1.1 - Meet

7.9K 506 10
                                    

1.1 - Meet

•••••

New York, Amerika Serikat

Author POV

Bunyi decapan dan erangan menggema disebuah kamar, tepatnya sebuah kamar yang berada di ruangan kantor petinggi Richardson Corp. Ditempat tidur berwarna abu tua itu ditempati sepasang pria dan wanita dewasa yang saling memberikan kenikmatan.

Bugh bugh

Bunyi seseorang menggedor keras pintu kamarnya.

"Elrick, keluar sekarang atau mommy akan mengusirmu dari perusahaan ini" teriakan yang berasal dari luar kamar tidak membuat pria dan wanita itu menghentikan kegiatan mereka. Keduanya tidak sadar. Mereka saling menyecap tubuh lawan dengan brutal tidak peduli dengan kemarahan wanita paruh baya diluar sana.

Brak

Pemandangan biasa yang sering dilihat nyonya besar Richardson, lebih tepatnya Vanilla Athalia Richardson. Mukanya memerah menahan amarah kala melihat pemandangan dihadapannya. Tak habis fikir dengan putra pertamanya yang terus bermain jalang.

"Mom" protes Elrick segera menutupi tubuh telanjangnya dan tubuh perempuan jalang disampingnya.

"Elrick, keluar sekarang atau mommy akan mencoret namamu dari Kartu Keluarga" desis Vanilla rendah dan menutup keras pintu ruangan yang ada di kantor Elrick. Elrick menghela nafas.

"Kau pergi saja, aku sudah tidak bernafsu" ucap Elrick kesal karna ibunya mengganggu kesenangannya. Tapi ia juga tidak bisa mengabaikan perintah sang mommy yang sangat ia sayangi.

"Tapi tuan kita baru memulainya" ujar si jalang dengan nada rendah menggoda. Elrick hanya berdesis dan menggunakan pakaiannya dengan cepat lalu keluar menyusul sang ibu.

"Cepat keluar dari ruanganku" ujar Elrick berhenti di depan pintu tanpa menoleh.

Sedangkan di ruangan khusus menerima tamu, Vanilla sudah menunggu dengan wajah yang garang menahan amarah. Oh Elrick kira hanya ada mommy nya, tapi ternyata daddy nya juga ada disana sambil menatap Elrick dengan tajam.

"Mom, dad kalian disini?" basi Elrick santai dan duduk di hadapan kedua orangtuanya.

"Ya, karna aku mendengar kabar anak pertamaku membawa jalang kembali ke kantor ini" ujar El Richardson datar yang tak lain adalah daddy Elrick.

"Bukankah kamu sudah janji sama mommy kamu tidak akan bermain perempuan lagi? Kamu sama saja merendahkan mommy, Elrick" sendu Vanilla dengan pelan, Ia sedih anak pertamanya selalu bermain jalang.

"Mom, don't say that. Mereka hanya jalang, come on mom, disini pria lajang sepertiku sudah biasa melakukannya" protes Elrick karna tidak suka mendengar kalimat yang dilontarkan mommy nya.

"Tetap saja mommy sakit hati saat melihat kamu bermain dengan wanita murahan. Kamu bisa menikah dengan perempuan baik dan kamu bebas melakukannya" tutur Vanilla. Sedangkan El hanya diam mendengar ucapan istrinya.

"Mom, i'm not ready to get married" frustasi Elrick mengusap wajahnya. Ini bukan pertama kalinya ia di paksa menikah, bahkan ini bisa disebut ribuan kali Vanilla menyuruhnya menikah.

"Sampai kapan Elrick? Kamu sudah dua puluh delapan tahun, mommy juga pengen punya cucu" sahut Vanilla pelan.

"Mom, mencari perempuan tidak mudah seperti aku mendapatkan uang. Aku harus memilah diantara jutaan wanita di dunia ini supaya aku tidak menyesal nantinya" bela Elrick.

Can I Call You Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang