James Pov
Aku marah dengan apa yang kulihat.
Aku marah dengan situasi tak terduga dan tak terpikirkan olehku. Aku memang naif. Bagaimana bisa tak terbesit olehku bahwa ia tak akan bersama dengan pria lain?Aku dibutakan oleh cintaku.
Pencarianku berakhir mengecewakan.
Kini tinggal satu pilihan. Mendengar langsung dari Adelina. Memastikan keraguanku.
Tapi bagaimana caraku menemuinya?
Maka....
Semua sudah dimulai dua minggu yang lalu.
Bastian, tangan kananku diperusahaan, kuperintahkan untuk memaksa pria sial atasan Adelina masuk ke perangkapku. Menggoyang saham perusahaannya agar sedikit goyah. Dan memaksanya mengajukan kerjasama ke perusahaan besar berkompeten seperti punyaku.
Di New York hanya ada dua, Arthur Corp atau L'Guant Corp.
Melirik L'Guant jelas bukan tangkapan bagus, mereka tidak punya pengalaman berkait fashion. Sementara Arthur Corp yang bergerak dalam bidang perhotelan setidaknya lebih dekat dengan dunia fashion.
Tampaknya aku tinggal menunggu waktu sampai pria itu datang padaku. Datang ke perusahaan raksasa milikku. Arthur's Corp. Kuingin tahu, sebesar apa kemampuan pria yang ingin bersaing denganku.
James pov end
-------------------Ryan tak habis pikir, mengapa tiba-tiba para investor menarik sahamnya. Ini sungguh gila. Dalam waktu dua minggu perusahannya hampir bangkrut. Ada apa ini?
Mencari sebab tak akan menyelesaikan masalah. Maka satu-satunya jalan adalah mencari rekanan yang lebih kuat. Mencari investor dengan dana besar secepat mungkin.
Bersyukur perusahaan sebesar Arthur's Corp masih mau percaya menginvestasikan dananya di Ryan's Corp. Namun ada yang ganjal. Mengapa kerjasama itu justru dilakukan di cabang perusahaan yang di Texas? Dan memilih desainer "Elliens" untuk proyek tersebut?
Bukankah hotel di New York lebih menjanjikan daripada Texas?Kini hanya Adelina harapan satu-satunya penyelamat perusahaan. Ternyata merk "Elliens" memang lebih digemari. Desainnya lebih dipercaya para pengusaha fashion.
Dengan alasan untuk lebih memperbesar keberadaan beberapa hotelnya di Texas, Tuan Arthur menghendaki kerjasama dengan desainer "Elliens" untuk mengisi koleksi butik mewahnya di hotel-hotel milik Arthur's Corp disana.----------------
Adeline PovAku tak pernah menyangka, Ryan akan meminta bantuanku ke sini. Ke wilayah Texas yang sangat asing bagiku. Aku seperti dibuang.
Kalau bukan karena perusahaanya baru collapse, mungkin proyek ini akan langsung ku tolak. Namun saat ini aku benar-benar tak punya hati untuk melakukan itu. Bagaimanapun, selama ini bantuannya sangat besar terhadap ku. Maka saatnya kini aku membalasnya. Toh disini hanya sementara.
Langkah pertama saat tiba di Texas aku langsung pergi ke beberapa hotel sesuai alamat. Bertemu manager dan meminta beberapa masukan. Aku harus tahu betul arah pengembangan butik dihotel itu.
Namun tak begitu membantu. Karena rata-rata mereka hanya menunggu instruksi dari pusat, dari pimpinan perusahaan di New York yang konon akan datang langsung ke Texas. Ke lokasi pengembangan butik mewah itu.
Terpaksa aku harus menunggu.
Pukul 19.45 aku kembali ke penginapan. Menata barang-barang keperluanku selama di Texas.
Cling.
Tiba-tiba satu pesan masuk ke handphoneku.
Minggu malam pukul 18.30
Tempat : Olive GardenStaff Directur
Aku tahu itu dari perusahaan pusat yang menarikku untuk bekerja sama.
Tadi sudah diberitahu manager bahwa akan ada undangan bisnis dari staff direktur langsung.Ok... Masih besok malam.
Setidaknya aku masih bisa menghabiskan waktu ini dengan tidur nyenyak terlebih dahulu. Tubuh dan pikiranku begitu lelah seharian ini. Untung aku tidak membawa Al. Cuaca disini sangat panas tidak seperti di New York. Tentu tidak nyaman bagi anak sekecil Al yang terbiasa dengan cuaca New York.
Ah... Aku jadi teringat Al. Bagaimana kabar bocah kecil itu? Semoga tidak rewel....
Adelina Pov End.
---------------------------
Dengan anggun Adelina melangkahkan kakinya masuk ke lobi The Mansion. Sebuah restoran taman terbuka yang mewah, elegan, dan menenangkan. Bangunan restoran yang terletak di Dallas, Texas ini di didekor dengan nuansa gading dan madu. Suasana malam yang tersaji dengan penerangan lampu neon berjajar, memunculkan kesan romantis.Adeline diantar petugas menempati meja yang memang sudah dipersiapkan. Dia bersyukur bukan pihak yang ditunggu. Setidaknya ia terlihat profesional di pertemuan pertama dengan pemilik perusahaan ini. Pikirnya.
Ia masih sibuk dengan handphonenya saat tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya.
"Miss Adeline ?"
Reflek ia berdiri dengan senyum sopan. Orang yang dinantikan telah datang. Terlihat dua pria didepannya. Namun saat tatapannya beralih.....
Tubuh Adelina mengejang seketika...
Ia tak siap bertemu dengan pria itu.
Pria yang pernah menoreh trauma padanya. Ia ingin lari secepat mungkin saat itu juga....
Namun.
Tidak!
Ia tak akan berlari lagi. Dia tidak bersalah. Harusnya pria itu yang merasa bersalah. Walau saat itu Adelina tahu benar posisinya. Tak ada yang bisa disalahkan. Itu memang resiko yang harus diambilnya. Resiko atas tindakan salah yang pernah dilakukannya....
Menawarkan sebuah keperawanan.
Kini Adelina hanya bisa terduduk lemas didepan pria itu.
James Arthur.......
================
Adelina dan James
NB:
Biar pada nggak bingung, Nathalie pada part 18 itu sama dengan Angela pada part 11 ya....
Karena nama lengkapnya adalah Nathalie Angela Befascio. Ia kadang dipanggil Angela, kadang Nathalie. Sama saja. Yang jelas posisinya disini ia punya cinta yang bertepuk sebelah tangan dengan James. Dibeberapa sesi ia akan menjadi batu sandungan bagi hubungan James dan Adelina.Bagi yang baca sudah posisi saya edit, anggap aja cuap2 ini nggak ada. Ok?
Kasih bintang dulu yukkk....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Forever (END)
Romance(Warning 18+) Jika dengan menjual diriku aku bisa menyelesaikan masalah, akan kulakukan ! Kupikir nasib seperti ini hanya dialami gadis mengenaskan di dalam novel, ternyata akupun harus mengalami. Terluka? Jelas! Marah? Tentu! Tapi apa dayaku...