"Boyfie sialan! Gue benci lo! Gue sumpahin lo bisu beneran! Kita putus!" ... Kejadiannya sudah lama sejak Alisa bertemu pacar misteriusnya. Hari itu, masih melekat jelas dalam ingatan Alisa saat pertama kali mereka bertemu. Kala itu, Alisa terjatuh saat bermain arung jeram, terbawa arus hingga akhirnya ia terkulai lemah disisi sungai. Dalam keadaan gelap dan dingin yang hampir membunuhnya, Alisa bertemu Joan untuk pertama kalinya. Alis, mata, hidung, bibir, dan rahangnya nyaris seperti pahatan terindah dunia. Sempurna. Kecuali satu, suaranya. Bahkan setelah dua tahun berpacaran, Alisa belum mendengar suara Joan barang sedikit saja. Sebenarnya, hubungan ini dimulai karena sebuah ketidaksengajaan atas apa yang Alisa ucapkan secara spontan. Di hari ketiga usai di tolong, Alisa kesal karena belum mendengar suara Joan padahal cowok itu tidak bisu. "Kalau lo gak ngomong juga, kita pacaran!" Alisa berujar marah kala itu. Joan termangu, namun selanjutnya cowok itu mengangguk dan memeluk Alisa. "W-oy, gue becanda, Lepas!" Joan menggeleng, menatapnya seakan mengatakan; "𝘕𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘵𝘢, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯!" God! Hari itu, hari tersial sekaligus hari paling memalukan bagi Alisa.
60 parts