Hidupku hanyalah lembaran putih kosong. Meski terkesan hampa, namun terasa tetap stabil. Lalu, hal itu datang. Bersama jutaan keping rasa yang ditawarkan agar menebar berbagai lautan keindahan untuk mewarnai hidupku. Membuatku merasa indah, merasa jika aku istimewa, dan aku layak untuk memiliki. Segala ikatan khusus yang membawaku pada ekspektasi tinggi dimana aku bisa berdiri pada garis yang setara. Tapi ternyata, mereka semua hanyalah iblis kejam tak berperasaan. Mengangkatku menyentuh surga, lalu menghempasku tanpa pertimbangan ke lautan bara neraka. Merobohkan dunia pelangi yang kumiliki dan mengenalkanku pada kegelapan yang abadi. Bahkan, jika bisa meminta, kuharap dalam kematian pun, mereka takkan pernah merasakan ketenangan.