Semalam aku duduk tak berarah pada pikiran yang gusar.
Langkahku seakan menderu pada keadaan.
Riak prahara begitu lantang, semestinya aku tak bisa sendirian.Desah semilir angin semakin kuat.
Rinai menghilir begitu pelit
Seakan mengarifi pikiranku yang pelik
Membuat otakku mulai nanar
Mendesakku untuk membungkam
Membebaskan waktu berarak dengan keadaanNalarku tak mampu memilah warnamu
Langkahku tak bisa memahami pahammu
Nyata, ini bukan kekeliruanmu
Hanya saja sekeliling menjadi sekat bagikuMemang tak semestinya aku perduli
Perduli pada mereka yang tak mengerti
Namun diri sendiripun masih bersandar pada ragu
Karena terkadang pikiranku salah tentangmu