Los Angeles,Amerika
Sudah satu bulan James Arthur berada disini. Dikota yang terkenal dengan dunia gelapnya. Judi dan prostitusi. Tapi bukan itu bisnisnya. Anak cabang perusahaan keluarga yang harus dikelola disini bergerak di bidang perhotelan.
Pria muda itu masih meneguk kopinya.
Sudah satu bulan ini ia meninggalkan Indonesia, namun pikirannya tak bisa lepas dari negara itu. Tepatnya dari peristiwa terakhir yang dialaminya di negara itu. Bagaimana ia bisa tertipu?
Ya. Gadis itu hanya memberikan nomor dan alamat palsu padanya. Bahkan nama identitasnya pun palsu. Hell....
James benar-benar sudah tertipu dengan wajah polosnya. Gadis itu sudah berhasil membawa uang satu milyar miliknya tanpa ia mendapatkan apa-apa. Sungguh menyedihkan.Walau uang satu milyar tidak seberapa bagi James, tetap saja itu bukan uang yang kecil. James berani mengeluarkan uang sebesar itu demi melihat gadis yang membuatnya jatuh hati hanya dengan melihat fotonya. Dan wanita itu menipunya. Oh... Shitt! Ia tertawa kecut. Menertawai dirinya sendiri. Menertawai kebodohannya.
--------------------------
Sidney, Australia
Saat ini Adellina berada di Sidney Airport. Salah satu bandara tersibuk di dunia. Kedatangannya jelas bukan untuk wisata. Ia tidak punya uang dan waktu untuk itu. Tentu saja untuk bekerja. Karena uang satu milyar yang ia dapat satu bulan lalu sudah habis terpakai.
Delapan ratus juta jelas diberikannya untuk paman agar tidak jadi menikahkannya dengan Babah Acong. Seratus juta untuk sang mucikari dan sedikit untuk Lusi. Seratus juta lagi ia kantongi untuk keperluan menjadi TKW.
Ya...
Setelah pelatihan selama tiga minggu akhirnya ia mendapat sertifikat babby sitter. Pelatihan yang membuatnya menjadi TKW sebagai pengasuh anak. Tidak apalah... Yang penting ia bisa pergi meninggalkan Indonesia. Meninggalkan keluarga pamannya.Dan sekarang disinilah ia. Di Sidney Australia. Bersama rombongan TKW lainnya ia diberangkatkan oleh agen yang memperkerjakannya.
Hampir dua jam Adellina duduk didalam taksi. Ternyata alamat rumah yang dituju cukup jauh dari bandara. Di kawasan Bellevue Hill, sebuah kawasan perumahan elit katanya.
Dan benar....
Akhirnya ia diberhentikan di alamat yang dituju. Didepannya terpampang sebuah mention mewah yang sangat luas. Ia tak berhenti mengaguminya. Bagaimana ada orang sekaya ini? Pikirnya.Seorang maid menyambut Adellina begitu pintu dibuka. Wanita setengah baya berperawakan gempal itu banyak menunjukkan sesuatu dengan bahasa Inggris. Adellina yang tidak begitu mengerti dengan bahasa itu hanya berkali-kali menjawab dengan senyuman dan anggukan. Sampai terakhir wanita itu mengantarnya ke sebuah kamar.
"This is your room.. "
Lalu neninggalkan Adellina.
Adellina masuk kedalam kamar. Ia menelisik seluruh ruangan. Cukup besar dan bersih. Walau hanya ada perabot sederhana dan minimalis, tetap terlihat jika harganya mahal.
Ia meletakkan kopernya dipojok. Mencoba kasur yang akan menjadi teman tidurnya selama satu tahun. Ya... Kontraknya memang hanya satu tahunan. Dan itu bisa diperpanjang sesuai kesepakatan majikan dan agennya.Adellina merebahkan tubuhnya. Pandangannya menerawang lurus di ternit kamar. Ia memejamkan mata melepas penat dan lelahnya. Sekelibat bayangan muncul dalam pikirannya. Bayangan pria itu. Pria yang sudah menolongnya. Tapi ia balas dengan sebuah kebohongan. Kebohongan atas nomor dan alamat palsu yang ia berikan. Sungguh .....ia terpaksa melakukan itu. Semoga Tuhan mengampuninya.
------------------------
Selesai bab 2, penasaran lanjutnya? Vote dulu ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Forever (END)
Romance(Warning 18+) Jika dengan menjual diriku aku bisa menyelesaikan masalah, akan kulakukan ! Kupikir nasib seperti ini hanya dialami gadis mengenaskan di dalam novel, ternyata akupun harus mengalami. Terluka? Jelas! Marah? Tentu! Tapi apa dayaku...