3. Angkasa

100 77 29
                                    

good morning everyone, now i want to continue the story👍 so you have to read ...

don't forget to vote, comment and follow my wp.

Happy reading💚💚

***

"Masa lalu yang indah, masa depan yang indah, masa lalu yang suram atau masa depan yang suram jalanin aja, itu takdir.
kita ga akan bisa ngelak"

(Angkasa kalam mahendra)

***

Teng....teng....teng.... tak terasa bel pun berbunyi, menandakan istirahat telah tiba, semua siswi hingga para guru pun berhamburan untuk pergi kekantin.

"Ra, gue mau kekantin lo mau ikut ga, atau mau nitip" tanya senja.

"Ga deh ja, gue malu badan gue bau lo aja deh lagian gue juga lupa bawa uang" ucapku, untuk menghindari kegabutan yang haqiqi aku mulai memainkan ponselku.

Bukkk... aku mengalihkan pandanganku pada sebuah buku yang terjatuh.

"Ehh tunggu buku lo jatuh nihh" seruku.

"Makasih" ucapnya.

"Kenalin gue aurora" sambil mengulurkan tangan.

"Gue angkasa kalam mahendra" serunya.
nama yang bagus 'angkasa' aku suka, serperti ayah yang selalu pergi keluar angkasa.

"Semoga kita bisa berteman" seruku dengan senyum semanis mungkin dan dia hanya mengangguk

"Lo mau kemana?" Tanyaku.

"Gue mau keperpustakaan, ngembaliin buku ini".

"Gue ikut yaa, biar gue tau jalan sekolah ini".

"Boleh" kami pun melangkah keluar banyak siswa yang menatapku seolah-olah benci dan jijik, mengapa hari pertamaku ini buruk sekali.

"Centil amat nih cewe, udah langsung nempel sama angkasa".....

"Cihh anak baru ko gini"....

"Iuhh bau mau-mau aja angkasa deketan sama si anak baru itu"......

Banyak sindiran yang tertangkap oleh telingaku, tetapi aku melihat angkasa sangat adem ayem sedangkan aku hanya menahan emosiku.
aku tidak mau berbuat kekacauan disekolah baruku.

Setelah sampai tiba-tiba aku dan angkasa dihadang oleh dua cewe yang berdandan sangat menor plus dia adalah ratu bulying disekolah ini

"Ohhhh jadi ini yang anak baru itu yang udah diomongin sampai kepenjuru semua kelas, centil amat lo yaa, udah deket-deket sama angkasa" ucapnya ganas.

"Memangnya kenapa?, gue cuman mau berteman aja sama angkasa, ko kalian sewot angkasa anak kalian?" Ucapku.

"jangan so balagu lo disini lo cuman anak baru inget cuman anak baru" serunya

"Kalau nanti gue lama disekolah ini berarti gue bukan anak baru lagi dong" ucapku santai, kedua cewe itu terdiam, seakan dia kehabisan kata-kata

"Lo jauh-jauh  dari pacar gue dehh" ucapnya.

"Pacar? Angkasa maksud lo?"

"Iyaa angkas..."

"Sekali lagi gue bukan pacar lo shill" potong angkasa. aku pun hanya menahan tawa tidak tahu mengapa, wajahnya yang setahuku bernama shilla kanaya putri dan zara queen itu memerah seakan ia sangatlah malu.

"Minggir gue mau masuk" ucap angkasa, cewe yang bernama shilla itupun memberi jalan, dan tidak berkata apa-apa.
Sementara itu angkasa masuk kedalam dan diikuti olehku

"Wleeeeee, bleeeeee" ejek ku.

"Awas aja lo" serunya sambil menghentakan kaki dan melangkah pergi.

"Angkasa" panggilku dan dia menatapku.
"Gue mau tanya"

"Apa?"

"Lo kembar sama yang duduk disebelah gue?" seruku basa-basi padahal aku sudah tahu kalau mereka kembar, dia pun membalas dengan anggukan.
tetapi sepertinya ada yang mengganjal aku melihat kedua mata elangnya yang teduh itu berbah menjadi sedih.

"Lo kenapa?" Tanyaku dan dia hanya menggeleng lalu pergi begitu saja.

"Kenapa dia?" Batinku.

***

Siapa yang punya temen kek shilla nihhh??

So here is my story first...
See you, don't forget to pray and pray five times a day
Aurora-langit
Aurora-angkasa
Jan lupa vote dan coment cerita ini yaa dan juga follow wp ku..
See u on the next chapter :)

AURORA (Sudah Terbit Dengan Judul KAMU atau DIA?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang