"Sebelum gue lupa sama semuanya, gue mau jadi seorang Bapak, gue mau punya anak. Tanpa harus menikah dan berkomitmen sama seorang wanita." Abiyyu Agnibrata, didiagnosis alzheimer saat usianya menginjak empat puluh dua tahun. Dokter bilang dia akan kehilangan lima persen memorinya setiap bulan. Dan itu artinya, cepat atau lambat Biyyu pasti akan kehilangan seluruh ingatannya lalu hidup seperti Papa, Menjadi seorang Pria yang tumbuh menua dan kesepian. Biyyu tidak ingin hal itu terjadi. Dengan sisa ingatannya, Biyyu ingin membuat sesuatu yang setidaknya bisa meninggalkan kesan baik untuk orang lain. Karena selama Biyyu hidup, dia hanya fokus pada musik. Dan sekarang, Biyyu ingin memberikan kehidupan untuk orang lain. Maka, inilah alasan kenapa "Pondok Pak Biyyu" itu bisa ada. Ini adalah awal mula Biyyu bertemu dengan lima anak yang hidupnya penuh dengan cerita. Mada dengan mimpi masa kecilnya yang tidak terwujud. Kama yang tidak tau definisi rumah yang sebenarnya itu seperti apa. Janu yang tampak sempurna diluar namun krisis identitas. Heksa si bocah badung yang ternyata cuma ingin diperhatikan. Dan Syeka yang datang karena butuh teman. Kelima anak itu Biyyu antarkan pada mimpinya satu persatu. Biyyu bawa mereka untuk melihat luasnya dunia. Biyyu kenalkan mereka pada hal hal baru yang belum pernah mereka tau. Biyyu akan didik mereka sehebat yang dia bisa. Biyyu mampu melakukan semuanya. Biyyu janji akan bertahan demi kelima anak anaknya. Sampai pada satu malam, Heksa bertanya padanya "Pak, Kenapa Pondok ini cuma ada setengah tahun aja? Kenapa nggak selamanya?" "Karena gue capek ngadepin bocah kayak lu, Sa! Setengah tahun udah cukup bikin darah gue naik!" Bohong. Yang Biyyu katakan itu bohong. Karena sebenarnya, setengah tahun adalah waktu yang cukup sebelum Biyyu kehilangan semua ingatannya. ©® Ashakabhanurasmi, 2023 | Pondok Pak Biyyu
13 parts