Chapter 03 - 💋Kisah lama yang belum usai💋

3.4K 260 10
                                    

Rossa menyugar rambut lalu menopangkan kepala di kedua paha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rossa menyugar rambut lalu menopangkan kepala di kedua paha. Berulang kali ia menepuk kepala untuk mengembalikan memori. Namun sia-sia. Bertemu lagi dengan Jack dalam keadaan seperti ini sama sekali tidak ada dalam rencana hidupnya. Well, jangankan melewatkan malam bersama, untuk bertatap muka dengan Jack saja Rossa sudah tidak sudi. 

“Huh!” Rossa membuang napas kasar lalu menghirup oksigen dalam. Kembali membuang pelan dan menghirup kembali. Ia sedang melakukan relaksasi diri dan menjernihkan otaknya. “Okay, calm down Ros! Anggap aja lo nggak pernah ketemu cowok brengsek itu. Anggap kalian nggak pernah ketemu. Yah gitu aja, oke!”

Rossa bangkit dari duduknya lalu berjalan mondar-mandir. Berulang kali ia memberikan sugesti pada diri sendiri agar melupakan malam pertemuannya dengan Jack. Entah bagaimana mereka bisa bertemu dan berakhir di ranjang hotel, Rossa sama sekali belum bisa mengingatnya. 

“Dasar brengsek! Cowok mesum suka manfaatin keadaan!” geram Rossa sembari menghentakkan kakinya di tempat. 

“Rossa! Kapan sih lo berhenti berulah?” Suara Netty yang terdengar putus asa seperti biasanya membuat wanita itu bangkit dari tidur dan memasang tampang lugu tidak bersalah. 

“Ehm? Emangnya gue ngapain?” respon Rossa sembari menoleh ke arah sang manajer. 

“Ngapain lo bilang? Nih, foto lo kesebar di aplikasi burung monthok.” Netty melemparkan iPadnya di atas ranjang yang kemudian diraih oleh Rossa. 

Mengikat rambutnya tinggi kemudian menggulirkan jemari pada potret yang menampilkan dirinya sedang asyik bergoyang di pole dance sembari meneguk whisky langsung dari botolnya. 

“Oh.” 

“Oh?” Netty melemparkan tatapan heran. “Rossa ini udah keberapa kalinya? Lo itu model terkenal, bentar lagi bakalan go internasional. Sampai kapan lo bersikap seenaknya sendiri?” 

Rossa menganggap ocehan Netty adalah angin lalu. Ia membuka gorden apartemen dan menghirup udara yang sama sekali tidak segar. Udara Jakarta memang sudah tercemar dengan polusi. Kadang Rossa bermimpi bisa bangun pagi dan menghirup udara yang kaya oksigen. Pasti sangat memanjakan paru-parunya. 

Membalikkan tubuh kemudian menghempaskan diri di sofa dengan sandaran tinggi. Lantas ia meraih gelas dan meneguk isinya hingga tersisa separuh. Rossa mulai bersikap biasa saja, seolah tidak ada yang terjadi bersama Jack.

“Kenapa sih Net?” tanya Rossa ketika melihat pribadi sang manajer yang berkacak pinggang dengan tatapan sedikit kesal. 

“Aduh Rossa! Nggak tahu lagi deh gue harus bersikap gimana sama lo,” ujar Netty meletakkan bokongnya di ranjang berhadapan dengan Rossa. 

“Ya nggak perlu ngapa-ngapain. Gue udah biasa sama celotehan netizen yang maha benar. Nggak usah dipikirin lah. Biarin aja,” ucap Rossa kelewat santai. Ia menaikkan kaki di atas sofa dan membuat gaun lingerie warna silvernya tersibak hingga pahanya terekspos. 

The Sexiest Troublemaker [PINDAH KE KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang