19. Rooftop

39 35 14
                                    

Happy reading🐰🐰

***

Flashback.

"Yeahh ayah pulang" seru seorang gadis berambut gelombang.

"Heyy, princes ayah udah gede lagi"

"Ayah pulang nya lama banget sii, ara, ibu sama anet disini kangeb banget sama ayah"

"Ayah banyak kerjaan sayang"

"Kapan ara diajak keluar angkasa!!"

"Nanti kalau pekerjaan ayah selesai", dan gadis itu mengangguk.

"ayah perut ibu makin besar lo yahh, ara ga sabar pengen liat dede bayi ibu"

"Makanya selama ayah bekerja, kamu harus jaga ibu sama dede bayi"

"Pasti yahh"

"Ayah bawa apa?"

"Ayah bawa hadian buat ara sama anet"

"Ayah baik banget"seru ara sambil memeluk ayahnya.

"Yahh ko ara hadiahnya rok sekolah si yahh, ara kan belom smp, belom smk juga" serunya sambil cemberut.

"Ara sayang, kamu kan nanti mau masuk smp"
"Tapi kan masih lama yahh"

"Ayah sengaja beliinya sekarang, dan supaya kamu semangat untuk sekolahnya nanti"

"Tapi ini gede banget"

"Kamu kan nanti tumbuh besar, kalau masih gede, nanti ibu yang kecilin"

"Iya deh, makasi ayahh, ara janji ara bakal pake rok ini, karena ini pemberian ayah" serunya dan tersenyum.

###

"Hikss...hiks... gue jadi kangen sama ayah" gumam ara yang sedang duduk rooftop sekolah.

"Ayah maapin ara, rok pemberian ayah kotor dan ga bisa dipake lagi..hiks...hiks.."

"Ayah ara benci sama langit"

"Ra! Lo gapapa" ucap seorang laki-laki, ara pun langsung mengelap air matanya dan memalingkan pandangan kearah suara itu.

"Angkasa!!"

"Gue tahu ra, sini biar gue bersihin rok lo"

"Ini salah langit bukan lo"

"Dia adik gue ra" serunya sambil berjalan dan duduk disampingnya.

"Gue sskarang benci sama langit" seru ara.

"Ra, orang bilang katanya kalau benci nanti lama-lama jadi cinta, jadi kalau lo gamau cinta sama langit, lo ga boleh ngebenci dia"

"Bodo, gue udah benci sama kembaran lo sa" sedangkan angkasa hanya tertawa kecil.

"Sa gue ngerjain pr bu dwi nya sama lo ya plisss" sambungku.

"Gue kan sama lili"

"Biar lili sama langit"

"Lo tau kan langit gimana kalau deket lili, jilbab lili suka ditarik terus sama langit mana mau lili sama langit"

"Tapi gue ga mau sama langit sa"

"Lo ngerjainya dirumah gue aja nanti gue temenin lo"

"Janji yaaa" ucapku.

"Iya janji" serunya aku pun tersenyum kepadanya.

"Ehh Muka lo jelek amat si mata sembab, hidung merah rambut berantakan kek gembel" ucap angkasa tertawa.

"Ihh lo ko gitu si" ujar ara dan mulai merapikannya.

angkasa melirik ara cukup lama bila dilihat lebih dekat, ara itu memang manis wajahnya oval bola mata bewaena coklat madu yang teduh, pipinya tembem, dan rambutnya jatuh dibahunya yang mungil, angkasa tersenyum kecil kepadanya ara pun membalas senyumnya seraya menunduk malu karena sedari tadi angkasa menatapnya.

"Lo kenapa si sa, ngeliatin gue gitu amat"

"Lu cantik, makanya gue liatin" seru angkasa sedangkam aku masih melongo mendengarnya.

"Bisa aja lu" seruku menyenggol tangan angkasa.

"Gue gini gini juga masih normal, ra"

"Siapa bilang lo ga normal hahh" seruku.

"Lo!!" Jawabnya.

"Ihh gue ga bilang apa-apa juga" seruku dan mulai mencubit perut angkasa.

"Aww..sakit ra" gumamnya dan membalas cubitan ara.

Perasaan ku selalu tiba-tiba berubah ketika ada angkasa disampingku, dia selalu ada buat aku, aku beruntung banget kenal sama angkasa, angkasa itu ibaratkan kaya timsar kapan aja aku paggil ataupun tanpa aku memanggilnya dalam keadaan darurat, dia pasti dateng.

***

Kalian udah baca ini jangan lupa vomentnya okeyy☺🤗🤗

Aurora-langit
Aurora-angkasa

See u on the next chapter :)

AURORA (Sudah Terbit Dengan Judul KAMU atau DIA?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang