Kamu sang pemulih lara
Selalu bisa menggerakan bibirku
Terulur untuk tersenyum
Tentunya hanya karena muMelihatmu dari kejauhan
Lalu berjalan di antara ruang
Mataku menahan kewalahan
Seakan tak boleh ada yang menghalangSeperti layaknya heroin
Senyum yang begitu damai
Yang tak pernah luruh di genggam waktu
Dinamisku untuk mencanduTak ada kata untuk menafsirkan
Hanya menghalumu aku bisa tahan
Bahkan tersesat aku dalam matamu
Hingga jelas senyummu itu mengganggu-Agustus, 2022-