23. Pacaran

22 25 14
                                    

Hai..haii balik lagi sama aurora!!😻😻

Ayo dong kasih vote biar aku semangat nulisnya lagi sampai cerita aurora ini selesaii...🙏🏻🙂

Happy reading🌵🌵

***

"Dahh ara, gue duluan ya" teriak lili sambil tersenyum.

"Iya li" ujarku yang masih menatap kepergian motor lili.

"Heyyy ara" ucap langit yang tiba-tiba berda disamping ara dengan mobilnya.

"Apa lo!, sana pergi"

"Lo yakin bakal buat puisi sendiri" serunya sambil menaikan kedua alisnya.

"Enak aja lo, enteng amat tu rahang"

"Ya makanya ayo naik kita kerjain dirumah gue"

"Ga makasih, gue sama angkasa aja"

"Ehh lo kan sama gue, angkasa sama sililiput"

"Iya gue tau, lo sama angkasa kan satu rumah nihh, ya berarti gue juga bisa dong pulang bareng angkasa, toh kita juga bakal ketemu dirumah lo" seruku.

Kemudian pas sekali motor angkasa lewat dan menyapa pa satpam sambil memberikan selembar uang kertas, aku tersenyum melihatnya angkasa begitu baik pantas saja dia disukai banyak orang bahkan para guru pun kagum kepadanya.

"Gitu amat liat nya lo suka ya" tanya langit.

"Enak aja lo gue sama angkasa itu bff best friend forever gue nganggep dia cuman sebatas sahabat ga lebih, lagian gue udah suka sama seseorang wleee"

"Saaa!!" Panggilku kepada angkasa.

"Iya ra"

"Gue pulang bareng sama lo boleh kan? Soalnya gue mau kerja kelompok sama langit tentang puisi itu" seruku.

"Kenapa ga sama langit aja ra?"

"Gue gamau, pengen sama lo" sedangkan angkasa tertawa mendengarnya.

"Iya-iya deh, ayo naik" aku pun langsung menaiki motor angkasa dan menyerigai kepada langit.

"Gue orang yang dusukai lo kan!!!" Teriak langit.

"NAJIS!!! Wleeeeee"

###

"Assalamualaikum bunda" ucap langit mencium kedua tangan bundanya dan melangkah pergi keatas.

"Ra gue keatas bentar" aku pun mengangguk.

"Walaikumsalam, Ehh ara kesini lagi" seru bunda.

"Iya bunda ara mau kerkom buat puisi sama langit"

"Lohh ko kamu sama angkasa, langit nya mana"

"Yaa mana ara tau tante, paling juga langit bentar lagi dateng".

"Assalamualaikum"

"Tuhh langit udah dateng tante" seruku yang mendengar suara langit mengicapkan salam.

"Walaikimsalam akhirnya anak mama udah komplit"

"Kalian kenapa ga bareng sama langit aja si pake mobil"

"Gatau bunda, si ara itu suka sama angkasa dia pengen berdua-berduan kalii" seru langit dengan santai.

"Ehh lo ngomong enak bener, tante ara sama angkasa gaada hubungan apa-apa ko, tanya langsung aja sama angkasa, kita cuman teman"

"Iya tenang aja, tante percaya"

"Ihh bund ko bunda percayanya sama dia"

"Iya percaya ara pasti ga pernah boong bunda tau ko dari tatapanya, kalau sama kamu bunda kurang percaya bisa jadi kamu yang suka sama ara bukan angkasa" langit hanya diam mendengar perkataan busnda nya itu.

"Kenapa diem, kamu kan yang suka sama ara" tanya bunda.

"Idihh bunda dia ga level sama langit" seru langit sambil berjalan melangkah keatas sedangkan bundanya tertawa kecil melihat kelakuan putranya.

"Ra sana kekamar langit, bunda mau buat kue dulu"

"Iya bunda"

###

"Langit lo yang buat puisi, gue yang benerin oke" ucapku yang sudah berada dikamar langit bersama angkasa.

"Ini siangkasa ngapain kesini" sambil menunjuk kearang angkasa yang sedang bermain ponsel.

"Yaa,.... angkasa jagain gue"

"Dikira gue singa apa! segala pake jagaan jagaan"

"Iya lo singa, singa kelaperan"

"Bunda!!!" Teriak langit.

"Apa silangit manggil-manggil bunda kek anak kecil aja kamu!"

"Bundaa!! Ternyata angkasa sama ara pacaran liat dehh masa angkasa harus jagain ara dikamar langit, padahal kan langit gaakan ngapa-ngapain ara" seru langit sambil menyengir karena teriakan langit angkasa langsung melebarkan matanya mendengar apa yang diucapkan adiknya itu.

"Ngit lo apa-apaan bukannya lo yang suka sama ara, terus ini semua ara yang minta ko, bund angkasa ga pacaran"

"Angkasa heboh amat, kalau kamu gaada hubungan apa-apa sama ara tenang aja kali lagian kenapa si kalian itu saling tuduh-tuduhan lihat ara nya melongo gitu" seru bunda sambil tertawa melihat wajah ara yang polos .

"Langit cepet kerjain tugas kamu!! dan kamu angkasa jangan ganggu langit sama ara it's okey"

"Okey, lagian angkasa ga ganggu mereka" seru angkasa.

"Ekhem" dehemku.

"Apa!!" Ujar langit.

"Cepet kerjain gue ga betah disini, sa nanti anter gue pulang yaa"

"Bund.......!!!"

"Langit lo apa-apaan manggil bunda terus" potong angkasa sambil menutup mulut langit.

"Lepas!! apaan si lu, tangan lo bau"

Drrtt....drrtt...drrttt.... bunyi ponsel ara.

"Ehh kalian bisa diem kan!! Ibu gue nelpon" ucapku kemudian mereka pun terdiam dan duduk manis mengahadap ara.

"Halo bu, ada apa?"

"Ara ibu anet sama mars mau kemakam ayah kamu gausah ikut ya......"

"Bu ko ngedadak si ara pengen ikut bu"

"Yaudah kamu cepet pulang......"

"Iya bu ara pulang" serunya seraya menutup telponnya, lalu aku melihat angkasa dan langit yang sedang duduk manis sambil menatapnya.

"Lo ngapain?" Tanyaku sambil memasukan semua buku-buku kedalam tas.

"Lo mau kemana"

"Gue harus pulang sekarang puisinya besok aja disekolah soalnya gue mau kemakam ayah gue sekarang, makam ayah gue lebih berharga daripada bikin puisi sama lo" seruku dan melangkah pergi.

"ARA!! Gue anter" teriak angkasa.

"Gausah dehh sa!!" Teriak ara yang masih terdengar denganya.

"Sa, ara buat lo aja" ujar langit tiba-tiba.

"Ga, gue gaada perasaan apa pun sama dia gue nyaman doang"

"Tapi dia suka sama lo deh sa"

"Ngit ara suka sama lo!!" Elak angkasa sedangkan langit masih menatap angkasa begitu intens.

"Lo tau dari mana?"

"Gue tau dari tatapan dia ngit" serunya dan melangkah pergi.

langit pun tersenyum ia merasakan lagi bagaimana rasanya jatuh cinta sudah sekian lama ia tidak pernah merasakannya karena kejadian 1 tahun yang lalu yang sudah membuat ia trauma untuk jatuh cinta.

***

Yuhuuu segitu dulu ya cerita aurora untuk hari ini!🐣

Jangan lupa klik🌟okee....

Aurora-langit
Aurora-angkasa

See u on the next chapter :)

AURORA (Sudah Terbit Dengan Judul KAMU atau DIA?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang