Penjaga gunung dan hutan, semua orang selalu memanggil nya sebagai Siluman naga hitam. Siluman naga selalu bersembunyi dan tidak pernah keluar dari hutan.
Ada rumor jika siluman naga sering menyakiti manusia yang pergi ke hutan, karena itu banyak orang yang percaya jika siluman naga hitam adalah titisan iblis.
Awalnya Jeya memasuki hutan untuk mengambil tanaman spiritual untuk Leanza, namun Jeya tidak menyangka jika dirinya akan bertemu dengan sosok itu disini,
Saat ini Jeya dan Balvier terjebak di gubuk tua yang berada di tengah-tengah hutan, yang katanya milik siluman naga.
"Untuk pertama kalinya aku membawa manusia ke sini." Siluman naga menuangkan secangkir teh kepada Jeya dan Balvier.
"Jika begitu, berarti ini sebuah kehormatan bagi kami."
Siluman naga hitam tertawa kecil, "Seumur hidup ini, aku hanya tinggal sendirian didalam hutan dan gunung, tidak ada teman dan kerabat yang menemani."
"Apakah tuan naga tidak pernah keluar hutan?"
"Pernah satu kali, namun aku hampir dibunuh, karna itu aku tidak pernah lagi keluar hutan."
"Rasanya aneh ketika harus memanggilmu tuan naga?" Jeya merapatkan bibirnya.
"Mengapa?"
"Namamu terlalu kaku."
"Oh? Benarkah? Jika begitu, mohon tuan putri memberikanku sebuah nama.."
"Aku memberikanmu nama?"
"Bukankah tuan putri mengatakan jika namaku terlalu kaku? Aku lahir dari telur, tidak mempunyai orang tua yang bisa memberikanku nama, jadi aku hanya mengenal diriku sebagai Siluman naga hitam."
Kasian sekali nasib siluman naga itu, didalam novel memang disebutkan jika ada seorang siluman yang selalu hidup menyendiri dan kesepian didalam hutan.
Ketika Leanza mati didalam Medan perang, siluman naga itu keluar dan memusnahkan sisa prajurit milik Leanza.
Jeya berpikir jika siluman itu bekerja sama dengan kaisar Verta untuk mengalahkan Nazian. Tapi akhirnya dia mengerti jika siluman naga bukan ingin membantu, namun untuk menyelamatkan wilayah nya sendiri.
"Baik, aku akan memberikanmu nama!"
Jeya tersenyum kecil, lalu berpikir nama apa yang cocok untuk Siluman naga di depannya tersebut.
"Kak, kakak benar-benar ingin memberi siluman ini sebuah nama?" Balvier berbisik lirih.
"Tentu saja, tuan naga tidak mempunyai nama, dan dia memintaku untuk memberikan nama, apakah salah?" Balas Jeya dengan berbisik juga.
"Nona, apakah sudah memiliki nama yang cocok untukku?"
"Ya, bagaimana jika Cakra Ryo Balveer?"
"Kak, kenapa memberikan nama Balveer?" Balvier tidak terima jika nama siluman itu mempunyai kemiripan dengan nama mereka berdua.
"Nona, nama yang nona berikan sedikit aneh ditelingaku, apa arti nama ini?"
Jeya menarik kedua sudut bibirnya, dengan pelan dia bersenandung, "Naga yang baik dan kuat, berani dan tangguh, berkuasa dan berwenang, itu artinya."
"Sungguh unik, aku menyukai nya!"
***
"Apa yang adik cari di hutan ini?"
Setelah Jeya memberikannya nama, siluman naga yang sekarang sudah mempunyai nama itu langsung mengubah nama panggilan nya kepada Jeya.
Yang awalnya nona sekarang menjadi adik.
"Aku mencari tumbuhan spritual disini, apakah kakak pernah melihatnya?"
"Untuk apa adik mencari tumbuhan spritual? Bukankah adik adalah manusia?"
Setaunya manusia tidak membutuhkan tanaman spritual, karna tanaman spritual hanya digunakan untuk dewa atau siluman yang ingin menambah kekuatan spiritual nya.
"Aku dengar tanaman spritual bisa mengobati orang yang terkena luka dalam?"
"Benar."
"Adik ingin mengobati luka siapa?"
"Temanku, mungkin sekarang dia memang belum terluka, tetapi dimasa depan belum tentu, aku hanya ingin menyiapkan nya lebih awal.."
Cakra menganggukkan kepalanya, lalu menuntun Jeya kedalam sebuah gua. Balvier saat ini sedang berada di gubuk tua milik Cakra, dia berkata jika dirinya kelelahan karna telah menelusuri hutan selama beberapa jam dan ingin beristirahat sebentar.
"Tempat apa ini?"
"Tempatku ketika sedang memulihkan diri, didalam ada banyak tanaman spritual, jika adik mau adik boleh mengambilnya."
"Didalam hutan sangat sulit menemukan tanaman spritual tanpa kekuatan spiritual, jadi jika adik ingin menemukan nya mungkin butuh 2 Minggu lebih."
"Terimakasih kak! Dimasa depan aku akan membalas kebaikanmu!"
"Tidak perlu berterimakasih, justru aku yang harus berterimakasih atas nama yang kamu berikan."
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU FOREVER
Fantastik'Bersamamu selamanya' bukan hanya sekedar janji manis yang terucap dibibir lalu dilupakan, mereka berjanji untuk sehidup dan semati bersama. Entah itu didunia atau di akhirat Pangeran Leanza akan terus menemani putri yang sangat dia cintai, Beliver...