08 | Cry Baby

236 27 6
                                    

Vote ya...

Juna dan Ben terperangah, dibuat kedua cewek gila yang sekarang tengah makan dengan blepotan sambil tak henti hentinya tertawa karena film kartun jaman bahula itu.

Juna lalu bangkit, "Kalian diem disini aja. Gue mau berangkat kerja."

Ana menoleh. "Jam berapa?"

"Jam setengah sembilan."

"Gue juga oyy! Hari ini ada kerjaan diluar" sadar Ana, langsung berdiri dan mengelap tangannya yang kotor asal pada bajunya.

Melihat itu, Juna meringis, membatin heran kenapa dia bisa suka kepada cewek itu. "Ini hari sabtu. Lo libur kan?" tanyanya.

"Ada kerjaan sama Malik. Gue harus ngebut kerjain novel ini" jelas Ana.

Juna melihat penampilan Ana dari atas sampai bawah. "Pake baju itu?" tanyanya.

"Iya. Kenapa? Gue juga udah biasa pake baju beginian kalau kerja di luar. Lagian cuma ketemu Malik doang, bukan Lee Min Ho" jelas Ana sambil mengumpulkan sampah sampah makanannya bersana Siti.

"Kalau gitu, gue sama bang Ben pamit ya. Urusan orang mabok dah kelar kan? Nanti kalau mabok lagi, serahin aja ke emak nya" kata Siti, memakai tasnya.

Ana cemberut. "Lo ya-"

"Btw, salam ke ibu ya. Gue belum bisa ketemu. Jangan lupa, langsung baikan!" peringat Siti.

Ana mengangguk. "Insya-"

"Harus!" paksa Siti.

"Ta-"

"Jun, gue pulang dulu ya. Makasi banyak atas sogokannya yang sebenarnya nggak sepadan sama kelelahan gue ngurus orang mabok. Lain kali, traktir durian musang king kayak Sischa Kohl" kata Siti songong, sambil melirik Ana. "Gue pamit. Assalamualaikum..." katanya, segera menggandeng suaminya setelah Ben juga tos bersama Juna.

"Coba dia nggak hamil, udah gue balik dia" cibir Ana setelah Siti pulang.

"Ha?" kaget Juna.

"Iya. Bunting dia" Ana menghela nafas. "Baru kemarin Rasanya, dia heboh pas gue berantem sama waria di lampu merah."

Juna kontan tertawa, membuat Ana langsung menatap sinis padanya. "Apa?"

"Rambut gulali" kata Juna terkekeh.

"Buruan! Nanti macet. Gue nebeng sampe depan rumah Malik" kata Ana, sambil menarik tangan Juna.

Sepanjang jalan, Juna terus tertawa, membuatnya mendapat jitakan maut Ana. "Eh, tapi lucu tau. Lo jadi terkenal. Muka lo ada dimana mana. Kalau mereka lihat lo sekarang udah tua begini, mungkin bakal rilis artikel baru tentang lo berjudul 'Bocah Rambut Gulali Sekarang sudah Besar Bund....'"

"Bacodd!" pekik Ana.

"Hari ini pake mobil-"

"Nggak-"

"Panas Ana..."

"Gak apa apa. Gue udah biasa..."

"Makanya, sekarang biasain pakai mobil, biar nanti pas sama gue-"

Husband-ableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang