luna mengerjap. "Hah?... ah, iya ayo kak."
Mereka berdua naik ke atas panggung dan menjadi sorotan bagi siswa/i yang tengah menonton. Tepuk tangan meriah begitu terdengar di telinga Luna. Juga ada beberapa perkataan iri yang dilontarkan.
"Saya, Sunghoon dari kelas XI-A. Dan di samping saya..."
Fakta baru yang Luna dapat dari Karina tadi. Ternyata Sunghoon bukan satu angkatan dengan kakaknya tapi dia satu tingkat di atas Luna.
Kenapa malah melihat ke arah gue kak —ah, astaga.
"Halo semua... saya Luna, perwakilan dari kelas X-A."
Sunghoon masih terus menatap Luna dan mengangguk. "Kami akan menyanyikan sebuah lagu, dengan judul..."
Semua mata mengantisipasi hal yang akan diucapkan oleh Sunghoon. "Melukis Senja."
"Woaaah ngecover Melukis Senja!"
"Apa Sunghoon akan menyanyikannya? Sungguh aku sangat menantikannya!"
"Waaaah Sunghoon!"
Luna semakin gugup kala mendengar teriakkan dari siswa/i yang menonton --rata-rata kakak kelas semua. Apakah setelah ini hari-hari Luna di sekolah akan sama seperti sekolah menengah pertama dulu? Luna tidak mau!
"Ayo Lun, udah siap? Nggak usah gugup, ada gue."
Luna melirik ke arah Sunghoon yang sejak tadi tidak pernah melepaskan tatapannya. "Iya kak, gue udah siap," jawabnya pada akhirnya.
Sebelum Luna dan Sunghoon mulai, tak sengaja matanya menangkap sosok Jay yang sedari tadi memerhatikan Luna dengan raut wajah datar.
Ada apa sama kak Jay?
***
With Jake,
©ayspcy, 2k21
KAMU SEDANG MEMBACA
Flame Flowers | ENHYPEN ✓
Fanfiction[Feat; Soobin TXT] Luna tahu bahwa dirinya tak akan pernah bisa jauh dari bayang-bayang sang kakak. Niat awal ingin menyembunyikan statusnya sebagai adik Jay, tapi terbongkar karena kejadian yang sama. Hal itu tak luput dari perhatian Sunghoon, kaka...