[rated 19] Eleanor memejamkan matanya, merasakan sentuhan yang membuat darahnya berdesir hebat. "Kau paham, kan? Kau adalah satu-satunya lelaki yang mampu membuatku seperti ini." Eleanor kemudian menggigit bibirnya, menahan erangan keluar dari bibirnya. Lelaki tersebut terkekeh kecil, menaruh hidungnya di ceruk leher Eleanor, mencium wangi yang muncul dari wanita yang ada di bawahnya. "Akan ku pastikan, kau tidak akan mampu melupakanku, El." Ujarnya yang kembali mencium wanita itu dengan rakus. Eleanor tidak pernah berfikir bahwa hidupnya akan dikacaukan oleh laki-laki, karena menurut Eleanor, dia punya segalanya. Dia tidak membutuhkan cinta, yang dia butuhkan hanya status bangsawan dan uang. Kenikmatan duniawi? Bagi Eleanor hanya bonus. Mau dia merasakannya atau tidak, itu tidak masalah baginya. Eleanor menjambak rambut lelaki tersebut yang mulai memberinya ciuman di dadanya. "Kau milikku. Kau hanya milikku." "Benar. Aku adalah milikmu, El. Selalu." Respon lelaki tersebut yang melanjutkan untuk meninggalkan bercak kemerahan di seluruh tubuh Eleanor.
28 parts