13. Ada apa ini?

252 64 12
                                    

'Hallo, ada yang masih melek?'

🍋🍋🍋

"Lo gapapa, Baal?" Ujar Radit saat mereka kembali ke dalam kelas. Bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, mengakibatkan dirinya harus kembali kedalam kelas.

Iqbaal mengambil headseat yang berada di dalam tasnya. Kemudian ia mulai memasangkannya kedalam kedua telinganya.

"Gue gapapa" Ujar Iqbaal mendengarkan lagu Lemonade yang mulai berputar.

Radit menatap Bams, Rio, Aldo dan Raka seakan tidak tahu lagi harus menanyakan apa kepada Iqbaal.

"Lo suka sama Sasha, Baal?" Ucapan Rio mampu membuat Iqbaal yang tadinya terfokus pada handphone dan lagupun mengalihkan pandangannya kepada Rio. Sedangkan yang lain menatap Rio dan Iqbaal secara bergantian, tak mengerti.

Iqbaal mengerutkan keningnya sebelum ia menjawab pertanyaan yang Rio lontarkan, "Maksud lo?"

Rio menatap Iqbaal dengan serius, "Lo suka sama Vanesha?"
Yang lainnya hanya menatap kedua orang itu dengan bingung, tak tau harus berbicara apa.

Iqbaal sedikit tersentak kaget saat Rio tiba-tiba menanyakan hal tersebut, namun ia berusaha menormalkan mimik wajahnya kembali.

"Gausah ngaco" Jawab Iqbaal singkat sambil berusah mengalihkan pandangannya agar tidak menatap Rio.

Rio terkekeh, "Tapi sikap lo tadi malah nunjukin kalau lo emang punya perasaan sama Sasha" Ujar Rio sambil mencoba memancing Iqbaal agar jujur kepadanya.

"Bener juga, pasti lo pada liat tadi kan reaksi Iqbaal waktu Sasha dateng? Langsung behenti berantem cuy" Ujar Aldo terang-terangan. Dan setelah itu mendapatkan tatapan dari Bams, Radit dan Raka.
Aldo mengangkat kedua tangannya membentak angka V dan dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Rio beralih menatap Iqbaal kembali, "Kalau lo emang cinta sama Sasha mending lo nyatain aja baal, lo mau Sasha diambil yang lain?" Ujar Rio seperti perkataan ancaman bagi Iqbaal.

Iqbaal berusaha mencerna kata-kata yang dilontarkan Rio kepadanya, Sebenarnya ia tidak tahu apa yang dirasakannya sekarang. Seumur-umur ia belum pernah merasakan apa yang namanya cinta. Menurutnya cinta hanya membuang-buang waktu dan juga menyebabkan kebegoan secara alami.

Iqbaal menatap Rio mencari maksud apa yang dikatakan Rio kepadanya tadi.
"Gue gasuka sama Sasha" Iqbaal kemudian pergi keluar dari dalam kelas.
Sedangkan yang lain hanya menatap dengan penuh tanda tanya kepergian Iqbaal.

Saat ini Iqbaal hanya diam memandangi rerumputan hijau yang berada di taman sekolah. Ucapan Rio mampu membuat fikiran Iqbaal kalang kabut seperti sekarang. Sebenarnya ia tidak tahu dengan perasaannya sendiri untuk saat ini, apakah benar ia mencitai Sasha? Iqbaal menepis fikiran itu, ia tidak mungkin menyukai gadis polos yang selalu membuntuti dirinya. Sangat mustahil.

DOR!!!

Suara itu mengagetkan Iqbaal sekaligus mebuyarkan fikirannya dilihatnya kini Sasha sedang terkekeh karena berhasil mengagetkan Iqbaal.

"Lo ngapain disini?" Ujar Iqbaal mengubah ekpresinya menjadi dingin seperti biasanya berusaha mengalihkan topik.
Sasha berjalan duduk di dekat Iqbaal, megakibatkan Iqbaal harus menggeser duduknya.

"Tadi Sasha habis dari toilet terus ga sengaja ketemu Iqbaal, yaudah Sasha samperin aja. Lagian Iqbaal ngapain sih disini sendirian? Ngelamun lagi, apa Iqbaal ga taku kesambet?" Ujar Sasha dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

Selagi Sasha berbicara Iqbaal menatap Sasha dengan dalam, kemudian tersenyum tipis melihat ekspresi wajah Sasha yang menggemaskan.

"Iqbaal ngedengerin Sasha ga sih?"

Lagi dan lagi Iqbaal tersetak kaget, "Gue denger kok"

"Apa? Apa yang diucapin Sasha tadi?"

Iqbaal menggaruk tengkuknya tak gatal, memang sedaritadi Iqbaal tak memperhatikan Sasha berbicara karena terlalu fokus menatap Sasha gemas. Eh

"Tuh kan Iqbaal ga denger Sasha ngomog apa tadi" Ujar Sasha memanyunkan bibirnya imut

Tersenyum tipis melihat ekspresi Sasha, "Sorry"

Hening.

Keduanya sibuk dengan fikirannya masing-masing, entahlah keadaannya menjadi canggung sekarang.
Untuk menghilangkan kecanggungan, Iqbaal memutar kembali lagu yang biasa ia putar, Lemonade - Jeremy Passion menggunakan headset nya, sambil menutup matanya berusaha untuk menghilangkan sedikit kecanggungannya terhadap Sasha.

"Iqbaal tau ga?" terdengar suara Sasha berbicara padanya.

Seperti biasa Iqbaal memang memakai headseat tetapi dengan volume rendah, Iqbaal berpura-pura tak mendengar dan menunggu Sasha berbicara kembali.

"Sasha tau Iqbaal gaakan denger, tapi Sasha pengen Iqbaal tau satu hal"

Mendengar perkataan Sasha barusan membuat Iqbaal semakin penasaran apa yang akan Sasha katakan.

"Iqbaal, Sasha sayang banget sama Iqbaal"

Perkataan Sasha barusan mampu membuat Iqbaal tak karuan, entahlah hatinya mendadak berdetak tak karuan dan mampu membuat lidah Iqbaal kelu namun ia harus bisa menahannya agar Sasha tak curiga.

"Sejak awal Sasha ketemu, Sasha ngerasa kalau Iqbaal itu beda dari yang lain. Sasha tau Iqbaal dingin, cuek bahkan irit ngomong dan jujur itu yang ngebuat Iqbaal beda dari yang lain. Ngebuat Sasha penasaran sama Iqbaal dan mau mengenali iqbaal lebih jauh. Sasha tau, sulit untuk Iqbaal mempunyai perasaan yang sama kayak yang Sasha rasain tapi Iqbaal percaya gak, ibarat batu yang terus menerus terkena tetesan air, sekeras apapun batu itu, tetesan air akan melunakannya. Begitu juga dengan hati Iqbaal, Sasha percaya suatu saat nanti Iqbaal pasti bakalan ngerasain apa yang Sasha rasain sekarang, dan Sasha bakal nunggu sampai waktu itu datang. Kalau Iqbaal udah sayang sama Sasha, Iqbaal bilang ya. Biar Sasha siap-siap dulu, siap-siap bahagia dan jatuh sejatuh-jatuhnya"

"Jadi, kapan Iqbaal sayang Sasha? Sasha nungguin loh, Iqbaal"

Dan perkataan Sasha barusan membuat Iqbaal semakin tak karuan, sedaritadi jantung Iqbaal tak henti-hentinya berdetak dengan kencang dan juga ia merasa...senang?

'Ada apa ini?'

🍋🍋🍋

Iqbaal keluar dari toilet sambil kedua tangannya sibuk menggosok rambut hitam legamnya yang basah terkena air menggunakan handuk. Selagi dirinya sibuk dengan handuk di tangannya, Handphone Iqbaal berbunyi menandakan adanya notifikasi yang muncul pada layar handphonenya. Iqbaal melangkah menghampiri meja untuk mengambil handphone miliknya. Terlihat pada layar tersebut bernama 'Pacar Jeon Jungkook' Iqbaal mengerutkan keningnya. Namun ia melihat foto profil itu adalah foto Sasha dengan beruang brown line dengan bibirnya yang ia manyunkan. Iqbaal terkekeh singkat, kemudian mulai membuka chat yang Sasha kirim.

LINE ON

'Pacar Jeon Jungkook'

• iqbaal
• pp
16.30 pm
• halo, ada orang?
• oh gaada
16.45 pm
• toktoktok
• assalamualaikum
• ga jawab dosa
17.00 pm
• permisi
• pacar jungkook mo lewat
• add back ya iqbaal
• udah deh kasian, hpnya penuh dengan notifku
• iqbaal ini sashaaa
17.05 pm
• oiya lupa salam
• wass
17.07 pm

waalaikumsalam •
17.20 pm

LINE OFF

Iqbaal hanya menggeleng kepala dengan pelan, dasar gadis aneh. Iqbaal akui saat ini Iqbaal memang mengalami perubahan pada dirinya dan semenjak ada Sasha Iqbaal juga mengakui bahwa dirinya bukan dirinya yang dulu, keras kepala dan ingin menang sendiri. Meskipun sifat itu masih ada, tapi setidaknya dirinya bisa lebih lunak dengan orang lain. Iqbaal teringat beberapa jam yang lalu atas perkataan Rio, apa benar dirinya menyukai Sasha?

🍋🍋🍋

Hallo semua, jujur sedih bgt vote dan komennya berkurang bgt sekarang tp aku bkal tetep next buat kalian yang masih nunggu🥺
Terimakasih banyak, Janlupa tinggalin jejak dengan cara kasih bintangnya dan komen🖤

Lemonade Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang