5. Penolong

80 73 32
                                    

Jangan pelit-pelit kasih bintang nya yaa xixi...🤪

Happy Reading💛💛

***

#Angkasa pov#

"Aurora kemana yaa, udah sejam dia di kamar mandi atau jangan-jangan dia nyasar" batinku, tetapi gue juga aneh kenapa langit juga belum nongol, saat gue mau berdiri dan mencari mereka berdua langit muncul dengan wajah bahagia.

"LANGIT!!" Tegur pa endang guru galak yang selalu mencubit paha jika anak itu bandel,
paha? Mengapa harus paha? Karena paha banyak daginya katanya.

"Apa si pa"

"Habis dari mana kamu?, kamu tidak malu dengan angkasa yang baik dan berprestasi tidak seperti kamu bandel yang selalu bolos dan usil kepada anak perempuan" ucapnya.

"Telinga saya sakit pa ngedenger nama angkasa terus" ucap langit dan berjalan menuju mejanya yang penuh dengan buku-buku, lalu ia menggeser semua buku-buku itu hingga terjatuh.

"Kamu keras kepala langitt" tetapi langit hanya tidur dengan tumpuan tangannya.

Tengg... teng....teng.... tidak terasa jam pelajaran pun sudah usai.

"Ngit, bangun" ucapku, langit pun mulai membuka matanya.

"Jangan pegang-pegang gue" serunya
"Lo liat aurora?" Tanyaku.

"Gue ga liat anak baru itu" ucapnya dan melangkah pergi.

Sementara itu gue mencari ke semua kamar mandi dan ternyata aurora terkunci dikamar mandi lantai paling bawah.

***

"Siapa si yang udah ngelakuin ini ke gue...hiks..hikss" ucapku, dan tiba-tiba gue mendengar gedoran dari luar.

"Aurora, lo ada didalam" seru orang yang berada diluar.

"Angkasa" gumamku

"Sa, sa gue ada disini, tolongin gue sa, gue takut" seruku.

"Lo menjauh dari pintu gue mau dobrak pintunya"

Brakkkk.....

Aku pun langsung lari memeluk angkkasa, jantungku berdetak sangat kencang nafasku pun tersengal-sengal.

"Ra lo tolong lepasin gue, gue...gue..." serunya, lalu aku perlahan melepaskan pelukannya.

"Sorry, gue takut soalnya, lo tau siapa yang udah ngelakuin itu ke gue?"

"Apa jangan-jangan langit yaa, dia kan usil" batinku.

"Ga tau ra, gue juga aneh kenapa lo lama banget kekelasnya tadi pa endang nanyain lo dan gue coba buat nyari lo disemua kamar mandi"

"Makasih sa,"

"Gue duluan yaa, lo bisa kan pulang sendiri?"
Aku mengangguk dan angkasa pun mulai melangkah pergi sedangkan aku melihat shilla berjalan menuju ke arah gue.

"Ehh anak baru!! lo bisa ga jauh-jauh sama angkasa" ucapnya.

"Kenapa? Mau bilang pacar? Jelas-jelas angkasa ga suka sama lo ko, wlee" ledek ku sambil menjulurkan lidah.

"Kalau lo, ga nurutin perintah gue lo bakal tau akibat nya, ayo girls mobil gue ada didepan" serunya dan melangkah pergi, aku menautkan alisku bingung.

"Dasar gila"

akupun kembali menuju kelasku untuk mengambil tas dan buku-bukuku yang tertinggal.

Saat sampai, ternyata buku-bukuku sangat berantakan.
"Siapa yang sudah melakukan ini?"batinku,
Aku pun hanya menghela nafas, ini adalah hari pertamaku sekolah harusnya aku mendapatkan sapaan manis bukan seperti ini.

Saat aku sedang membereskan bukuku aku tidak sengaja melihat sebuah gelang yang berinisial L, aku tahu siapa pemilik gelang ini pasti langit si cowo nyebelin yang selalu buat usil.

Tanpa disadari aku tersenyum sendiri melihat sebuah gelang itu.

"Ihh aurora, ngapain si senyum-senyum sendiri, gue ga mungkin suka sama dia iuhh, udahh ahh mending pulang kangen gue sama planet dan mars"seru ku.

***

Maaf jika ada kesalahan kata ataupun tidak nyambung soalnya aku masih pemula hhi...

Jan lupa voment cerita ini ya... biar aku semangat untuk menulis chapter selanjutnya.🤗💜

Aurora-langit
Aurora-angkasa

See u on the next chapter :)

AURORA (Sudah Terbit Dengan Judul KAMU atau DIA?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang