12. Thank you

327 72 19
                                    

hai, nungguin ya? xixi - Author

pake prinsip simbiosis mutualisme yuk, saling menguntungkan. Kalian dengan cara vote dan komen. Aku akan next ceritanya! ✨

"Aku yang terlalu setia menyukaimu, atau aku yang terlalu bodoh untuk terus mencintaimu yang tak pernah melihatku?" - Vanesha Arletha

🍋🍋🍋

S

asha memakan bakso itu dengan lahap, sesekali ia menunjukan wajah menggoda yang membuat Bella memutar bola matanya jengah. Sasha memenangkan taruhan yang Bella buat pagi tadi. Percaya atau tidak, awalnya Bella memang tidak percaya dengan apa yang dikatakan Sasha bahwa ia berhasil selfie dengan Iqbaal namun setelah Sasha menunjukan foto yang memang terdapat foto Sasha dan Iqbaal, Bella mulai mempercayainya walaupun awalnya mengira itu editan. Bella tak habis fikir, bagaimana bisa? Entahlah, mungkin Iqbaal di pelet? Ah itu terlalu jauh Bella.

Iqbaal Allaska, laki laki dingin dengan sejuta pesona yang berbicara irit takluk dengan seorang gadis bernama Vanesha Arletha? Luar biasa bukan main. Padahal itu hal yang sangat membuang-buang waktu jika boleh jujur, atau apakah Iqbaal tertarik kepada Sasha?

"Bella mau?" Sasha menyodorkan bakso kecil yang sudah ia potong menjadi dua kepada Bella.

Bella yang melihat itu meneguk air liurnya dan mengangguk semangat, mana mungkin Bella menolak.

Bella membuka mulutnya saat bakso itu menuju tepat ke arah mulutnya. Namun saat hendak saja bakso itu berhasil masuk kedalam mulutnya, dengan santainya Sasha membelokan bakso itu dan memasukannya kedalam mulutnya sendiri.

"Beli sendiri" Ujarnya sambil mengunyah bakso itu hingga habis tak tersisa.

Bella menekuk mukanya, bagaimana tidak kesal?

Setelah bakso itu habis, Sasha bangkit dari duduknya dan berjalan ingin pergi.

"Eh, mau kemana lo?" Ujar Bella masih kesal

"Pesan bakso lagi" Ujar Sasha mengucapkan dengan santainya

Bella melotot tak percaya, bagaimana tidak? Sasha baru saja menghabiskan 2 mangkuk berisikan mie bakso di dalamnya dan sekarang ia ingin menambah lagi?

"Gak ada" Ujar Bella mantap

Sasha mengerucutkan bibirnya, "Masa gaboleh? Sasha baru makan 2 mangkuk bakso loh" Ujar Sasha mencoba merayu

Bella menggeleng tegas, pertanda ia tidak menyetujuinya. Bukannya tidak boleh, namun Bella tahu betul kalau Sasha menambah lagi perutnya akan sakit jika terlalu banyak diisi oleh makanan dan alhasil makanan itu terbuang dengan Sasha yang memuntahkan makanan tersebut.

"Sekali engga tetap engga" Ujar Bella

"Bella pelit banget, Sasha kan masih lapar tadi pagi ga sarapan" Ujar Sasha memanyunkan bibirnya

Bella menghela nafas, "Bukannya pelit, Sha. Tapi lo tau kan kalau lo makan terlalu banyak gimana? perut lo bisa sakit alhasil makanannya sayang pada kebuang" Ujar Bella memperjelas

"Sasha janji deh, gakan kayak gitu. Please" Ujar Sasha menunjukan muka yang terbilang imut

Bella menggeleng pasrah, oke baiklah sepertinya Bella harus menyetujuinya. Bahkan jika Bella menolak tegaspun Sasha pasti melakukannya.

"Oke, tapi inget ya kalau udah ngerasa sakit lo berhenti makan" Ujar Bella pasrah

Sasha menyunggingkan senyum bahagianya, "Thank you, Saput sayang" Ujar Sasha sambil melangkahkan kaki pergi untuk memesan 1 mangkuk bakso

Lemonade Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang