8. Heboh

1.8K 274 25
                                    

"YA TUHAAAAAN! Mas Mingyu ternyata pacaran sama Nonu?!"

"Bener, Mbak Ital! Aku juga kaget banget ternyata anak kita pacaran!"

Seulgi dan Wonpil yang duduk ngapit Wonwoo cuma ngeliatin Mingyu sinis. Bodo dah dibilang sinis sama temen sendiri, kalo udah menyangkut adek mana ada temen dalam kamus Seulgi. Apalagi Wonpil yang biasanya dikenal sopan sama orang sekomplek aja menunjukkan sikap nggak ramah ke Mingyu.

"Nonu kapan pacaran sama Mas Mingyu?" tanya Mami yang sekarang mukanya secerah matahari, kalo bisa diibaratin ngalahin matahari kali.

Wonwoo yang ditanya cuma ngeliatin Mingyu datar, "Tanya Mas Mingyu aja, Mih." katanya nggak minat.

"Aduh malu-malu banget nih Nonu!"

'MALU-MALU DISISI MANANYA SIH MAMIIIIII!!!' teriak Wonwoo frustasi dalam hati.

Setelah kejadian ketemu Wonpil dan Seulgi secara sengaja dari sisi kedua kakak itu, akhirnya Wonwoo dan Mingyu di arak pulang dan jadilah mereka di rumah Wonwoo. Mami yang tadi lagi arisan di rumah Bu Santi bareng sama Bunda Ital mendadak buru-buru ke rumah. Mau liat calon mantu, katanya sambil mesem-mesem.

"Mas, kok kamu nggak bilang punya pacar?"

Sekarang gantian Bunda Ital yang nanya ke Mingyu. Yang ditanya cuma garuk-garuk tengkuk sambil ketawa malu-malu. Ralat, pura-pura doang. "Masih rahasia, Bun. Mas masih nggak mau ketauan dulu, soalnya masih ngumpulin uang." kata Mingyu dan ditatapin sebel sama Wonwoo.

"Yaampun, lucu banget anak kita, Mbak Ital!" kata Mami heboh sambil tos bareng sama Bunda Ital.

Aduh, dua ibu-ibu yang doyan ngerumpi berkumpul jadilah begini. Biasanya ngerumpi di tempat arisan doang sekarang malah ngerumpi di rumah sendiri. Bayangin tiap Bunda Ital sama Mas Mingyu ke rumah Mami setelah kejadian ini aja udah buat Wonwoo mumet.

Mingyu yang ada di depan Wonwoo cuma ngeliatin lelaki dengan denim kodok selututnya itu, ngedipin satu matanya genit. Wonwoo yang digituin cuma nutup mulut, mau muntah. Seulgi dan Wonpil yang ngeliat kelakuan Mingyu langsung buru-buru nutup mata Wonwoo.

"Mas, gimana ini!" bisik Seulgi pelan ke Wonpil yang sekarang masih ngeliatin Mingyu.

Wonwoo yang denger itu cuma ngehela napas. "Pokoknya kita jangan kekecoh, Gi!" bisik Wonpil dan dianggukin sama Seulgi.

"Mas Pili sama Mbak Ugi jangan bodoh kayak Nonu ya." gumam Wonwoo lesu dan diliatin kedua kakaknya.

"Tenang, Mas Pili bakalan cari cara biar Nonu putus sama Mingya Mingyu itu!"

Wonwoo yang tadinya lesu mendadak mukanya cerah kayak matahari teletubbies. Seperti yang diharapkan dari Wonpil, masnya itu pasti akan ngebantu Wonwoo keluar dari masalahnya.

"Tapi sebelum dibantuin Mbak Ugi mau tanya-tanya!"

Cerah dan redup lagi. Begitulah gambaran muka Wonwoo setelah denger suara Seulgi menggebu-gebu. Seperti yang diharapkan dari Seulgi, Wonwoo hari ini bisa aja dicecer mulu tanpa ampun sama Seulgi.

Mingyu yang ada di depan Wonwoo cuma senyum kecil ngeliat ketiga anak Mami itu. Mereka berkumpul kayak teletubbies lagi pelukan. Lucu banget, mana yang tengah-tengah mukanya udah bete banget diikutin muka sinis dua kakaknya.

"Lucu banget." gumam Mingyu gemes.

Keadaan kayak gini pasti seru banget kalo Seokmin si paus tiba-tiba ikutan heboh.

Wonwoo yang ngeliatin Mingyu daritadi merasa kesel sendiri. Dia bisa liat mata Mingyu yang dari tadi ke arahnya. Wonwoo akhirnya melirik ke arah Mami dan Bunda Ital yang sibuk ngerumpi, naikin jari tengahnya ke arah Mingyu. 'Fuck you!' katanya tanpa suara dan kehilangan rasa sopan terhadap lelaki tinggi di depannya.

Mingyu cuma ketawa setelah ngeliatin Wonwoo yang melotot sambil ngasih jari tengah dan ngelirik ke arah Bunda sama Mami bergantian. 'Ah, ternyata emang bener gemesin.' kata Mingyu dalam hati.

🍃🍃🍃

"APAAN SIH?!"

"Loh, kok marah?"

"LO YANG BUAT MARAH!"

Wonwoo yang sekarang nempelin ponsel di telinganya cuma napas cepet. Lelaki yang tersambung dengannya lewat telepon sambung itu cuma ketawa, "Jangan marah. Kan emang bener lu pacar gua?" katanya dengan nada santai.

Lelaki yang sekarang melepas kacamatanya itu cuma mijit pelipis, "Awas lo jemput gue besok, mati lo sama gue!" ancamnya dan diketawain sama lelaki disana.

"Malah ketawa! Gue serius!"

"Iya iya, besok ke kantor jam berapa?"

"GUE NGGAK MINTA ANTERIN!"

"Loh, Mami nyuruh gua nganter lu, masa gua durhaka nggak nurut?"

"ARGHHHH!"

Wonwoo di kasurnya cuma teriak-teriak frustasi. Rambutnya udah acak-acakan karena dia berantakin sejak telepon dengan nama "Iblis" muncul di layar ponselnya. Pusing karena harus akting di depan Mami dan kedua kakaknya yang kerjaannya nerror Wonwoo.

Ya gimana nggak pusing, bayangin aja setelah sore hari baru acara ngerumpi antara Bunda dan Mami bubar. Itu pun bukannya menguntungkan buat Wonwoo, tapi malah bikin buntung. Wonwoo terpaksa harus ngikutin mau Mami buat di anter-jemput sama Mingyu ke kantor.

Kalo ditanya saat itu gimana keadaannya, bisa dijawab sangat keos. Wonpil yang biasanya nerima aja mendadak buka suara nggak terima. Katanya Wonwoo harus bareng sama Wonpil dan disetujuin Seulgi yang cuma melukin adek kesayangannya itu. Seulgi bahkan ngancem kalo nggak bareng Wonwoo bakalan ngambek sebulan sama Mami, nggak mau pulang.

Aneh emang, tapi itulah kenyataannya.

Wonwoo yang ada di tengah kisruhan itu cuma diem ngeliatin Mingyu yang senyum-senyum. Satu alisnya keangkat, ngeliatin Mingyu sinis. Yang disinisin cuma senyum manis, nggak peduli.

Mau ada badai atau topan juga nggak peduli kali kalo kata Wonwoo.

"Gue balikin deh duit lo! Nggak butuh gue!" kata Wonwoo kesel.

"Nggak, buat jajan aja. Anggep gua jajanin lu."

"Gue nggak mau terima uang dari manusia setengah setan kayak lo!" kesel Wonwoo ke lelaki disambungan teleponnya.

Wonwoo bisa denger lelaki itu terkekeh, "Jangan galak-galak atuh." katanya santai dan cuma dijawab erangan frustasi sama Wonwoo.

"Gue mau bilang Mami besok gue putus sama lo!"

"Bilang aja, Mami cuma percaya omongan gua."

"ORANG GILA!"

Setelah melampiaskan marahnya, akhirnya Wonwoo ngehela napas berat berkali-kali. Membuat dirinya rileks dulu adalah hal terpenting saat ini, karena nggak mau termakan omongan Mingyu yang bikin kesel.

"Nggak usah jemput gue." kata Wonwoo mulai kalem.

"Lu kan pacar gua?"

Wonwoo ngehela napasnya lagi, "Bohongan. Kontrak." kata Wonwoo sambil meremin matanya.

Tangannya dia sibukin mainin pena warna hitam di atas meja untuk kerja. Giginya menyibukan diri dengan ngegigitin bibir bawah Wonwoo diikuti gerakan kaki yang gelisah.

"Sejak kapan kita tanda tangan kontrak? Kan lu sendiri yang--"

PIP!

"UDAH GILA YA LO KIM MINGYU?!" teriak Wonwoo sambil melukin bantalnya buat tidur. Tangannya cuma mukulin bantal dipelukannya, melampiaskan marahnya dengan mukulin bantal.

"KIM MINGYU GILAAAAAA!!!"

🍃🍃🍃

Selamat hari Rabuuu, semoga kalian terhibur. ❤️

Fake Dating < Meanie >Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang