9. Iqbaal jatuh cinta?

1K 166 45
                                    

pake prinsip simbiosis mutualisme yuk, saling menguntungkan. kalian dengan cara vote, komen dan aku akan next ceritanya. Terimakasih! Enjoy! ✨

🍋🍋🍋
"Berhenti ngejar gue. Lo tau gue bukan cowok baik. Gue cuma takut lo terluka karena gue"
  - Iqbaal Allaska
🍋🍋🍋

"Iqbaal, Iqbaal kok daritadi diam aja? Sasha lagi berbicara sama Iqbaal" Ujar Sasha sambil mencebikkan mulutnya imut.

Sasha tadinya ingin pergi ke kantin menyusul Bella namun saat ia ingin pergi ke kantin. Sasha melihat Iqbaal yang baru saja keluar dari dalam kelasnya dan Sasha pun memutar niat awalnya yang akan pergi ke kantin menjadi membuntuti Iqbaal seperti sekarang ini. Sasha sudah berapa kali memanggil Iqbaal dan berbicara kepadanya namun Iqbaal tidak merespon apapun bahkan anggukan bahkan gelenganpun tak ditampakkannya.

Sasha mendengus, kala Iqbaal tak menanggapinya. Malah, ia sama sekali tidak melirik ke arahnya dan tetap berjalan. Seakan-akan dirinya tidak ada di sampingnya. Gadis yang berada dikoridor sedikit kaget saat melihat Sasha berjalan beriringan dengan Iqbaal. Hal itu, menjadi pusat perhatian. Bahkan mungkin mengingat kejadian kemarin, semakin mempercayai bahwa mereka memiliki perasaan masing-masing atau mungkin memiliki hubungan yang khusus? Padahal Iqbaal menganggapun tidak.

"Kenapa Iqbaal menjauh?" Cicit Sasha pelan namun masih terdengar sangat jelas ditelinga Iqbaal. Iqbaal mengerutkan keningnya, sejak kapan dia dengan Sasha dekat? Itu fikir Iqbaal.

Iqbaal masuk kedalam perpustakaan, niatnya hari ini ia akan meminjam buku. Namun, mungkin tak akan berjalan dengan lancar mengingat ada gadis aneh yang membuntuti nya daritadi. Tetapi ia tetap melaksanakan niatnya itu.

"Iqbaal, kita keperpustakaan?" Ujar Sasha sambil membaca tulisan yang berada diatasnya. Meskipun Sasha tau Iqbaal tidak akan menjawab, namun ia tetap bertanya. Bodoh!

Iqbaal hanya melirik sekilas ke arah Sasha, Iqbaal diam-diam tersenyum samar melihat Sasha yang sedang melihat buku-buku yang berada disini. Ia seperti anak kecil yang disuguhkan banyak mainan di ruangan ini. Menggemaskan sekali.

Sasha melihat berbagai buku disetiap penjuru rak, ia membuka dan membaca sekilas judul buku tersebut. Kemudian menggeleng dan membuka buku yang lain. Seperti mencari judul yang tepat ia baca.

Iqbaal hanya menatap datar Sasha, ia mulai mencari buku matematika yang akan ia pinjam dan buku biologi karena akan diadakannya test dan ingin membaca dan mempelajari dulu sebentar. Sebenarnya, Iqbaal malas jika harus berurusan dengan Sasha ia yakin ia tidak akan fokus belajar kali ini.

"Iqbaal, ini buku apa?" Sasha datang dengan tiba-tiba membuat Iqbaal tersentak kaget sesaat, tetapi ia kembali dengan wajah datarnya.

Iqbaal melirik ke arah buku yang Sasha pegang, hanya melirik tak berminat menjawab pertanyaan yang konyol. Bagaimana tidak? Itu adalah buku yang memang sudah usang atau sudah tidak terbentuk lagi. Dan banyak potongan yang hilang. Bagaimana bisa ia menebak buku tersebut.

Sasha kembali dengan membawa buku tersebut dan memilih lagi buku untuk ia tanyakan kepada Iqbaal.

"Iqbaal, kenapa lembar buku ini sedikit? Kan seharusnya banyak. Buku biologi Sasha juga tebal, tapi kok ini tipis? Buku payah!" Cibir Sasha kepada buku yang ia pegang sambil memeletkan lidahnya kepada buku tersebut.

Iqbaal hanya geleng kepala, lalu kembali mencari buku yang ia cocok.

"Iqbaal, buku ini sama kayak Sasha punya. Lihat deh! Tapi bedanya Sasha masih terlihat baru padahal udah lama Sasha beli buku ini"

'Ya itu karena jarang lo buka, markonah!' Ujar Iqbaal, namun ia berbicara dalam hati.

Setelah sekian lama ia harus mencari buku yang ia butuhkan, Iqbaal menarik kursi lalu ia dudukkan bokongnya pada kursi tersebut untuk ia duduki. Iqbaal sedaritadi tidak fokus, matanya terus menatap objek yang sekarang sedang--APA?! MENGACAK-ACAK BUKU?!

Lemonade Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang