2. 8 - Party

3.1K 197 1
                                    

2. 8 - Party

•••••

Bukankah Qiana pernah mengatakan jika ia adalah type wanita fashionable?

Ya, memang itulah kenyataannya.

Qiana sangat-sangat memperhatikan penampilannya saat dimana saja. Baik di kantor, di mall, bahkan di mansion sekalipun. Gaya fashionnya yang tidak pernah gagal didukung tubuh ramping yang ia miliki dengan tinggi sekitar 170 cm dan berat 63 kg. Selain itu, kulitnya putih bersih tanpa bekas luka, dan jangan lupakan pinggul yang bak gitar spanyol karena olahraga yang sering ia lakukan meski hanya seminggu sekali. Semua pas di tempat masing-masing.

Seperti malam ini, mereka akan pergi ke party ulang tahun Ziana, salah satu sahabatnya yang mengadakan pesta. Qiana menggunakan dress satin berwarna baby blue sesuai temanya, yaitu biru. Ziana menyiapkan 4 set dress serupa dengan model yang berbeda untuk teman-temannya. Dan Qiana, ia memilih dress yang modelnya tidak terlalu sexy, kaki jenjangnya tertutup tanpa celah, tetapi leher dan bahunya terpampang nyata tanpa penghalang karena dress ini masing-masing hanya mempunyai 1 tali dibahu. Qiana sampai berdecak kagum karena sangat-sangat pas ditubuhnya.

“Sayang, bukankah lebih baik jika rambutmu terurai” decakan sebal seseorang di kursi kemudi terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sayang, bukankah lebih baik jika rambutmu terurai” decakan sebal seseorang di kursi kemudi terdengar. Ia mengalihkan atensi menatap sang pria disamping. Pria itu tidak berhenti protes karena dress yang ia pakai. Bahkan, saat pria itu menjemputnya di mansion kalimat protes langsung ia terima.

Dress ini cocok jika rambutku disanggul, Elrick” Qiana kembali merapikan rambutnya yang disanggul rapi. Wajahnya di make up senatural mungkin.

“Tapi bahu dan lehermu terlihat jelas, sayang. Aku tidak suka para pria disana akan menikmati tubuhmu”

“Memang ini sudah modelnya, mau bagaimana lagi. Lagian ini party Elrick, tak mungkin aku menggunakan piyama tidur” dengus Qiana.

“Itu lebih baik supaya pria disana tidak menatapmu. Ah tidak, mereka juga akan menatapmu meski memakai baju tidur sekalipun” kesalnya.

Qiana menghela nafas, “Lalu kamu mau bagaimana? Sudahlah, kita sudah diperjalanan, tidak mungkin untuk kembali” pestanya akan dimulai sebentar lagi.

“Aku akan dengan senang hati membawamu ke apartemenku” Elrick berkata dengan pelan.

Qiana menoleh dan menatap pria itu, “Aku tidak akan menikah denganmu jika kamu melakukannya” ancam Qiana. Bukan Qiana namanya jika tidak bisa membuat Elrick menurut.

“Ya seharusnya kamu pilih yang tertutup sayang” desah Elrick tidak rela.

“Kamu mengatakannya hampir seratus kali, Elrick. Ini dress dari Ziana, kami akan menggunakan dress yang sama”

Can I Call You Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang