.
.
~.~
.
.Pagi itu sekiranya pukul 04.30, Lia harus pergi ke rumah sahabatnya Dita, karena Dita memiliki seorang kakak yang berprofesi sebagai Makeup Artist, baik untuk wisuda, pertunangan maupun pernikahan dan resepsi.
"Ayah, Ibu nanti jangan lupa ya, jam 08.30 harus sudah tiba di gedung, jangan telat ya Ayah." Ucapnya sambil menenteng sebuah paper bag berisikan setelan kebaya yang sudah jauh hari ia pesan di tukang jahit, dan akan ia kenakan hari ini.
"Iya Nak, kamu hati-hati, ya!" Ucap Ibunya.
Kemudian wanita yang akrab di sapa Lia itu langsung menuju garasi, menyalakan motor matic nya, dan melaju ke rumah Dita, yang hanya memakan waktu sekitar 15 menit untuk tiba disana.
"Halo Dit, aku udah di depan rumahmu," Katanya melalui telepon.
"Oh ya Lia, sebentar." tak lama kemudian Dita membukakan pintu untuknya. Disana sudah ada Jinny dan Hana yang hari ini juga akan mengikuti wisuda.
"Siapa duluan nih yang mau di make up?" Tanya Mbak Mawar.
"Aku aja Mbak, soalnya aku mau ber-selfie dulu setelah di makeup jarang-jarang loh," Ucap Hana.
"Aku belakangan aja deh, soalnya aku nggak betah kalau make up terlalu lama menempel di wajahku, risih," Ucap Lia.
"Oke, duduk sini," Ucap Mbak Mawar pada Hana.
"Lia, Dita, lihat deh ini, ada lowongan kerja ada 5 posisi dan semuanya pas banget sama jurusan kita, di perusahaan property ternama di kota ini," Kata Jinny, diantara mereka berempat, Jinny lah yang paling gencar mencari-cari lowongan kerja bahkan saat mereka belum dinyatakan lulus.
"Mana mana coba lihat?" Lia dan Dita langsung nimbrung di samping Jinny.
"Eh iya, pas banget ya sama jurusan kita
Ekonomi Management. gimana kalau besok kita ajuin lamaran bareng-bareng siapa tahu rejeki kita kan?" Kata Lia dengan bersemangat.
"Boleh tuh," Sahut Mawar.
2 jam kemudian akhirnya mereka semua selesai di makeup.
"Cantik-cantik ya sahabatku semua," Ucap Dita.
"Hasil tangan siapa dulu dong," Jawab Mbak Mawar.
"Mbak Mawar yang cantik, makasih ya udah mempercantik wajah-wajah polos kami," Ucap Jinny.
"Dan makasih juga untuk diskon nya Mbak, hehehe." Sahut Lia.
"Iya sama-sama, sukses ya buat kalian semua," Jawab Mbak Mawar.
Dita mengambil kunci mobil, "Ayo kita berangkat," ajak Dita pada ketiga sahabatnya.
"Ma, nanti jangan sampai telat ya," Ucapnya lagi pada Mamanya.
"Iya Nak, akhirnya kalian wisuda bersamaan ya. Selamat. semoga kalian cepat mendapatkan pekerjaan," Ucap Bu Maryam.
"Aamiin," seru mereka berempat secara serentak.
Diantara empat sekawan itu yang berasal dari keluarga berada adalah Dita. Papanya memiliki sebuah usaha yang bergerak di bidang furniture. Dan Mamanya mempunyai toko kue yang cukup laris di kota ini. Sehingga ia memiliki fasilitas yang lebih daripada tiga sahabatnya yang lain.
Satu jam kemudian mereka sudah tiba di kampus, tepatnya di gedung tempat acara wisuda akan di gelar. Mereka berkumpul dengan teman-teman yang lain.
Lia kala itu sedang gelisah, mencari cari dimana Ayah dan Ibunya, mereka tidak menjawab panggilannya sementara sebentar lagi para peserta wisuda beserta orang tua yang menerima undangan harus segera masuk, sebelum jam 9.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesayangan Presdir
عاطفيةLia Dami seorang gadis polos berusia 21 tahun, menjadi sekretaris dari seorang Pimpinan Perusahaan Property terbesar di kota Jakarta, bernama Esson Bramasta berusia 26 tahun. Karena keseringan bersama, lama kelamaan antara Bos dan Sekretaris itu sal...