01 | Georgeus Hair

690 55 3
                                    

Play mulmed, dan vote ya...



"SELAMAT PAGI DUNIAAAA...."

"SELAMAT PAGI RAMBUT GULALII!!!"

Cewek dengan rambut ikal mengembang itu langsung menutup mulutnya rapat rapat terpaksa berhenti dengan aktivitas rutinnya menyapa dunia.

Ana langsung cemberut, menatap kesal cowok tengil yang kini tengah cengengesan dari balkon rumah di seberang.

"DUE TIGE TEMPE PENYET. BACOT KAU MONYET!!!" pekik Ana tak terima.

"Oke, oke. Di ralat deh. Selamat pagi rambut mi gorenggg!!" seru cowok di seberang itu lagi.

"Dasar julid. Junaedi julid!"

Namanya Juna. Arjuna Wirawan. Tapi Ana lebih suka memanggilnya Junaedi, karena dia suka nyinyirin Ana kayak guru BP di sekolahnya dulu, yang bernama sama.

"Daripada duta koran lampu merah!" balas Juna tak mau kalah.

"Yee rantang warteg-"

"Udah, kalian nikah aja!"

"Cocok ya bu? Sama sama masih lajang di usia matang."

"Lagian kalian juga udah bareng sejak SMA. Masa nggak ada percikan percikan api asmara sih selama ini?"

Ana memutar bola matanya jengah, masih pagi telinganya harus dikotori oleh mulut sampah tetangga yang ngomong tanpa saringan. Ibu ibu yang sedang berkumpul untuk membeli sayur itu saling colek, mulai berbisik sambil cekikikan.

"Eh, umur Ana sekarang udah berapa ya?" tanya salah satu dari mereka.

"29 kali."

"Eh, 30 bu..."

Ana mencoba cuek, pura pura tak mendengar seakan akan telinganya tak pernah dikorek selama setahun. Dia memilih mengambil penyiram tanaman untuk menyirami pohon cabe dan teman temannya. Lumayan, kalau nanti panen, bisa sambelin mulut mereka yang julid.

Sedangkan di seberang sana, Juna terus menatapnya datar tanpa berkedip. Ada rasa sedih ketika melihat Ana yang dia kenal begitu semangat itu, kini diam membisu hanya karena ucapan tak berguna dari tetangga.

"WOY GULALI! MAKAN MI YUK!" seru Juna, mencoba menghibur.

Ana tak menengok sedikitpun, malah semakin sibuk menyirami tanamannya.

Namun Juna tak menyerah untuk menghibur temannya itu. "ANALISA. JANGAN DI DENGERIN-"

"AUZUBILLAHIMINASSAITONIRROJIM!!! BISMILLAHIRROHMANIRROHIM!!! YA ALLAH, JAUHKANLAH HAMBA DARI MULUT TETANGGA YANG TERKUTUK!!!!"

Brak!

Juna terperangah, saat mendengar pekikan nyaring Ana diikuti suara pintu dibanting dari seberang sana. Setelah itu, terbit seulas senyum karena merasa puas dengan tindakan yang diambil Ana.

Sedangkan para Ibu-ibu yang tengah memilih sayur sambil bergosip ria langsung terperanjat. Menatap kaget pada Ana yang berani speak up untuk pertama kalinya.

"That's my girl!" seru Juna puas, sambil menunjuk ke Ana.


*


Ana bercermin, melihat pantulan wajahnya yang kini sudah mulai muncul penuaan. "Umur gue udah 30 ya ternyata. Nggak kerasa..." gumamnya.

Setelah itu, dia menyisir rambut ikalnya. Sebenarnya, rambut ikal itu tidaklah alami. Tapi dia sengaja mengubahnya, karena merasa bosan dengan gaya rambut yang itu itu saja. Kalau memang dia sedang bosan melihat rambutnya yang sekarang, dia bisa saja menyatoknya agar jadi lurus.

Husband-ableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang