Kehidupan Mees, pemuda mandiri, berubah drastis ketika sahabatnya, Ezio, menitipkan adiknya yang kabur dari rumah. Gaizka, remaja laki-laki dengan sifat kekanak-kanakan, membuat Mees kewalahan. Namun di balik tingkahnya, tersimpan hati polos dan penuh kasih sayang. Seiring waktu, Mees mulai melihat sisi lain Gaizka, kecerdasan dan kepekaannya. Mees pun merasakan ketertarikan pada Gaizka. Mereka menghabiskan waktu bersama, bermain, bercerita, dan saling mendukung. Perlahan, rasa sayang dan cinta tumbuh di hati Mees. Ia menyadari Gaizka bukan sekadar adik sahabatnya, tapi bagian penting dalam hidupnya.