James masih sibuk dengan berkasnya saat Camila menghubungi dengan sopan lewat interkom bahwa ada tamu di luar ruangan.
"Siapa" tanya James.
" Tuan Daniel Mc Queen.. "James mengerutkan kening. Untuk apa pria itu ingin menemuinya. Terakhir mereka berbisnis untuk memenangkan proyek dua tahun lalu. Setelahnya ia tak pernah berkomunikasi intens lagi. Kecuali saat istri Daniel meninggal 1 tahun lalu. Itupun hanya sekilas, untuk berbela sungkawa saja.
Sebenarnya Daniel lebih akrab dengan kakak James. Mereka teman kuliah di Amerika. Dua tahun diatas James yang saat ini berusia 28 tahun. Setelah menyandang status duda, ia memiliki predikat duda paling hot diantara milyuner di Australia.
Mungkin ada proyek baru. Pikir James.
"Biarkan masuk, Camila. "
Perintah James.Pintu stanlist ruangan bergeser, nampak Camila mempersilahkan Daniel dengan sopan, lalu meninggalkan mereka setelahnya.
"Hai.. Bagaimana kabarmu, Daniel! "
Pertanyaan formalitas yang langsung keluar dari bibir James menyambut pria didepannya."Fine..! "
Mereka saling menepuk bahu satu sama lain.
Pembicaraan seputar bisnis ringan menjadi topik mereka kemudian. James baru tahu jika proyek pengembangan perumahan di wilayah Sydney timur ternyata dimenangkan oleh Mc Queen group.
Waktu itu ia baru fokus di Amerika, sehingga tidak mengikuti perkembangan tender.Dari pembicaraan tersebut, tersimpul Daniel mengajak kerjasama untuk pembangunan cabangnya di Indonesia. Well, Arthur Group memang punya banyak pengalaman bisnis di Indonesia dan Amerika. Tangkapan yang tepat jika mengajak kerjasama dg perusahaan Arthur Corp.
"Kau mulai tertarik dengan Indonesia? Bukankah selana ini kau lebih tertarik dengan Cina? "
Tanya Arthur bukan tanpa alasan. Karena cabang Mc Queen di Cina memang merajai properti disana.
"Begitulah.... "
Well...
"Lalu apa yang kami dapat? "
Tanya James to the point."20 persen saham di Ocean Group. "
Wow!
Ini menggiurkan pikir James. Tapi ia menutupi rasa tertariknya dengan bersikap datar. Bukankah terlihat antusias akan menurunkan nilai tawar seseorang? Pikirnya."Well... Akan ku pikirkan.! "
Jawabnya sambil menghadikkan bahu. Apakah terlihat jual mahal? Pikirnya.Selanjutnya pembicaraan kembali meringan ke seputaran anak. James baru tahu kalau anak Daniel satu sekolah dengan Justin. Tentu saja ini berita biasa, bagaimanapun sekolah itu memang tempatnya anak konglomerat berada. Yang tidak biasa adalah, Daniel menanyakan tentang pengasuh Justin. How Can?
Seorang milyuner muda, duda hot yang digilai banyak wanita, menanyakan tentang seorang pengasuh anak? Pengasuhku? Yang tak lain Adelina? Kekasihku....? Why?
"Apa kau butuh pengasuh untuk anakmu? "
" Tidak.... Maksudku, mungkin.. Mmmm.. yah"
Daniel tampak bingung dengan jawaban tepatnya.Raut wajah james tiba-tiba menegang. Ia mengerutkan keningnya, menyelidik wajah didepannya. Bagaimana Daniel mengetahui keberadaan Adelina? Apa ia pernah melihatnya?
Dan, apa pria ini juga menyukai Adelina seperti dirinya?
Yah... James menyadari rata-rata pria Australia memiliki selera yang sama. Suka dengan gadis berwajah oriental Asia. Maka banyak dari kalangan mereka menikah dengan para wanita Asia. Termasuk ayahnya.
Dan Adelina memiliki kelebihan itu. Wajah cantiknya khas oriental Asia. Bahkan dirinya saja jatuh cinta saat pertama melihat fotonya.
" Cari yang lain !"
Kata James tegas."Hai... Santai bro, aku hanya ingin mengenalnya. Tampaknya dia wanita yang baik... Ia juga telihat menyukai anak kecil. Aku melihatnya sendiri bagaimana caranya berbicara dengan Petter.....dan, kupikir... Aku menemukan wanita yang kucari... "
What????
Apa-apaan ini? Apa dia tidak sadar siapa yang dibicarakannya? Kekasihku!
"Aku seperti melihat berlian ditumpukan jerami.... Tetap bersinar walau ditempat terbuang "
Daniel masih berkisah penuh memuja. Tak memperhatikan pria didepannya dengan tatapan memangsa.
"Apa kau sadar siapa yang kau bicarakan? " Desis James akhirnya dengan tatapan penuh intimidasi.
Kening Daniel berkerut mendengar mendengar pertanyaan James. Ia bingung dengan tatapan pria didepannya. Hai! Ada apa ini? Bukankah jelas ini tentang pengasuh Justin? Adelina... Mengapa ia tampak tak suka? Jangan-jangan benar dugaannya, gadis itu tidak sekedar pengasuh Justin....
"Apa kau juga menyukainya, James? "
Selidik Daniel hati-hati.James memajukan duduknya. Ia menyandarkan sikunya dimeja, kedua tangannya tertekuk menahan dagu. Pandangannya tajam langsung ke manik Daniel yang duduk diseberang mejanya. Seperti predator yang sedang mengintimidasi mangsanya.
Ia memicingkan mata.
"Tuan Mc Queen... Aku tidak hanya menyukainya. Tapi sangat mencintainya. Kami sepasang kekasih. Tolong singkirkan pikiran dan perasaan anda yang berlebihan terhadapnya." Untaian kata yang diucapkan dengan desis penuh penekanan oleh James sontak membuat Daniel mengerutkan keningnya. Ia bergerak kebelakang menyandarkan tubuhnya pada kursi. Satu tangannya bersedekap, satu tangan lainnya berada di wajah dengan buku jarinya menggosok bibir bawahnya. Ia tak terkejut sama sekali. Tentu saja. Gadis itu sangat cantik. Ia hanya ingin mengetahui dengan jelas posisi gadis itu dimata James. Ternyata dugaannya benar. James akan menjadi batu sandungan paling berat untuknya.
==================
Aku kasih sosok Daniel ya?Tuh.... Gimana nggak duda hot, tampangnya aja kayak gitu, ... babang bikin nggak kuat... Lawan yang setara kan buat James ?
Ayo siapa pilih
Adelina-James
Atau
Adelina-Daniel
Kasih koment dong... Dan juga vote nya, biar semangat lanjut. Muach..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Forever (END)
Romance(Warning 18+) Jika dengan menjual diriku aku bisa menyelesaikan masalah, akan kulakukan ! Kupikir nasib seperti ini hanya dialami gadis mengenaskan di dalam novel, ternyata akupun harus mengalami. Terluka? Jelas! Marah? Tentu! Tapi apa dayaku...