Miss

2.8K 284 11
                                    

Sudah tiga bulan Shinki dan Gaara tidak bertemu Sakura anak itu benar benar rewel sekali. Setiap hari ia menanyakam pada Gaara kapan Sakura akan datang Shinki benar benar merindukan Sakura sampai terkadang ia menangis menanyakan Sakura.

Gaara sampai tidak tahu apa yang harus ia lakukan ia juga sudah terlanjur jatuh hati pada Sakura tapi terlalu susah untuk mengungkapkan nya ia tidak tahu harus memulai dari mana ia benar benar bingung.

"Otousan, kenapa bibi Sakura tidak mengunjungi kita? Ia tidak merindukan kita?" Ucap Shinki dengan raut muka yang sangat sedih.

"Bibi Sakura merindukan kita, tapi pekerjaan nya di desa konoha sangat banyak kalau sudah ada waktu pasti ia akan menemui kita" Ucap Gaara dan mengelus kepala shinki.

"Aku merindukan bibi sakura setiap hari, otousan aku ingin bibi sakura menjadi ibuku" Ucap Shinki dan menatap Gaara.

"Otousan sedang berusaha untuk itu jadi bersabarlah sedikit" Ucap Gaara dan tersenyum.

"Benarkah?" Ucap Shinki dengan senang.

"Ya, berdoalah agar secepatnya bibi sakura menjadi ibumu" Ucap Gaara dan memeluk Shinki dengan erat.

"Hm, jadi seperti itu ya?" Ucap Temari dan tertawa kecil.

"Temari-nee sejak kapan kau disitu" Ucap Gaara dan mengerutkan dahinya.

"Sejak kau bilang kau sedang berusaha membuat Sakura menjadi ibu untuk Shinki, aku mendukung mu aku juga menyukai sakura" Ucap Temari dan tertawa kecil ke arah Gaara.

"Yah, sudah jelas bukan kalau adik kecil kita mencintai Haruno Sakura" Ucap Kankuro dan tersenyum ke arah Gaara.

Sedangkan Gaara hanya menatap mereka dengan tatapan datar sebenarnya jantung Gaara berdetak dengan sangat cepat karena ia benar benar malu.

****

Sakura mendudukan dirinya hari ini lumayan banyak pasien yang harus ia tangani. Ino membuka pintu itu dengan sangat kencang dan mambuat Sakura kaget dan marah marah karena ulah ino.

"Jidat! Kita di panggil ke kantor hokage" Ucap Ino dengan kerasnya.

"Ada apa sih?! Aku lelah sekali pig! Kenapa sensei memangggil kita?" Ucap Sakura dengan kesalnya.

"Mana ku tahu! Ya sudah kita harus berangkat tahu!" Ucap Ino dan menarik Sakura dengan sangat cepat.

Ino dan Sakura berjalan ke kantor hokage dengan langkah yang sangat kesal jujur Sakura sangat kesal sekarang ia benar benar belum istirahat yang cukup hari ini dan sekarang ia harus ke kantor hokage.

Sakura mendobrak pintu itu dengan sangat kesalnya sampai Kakashi, Naruto dan sai ketakutan melihat Sakura.

"Sensei! Ada apa sih?! Aku belum istirahat tahu! Kalau kau memanggil ku untuk hal yang tidak penting kau tahu apa yang akan ku lakukan" Ucap Sakura dengan kesalnya.

"Anu, sakura duduklah terlebih dahulu" Ucap Kakashi yang coba menenangkan sakura.

"Jadi ada apa?" Ucap Sakura dan mendudukan dirinya di sofa.

"Jadi kau,sai, Ino dan naruto aku memberi misi kalian untuk ke desa suna karena beberapa hari lagi para ninja medis seperti Ino dan dirimu harus membantu ninja medis desa suna agar mereka bisa belajar dari dirimu" Ucap Kakashi dan tersenyum.

"Sensei? Yang benar saja aku belum istirahat tahu masa besok aku harus berangkat untuk misi" Ucap Sakura dengan kesalnya.

"Ehh?! Tapi apa desa suna? Aku tidak salah dengar kan beneran desa suna?" Ucap Sakura dengan kaget nya.

"Ya desa suna, mungkin disana kau bisa bertemu Shinki aku mendapat kabar dari Shikamaru kalau anak itu selalu menangis dia merindukanmu mungkin saja kazekage-sama juga merindukan mu" Ucap Kakashi dan tertawa kecil.

"Sensei! Jangan menggodaku!" Ucap Sakura dengan sebalnya.

"Jadi kau akan pergi kan sakura-chan?" Ucap Naruto dengan wajah senangnya.

"Kalau sudah seperti ini mana mungkin aku menolak" Ucap Sakura dengan acuh.

"Halah! Pasti karena ini desa suna kan? Kau jadi bisa bertemu kedua orang yang kau rindukan selama ini?" Ucap Ino dengan senyuman nya.

"Aku akan membunuhmu pig! Diamlah" Ucap Sakura dengan kesalnya.

"Oh jadi jelek sedang jatuh cinta ya?" Ucap Sai dengan biasanya.

"Sai! Diamlah!"Ucap Sakura dengan malunya.

"Kalau begitu besok kalian pagi pagi sekali harus sudah berangkat sekarang kalian bisa pergi" Ucap Kakashi dengan pelannya.

Sakura dan yang lainnya pergi dari situ dengan biasanya mereka memutuskan untuk makan ramen terlebih dahulu karena kebetulan Ino dan Sakura belum makan dari tadi siang karena banyaknya pasien di rumah sakit.

Mereka berjalan ke kedai ramen dengan tertawa bersama karena sesekali Ino dan naruto berbeda pendapat dan menyebabkan pertengkaran kecil yang membuat Sakura merasa lelahnya sudah sedikit hilang karena sahabat sahabatnya ini.

Sesampainya disana mereka memesan ramen dengan porsi biasa kecuali Naruto yang memesan porsi jumbo karena naruto memang suka sekali dengan ramen. Dan beberapa menit kemudian makanan yang telah mereka pesan sudah siap.

Sakura hanya mengaduk ramen itu dengan tatapan sangat sedih. Setiap ia makan ramen ia teringat Shinki karena Shinki sangat menyukai ramen ini.

"Sakura-chan ada apa?" Ucap Naruto dengan herannya.

"Aku hanya teringat Shinki ia sangat menyukai ichiraku ramen sama seperti mu" Ucap Sakura dengan tatapan lesunya.

"Beberapa hari lagi kau akan bertemu dengannya jidat, kau tidak boleh sedih" Ucap Ino dengan tatapan biasa.

"Apa dia baik baik saja? Apa dia makan dengan baik aku tidak tahu aku sangat khawatir dengannya" Ucap Sakura dengan sangat lesu.

"Dia pasti baik baik saja jelek jangan khawatir kazekage-sama pasti mengurus Shinki dengan baik" Ucap Sai dan tersenyum seperti biasa.

"Ah benar dia akan baik baik saja" Ucap Sakura dan tersenyum kecil.

"Kalau ku lihat lihat kau seperti ibu yang menghawatirkan anakmu sendiri ya" Ucap Ino dan tertawa kecil.

"Aku tidak tahu ada yang aneh di dalam diriku" Ucap Sakura dengan tatapan biasa.

"Aku akan merasa bahagia kalau Gaara-kun yang akan menjadi suami untukmu sakura-chan ia benar benar lelaki yang baik" Ucap Naruto dengan tersenyum biasa.

"Aku juga senang kalau si jelek ini sudah mendapatkan lelaki yang baik untuknya" Ucap Sai dan tersenyum.

"Hei! Aku belum menikah tahu! Aku juga tidak ada hubungan apapun dengan kazekage-sama" Ucap Sakura dengan malunya.

Mereka menghabiskan ramen nya dan pergi ke apartemen masing masing untuk mempersiapkan barang barang yang harus mereka bawa untuk pergi ke desa suna besok.

Sakura benar benar senang ia akan melihat Shinki dan Gaara ia memang merindukan keduanya sudah sangat lama setiap hari Sakura selalu memikirkan anak itu.

Happy reading maaf kalo typo dan maaf kemarin gak up yaaa ada kendala dikit hehe.

Stay• Gaara And SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang