22. Cemburu

28 28 15
                                    

Assalmualaikum semuanya!!
Yukk kita lanjut AURORA-nya🤗❤❤
Udah lama yekan ga uppp🙂

Happy reading🦋🦋

***

"AURORA!!" Panggil gadis berhijab siapa lagi kalau buka lili cewe yang selalu langit gangguin.

"Kenapa li"

"Ra senja sekarang ga masuk sekolah, izin" seru lili.

"Lohh kenapa?"

"Dia nganter sepupunya kebandara" ucap lili.

"Bandara?" Tanyaku lagi.

"Iya ra, bandara pesawat terbang masa lo gak tau"

"Kenapa sama kaya leo, apa senja sepupuan sama leo,ahh ngaur lo ara masa sepupuan" batinku.

"Ayo ra kita kekelas" ucap lili aku pun mengangguk dan berjalan  bersamanya menuju kelas.

"Li lo duduk sama gue sini" panggilku.

"Angkasa?"

"Angkasa sama langit, udah cepet sini" seruku dan menarik tangan lili.

"Ara!!"panggil langit.

"Ra gue minta maaf soal kemarin, gue bener-bener gatau" sambung langit sambil memegang tangan ara. Tetapi ara membuang muka kearah lain dan menahan air matanya yang akan jatuh.

.cengeng.

sedangkan semua yang berada dikelas hanya diam seraya menatap langit dan ara.

"Lepasin gue" seruku dan melangakah pergi dari kelas.

"Ara tunggu" panggil langit tetapi ara hanya menghiraukan panggilannya.

"Ngit, ara masih marah sama lo kayanya rok kemarin berharga banget buat dia sampai dia ngebenciin lo gini" seru angkasa dan langit pun mengangguk seraya menatap kursinya yang sudah diduduki oleh gadis polos yang berhijab sehingga wajahnya itu terlihat manis.

"Ehh lo liliput ngapain lo disni, tepat duduk lo kan disana ini tempat duduk gue" ucap langit sangar kepada lili.

"Biasa aja kali ngit, gue disuru ara duduk disini" ucap lili.

"Boong lo, lo bosen kan duduk sama patung ngaku aja dah" seru langit dan menatap kearah angkasa sambil tertawa.

"Ihhh gue ga sama sekali bosen duduk sama angkasa dari pada lo dikit-dikit hijab gue ditarik"

"Siapa juga yang mau duduk sama lo wleee" ejek langit.

"Ihhh lo bikin gue naik darah mulu dah" teriak lili.

"Mulai-mulai" seru dafa dengan muka juteknya.

"Cie-cie dafa itu cemburu guys ngeliat lili bercanda sama langit" teriak clay sambil menggoda dafa.

"Cua, cie, cua,cie dikira gue ikan cue hahh"

"Cie daf bukan cue" sambung emil.

"Sama aja cuman beda hur---" potong dafa dan menunjuk-nunjuk kearah jendela, karena ia melihat ara yang sedang berjalan kemari.
tiba-tiba suasana sangat hening, saat ara memasuki kelas.

Krik..krik...krik.

"Kenapa kalian pada diem gitu?" Seru ara, tapi dafa malah bertepuk tangan.

"Ngapain lo tepuk tangan?" Tanyaku.

"Anu...itu...ada nyamuk bukan tepuk tangan tapi ngeprokin nyamuk ra banyak benget" ucap dafa yang ketakutan karena melihat wajah sangr ara.

Prokk...

"Tuh nyamuknya banyak kan" sedangkan semua orang cengengesan akan tingkah laku dafa.

"Sa gue duduk sama lo" seru ara tiba-tiba.

"Ra katanya sama gue" ujar lili yang kebingungan.

"Lo bawel sama aja kek dia" tunjuk ara kearah langit.

###

"Anak-anak kalian buka buku mtk halaman 345 bagian 2 kaliam isi yaa" ucap bu nunung.

"Iya bu"......

"Yasudah cepat kerjakan, ibu akan kekantor sebentar"

"Sa lo ngerti ga yang soal ini , ajarin gue dong gue ga ngerti" seruku.

"Sini gue ajarin"

"Soal ini kita cari mean, gue kasih tau lo pengertiannya, mean itu nilai rata-rata dari beberapa buah data. Kalau median suatu nilai yang dibagi data menjadi dua diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, nahh kalau yang terakhir modus, kalau modus itu nilai data yang paling sering muncul atau nilai yang punya frekuensi terbesar...."

Tetapi pandangan ku selalu tertuju kearah langit dan lili, langit yang selalu menganggu dan menjahili gadis itu, perasaanku susah diartikan saat ini aku tidak suka dengan langit yang selalu menggodai lili, merka akrab banget gue juga bisa lihat tawaan langit yaa walupun langit juga suka melihat kearah gue sebentar.

"Lili modus" gumamku masih menatapnya.

"Ra kan gue udah kasih tau pengertian modus" seru angkasa menghela nafas.

"Langitt!! Udah dong hijab gue rusak mulu gara-gara lo"

"Tapi gue boleh nyontek" sambil menarik hijabnya lagi.

"Astagfiruloh langit, gue baru aja sehari duduk sama lo udah kek gini apalagi kalau setiap hari" ngeluhnya

"Ngit udah dong lihat noh si dafa cemberut mulu dari tadi" sambung emil sambil tertawa.

"Apaan si lo mil, kalian ganggu mood gua aja dah" seru lili kesal.

"Langit berhenti rusakin hijab gue, kalau aurot gue keliatan gimana, terus lo mau masuk neraka sama alloh".

"Yaa kalau lo keliatan aurot gue halalin lahh!!!" Teriak langit aku pun langsung melebarkan mataku dan langsung menatapnya sedang kan dia hanya mengedipkan sebelah matanya.

.Dasar monyet.

"Ra!! Lo ngerti kan"

"Ra!!"

"Aurora!!" Ucap angkasa yang sedari tadi memanggilku tetapi aku hanya fokus kepada langit dan lili.

"Ehh iya sa apa?"

"Lo udah ngerti kan"

"Ngerti? Kapan lo ngerjain gue" ucapku bingung
Tetapi angkasa malah menyentil keningku.

"Makanya kalau gue ngomong itu dengrin jangan liatin lili terus lo cemburu langit bercanda sama lili" tanya angkasa.

"IHHH NAJISS, GUE BENCI SAMA LANGIT!!!" Teriakku.

"Ra lo ga malu" bisik angkasa aku pun mengedarkan pandanganku dan ternyata semua seisi kelas sudah menatapku dengan aneh, berbeda dengan langit ia malah tersenyum kearahku.

***

Udah dulu yaa, nanti kita lanjut ke part selanjutnya🤗👍🏻👍🏻

Jangan lupa vote, coment, dan share ke temen-temen kalian supaya aku lebih semangat nulisnya🧡😻

Aurora-langit
Aurora-angkasa

See u on the next chapter :)

AURORA (Sudah Terbit Dengan Judul KAMU atau DIA?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang