🍋🍋🍋
"Jauhan mana, Antariksa atau Antarkita?"
- Vanesha Arletha🍋🍋🍋
Sasha dan Bella saat ini tengah berada di kantin. Tadinya Sasha sangat malas pergi ke kantin dan memilih untuk pergi saja melihat Iqbaal yang sedang Olahraga namun Bella dengan wajah memelasnya meminta Sasha untuk menemaninya makan karena cacing di perut bella sedaritadi sudah demo meminta makanan dan dengan terpaksanya Sasha menyetujuinya.
"Jadi lo dianterin pulang kemarin sama Iqbaal?" Tanya Bella yang saat ini sedang memakan sisa siomay yang berada di dalam mulutnya.
Sasha, menggeleng. "Enggak sih. Tapi gapapa deh, setidaknya Iqbaal udah bantu gue buat pulang kalau gak ada dia Sasha gabisa pulang kemarin" Jelasnya tersenyum manis
Bella meneguk air putih yang berada di meja samping kananya. "Jadi lo yakin, bakal ngejar-ngejar Iqbaal?" Ujarnya sambil menyimpan gelas kembali ketempat semula.
Sasha mengangguk dengan antusias.
Bella menghela nafasnya, ia memandang Sasha yang saat ini sedang mengangguk dengan antusias seperti mendapatkan kejutan.
"Sha, mending lo lupain Iqbaal deh. Gabaik buat hati lo" Ujar Bella sedikit tak enak, takut menyinggung.
Sasha mengangkat sebelah halisnya dengan raut wajah yang bingung.
"Kenapa?"Bella menunjuk seseorang yang berada di belakang Sasha, Sasha yang mengertipun membalikan badannya ke arah belakang.
"Lo tau cewek yang pake bondu pink?"Sasha menggeleng seraya masih menatap lekat cewek yang saat ini sedang makan bersama teman-temannya.
"Maksud Bella yang pipinya kayak badut itu?" Tanya SashaBella menyatukan kedua halisnya. "Badut?"
"Iya badut. Soalnya pipinya merah banget kayak badut tau gak" Ujar Sasha dengan wajah polosnya.
Seketika Bella terkekeh mendengar tuturan kata yang dilontarkan Sasha. Oh maksudnya itu make up.
"Lo tau dia itu wanita yang disegani di sekolah ini meskipun make up dia tebel. Tapi jangan di ragukan derajatnya"
Sasha hanya mengangguk seraya menopang dagunya.
"Terus urusannya sama Sasha apa?" Tanya Sasha dengan wajah bingungnya
"Dia itu suka banget sama Iqbaal. Sampai dia rela ngebeliin apapun buat Iqbaal tapi di tolak mentah-mentah sama Iqbaal. Terus nih mungkin karena dia greget Iqbaal gak nembak dia. Ya dengan terpaksa dia yang nembak. Tapi untungnya bukan di sekolah nembaknya tapi di cafe yang emang dia sewa khusus dia sama Iqbaal. Tapi sayangnya katanya Iqbaal gak dateng padahal dia udah mempersiapkan semuanya, parah banget gak sih" crocos bella tak santai.
"Lo yakin bakalan bisa ngeluluhin hati Iqbaal?" Ujar Bella masih meragukan
"Yakin!" Ujarnya mantap sambil tersenyum manis
Bella memijit pelipisnya. "Yaudah terserah lo"
Sasha melihat ke arah orang yang Bella maksud. "Tapi kok Sasha jarang liat dia ngedeketin Iqbaal?" Serius Sasha sambil mengamati wanita tersebut dengan mata menyipit
"Maksud lo? Angel?"
"Itu yang tadi Bella maksud"
"Iya itu Angel. Kenapa dia gak keliatan ngejar Iqbaal lagi? Ya lo mikir aja deh mana ada yang gak sakit hati padahal dia udah berusaha sampai berkorban demi apapun, ya jelas mungkin dia mundur alon-alon" Jawab Bella menggedikan kedua bahunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemonade
RomanceShe's soothing like The ocean rushing on the sand She takes care of me baby And she helps me be a better man She's so beautiful Sometimes I stop to close my eyes She's exactly what I need ~