'Bersamamu selamanya' bukan hanya sekedar janji manis yang terucap dibibir lalu dilupakan, mereka berjanji untuk sehidup dan semati bersama. Entah itu didunia atau di akhirat Pangeran Leanza akan terus menemani putri yang sangat dia cintai, Beliver. Jeya gadis pengangguran yang sudah berumur 25 tahun menangis tersedu-sedu ketika membaca novel yang kini sedang dia pegang. Hal yang dia impikan adalah dicintai seperti Leanza yang mencintai Beliver. Apakah didunia ini memiliki satu saja laki-laki yang bisa mencintai pasangan nya setulus Leanza? Jeya ragu untuk itu. Dia tau jika tidak semua laki-laki sama, namun rata-rata laki-laki seperti itu, jahat, dan suka mendua. Namun disaat dia asik membaca novel, tiba-tiba angin kencang menerpa tubuhnya, dan dilahap hingga hilang tanpa jejak. Bahkan bau tubuhnya yang tidak sedap hilang entah kemana. "Beliver..." Suara rendah seseorang membangunkan Jeya yang sedang tertidur, atau pingsan? Didepan matanya terdapat seorang pria berbaju kuno sedang menatapnya dengan mata penuh kasih dan cinta, namun Jeya sadar, itu bukan tatapan cinta. Melainkan obsesi! Tidak pernah terpikirkan jika dia akan bertemu sosok Leanza, pangeran yang terkenal akan kesetiaannya kepada sang putri, yaitu Beliver. "Aku bukan Beliver!!" Jeya berteriak keras. "Kamu, siapa?" "Aku Jeyara!" jeya tidak ingin hidup didalam bayang-bayang Beliver! dia ingin menjadi diri nya sendiri! walaupun Jeya mendambakan Leanza, dia juga tidak ingin merebut Leanza dari Beliver. Namun kenyataan pahit memukulnya, dia terjebak didalam tubuh Beliver, putri pertama dari kerajaan Verta! sahabat masa kecil Leanza, putra mahkota kerajaan Nazian! Apa yang harus dia lakukan sekarang? menyesal juga sudah tidak ada gunanya selain menjalankan kehidupan sesuai apa yang dia inginkan. Termasuk menerima kasih sayang yang tiada habisnya dari Leanza.