part 10

340 113 35
                                    

Happy readingg....

"Loh?" Gaizka menoleh ketika mendengar suara seseorang. Di depan pintu, terlihat Jia yang masuk dengan raut wajah terkejut.

"Kok pake laptop itu sih? Kan Mees udah ngasih Lo iPad," seru Jia sambil berjalan mendekati Gaizka dan merebut laptop yang ada di hadapan Gaizka. Nada suaranya terdengar marah.

"Kenapa? Aku cuma nonton doang kakak, Ndak ngapa-ngapain," balas Gaizka jujur. Dia mengerjapkan matanya pelan merasa bingung melihat Jia.

"Tapi ini buat kerja! Ada data pentingnya di sini. Kalo sampe ilang gimana?" Kesal Jia lalu mengecek semua data di laptop tersebut.

"Kan aku cuman nonton doang, datanya Ndak bakal ilang kok, kak Jia." Jia menatap Gaizka tak suka, beruntung semua data penting masih tersimpan rapi di sana.

"Bisa nggak sih Lo sehari aja nggak ngrepotin?" Desis Jia hingga Gaizka dibuat terdiam mendengarnya.

"Lo tuh cuma bisa main sana-sini, gangguin orang kerja, mending Lo pergi deh. Beban tau gak?!" Sentak Jia hingga Gaizka meraskaan sakit hati mendengar itu.

Tanpa mengatakan apapun, Gaizka keluar dari ruangan Mees dengan langkah lesu. Dirinya akan pergi dari sana agar tak membebani semua orang.

"Jadi bener ya? Aku ngrepotin setiap orang?" Gumam Gaizka saat berada di dalam lift. Dia memainkan jari jemarinya dengan kepala menunduk.

Karena masih jam kerja, jadi tidak banyak orang yang berlalu lalang. Bahkan resepsionis tidak menegur Gaizka, karena wanita itu sudah terbiasa melihat Gaizka keluar untuk bermain.

"Abang, kakak, jemput adek. Adek janji Ndak bakal nakal lagi. Adek ndak mau repotin orang-orang di sini hiks." Gaizka menangis sembari melangkah tanpa arah.

Sementara Mees masih sibuk mengerjakan proyeknya. Tanpa tahu pria manisnya kabur entah kemana.

***

"Gaizka, hari ini gue.... Eh, kemana dia?" Gumam Mees yang tak menemukan Gaizka di dalam ruangannya.

Dirinya juga baru menyadari kalau seharian ini tak melihat Gaizka. Biasanya pria manis itu berlarian di lorong, namun hari ini lorong terlihat sepi.

Mees menelpon Gaizka, tetapi dia mendengar nada dering dari ponsel Gaizka. Ternyata ponsel pria manis itu ada di dalam kamar.

"Ck! Kemana lagi dia?" Ujar Mees yang mulai khawatir. Dia ingin keluar dari ruangannya, dan tak sengaja berpapasan dengan Jia.

"Lo liat Gaizka nggak? Kok nggak ada di ruangan gue?" Tanya Mees membuat Jia menganggukkan kepalanya kecil.

"Tadi gue tegur waktu pake laptop Lo, terus pergi deh nggak tau kemana," balas Jia singkat.

Mees terlihat tak suka dengan penuturan Jia, lalu dia kembali bertanya, "Dia buat ulah?"

"Enggak, cuma kan di laptop itu banyak data pentingnya Mees, makanya gue tegur. Kalo ilang kan kita juga yang repot," jelas Jia pada Mees.

"Dia nggak bakalan buka-buka yang lain Jia, dia kalo mau nonton, paling buka YouTube atau Netflix. Nggak harus Lo marahin," ujar Mees dengan nada tinggi.

"Nggak gue marahin, gue cume negur doang. Emang dianya aja yang baperan, baru gitu doang udah pergi," elak Jia membela diri.

"Jaga ucapan Lo Jia, kalo dia sampe kenapa-kenapa, abis Lo sama gue!" Ancam Mees kemudian ingin pergi mencari Gaizka, tetapi Jia menahan tangannya.

"Mees, Lo nggak mungkin suka sama dia kan?" Tanya Jia penasaran.

Mees tidak membalas ucapan Jia, dia menghentakkan tangannya hingga genggaman Jia terlepas.

Mees And The Candy LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang